Main Article Content

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan metakognisi siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode eksplorasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan bentuk desain kelompok control non-equivalent. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP pada sebuah SMP Negeri di Kota Cimahi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes dan non-tes. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa, (1) Persentase jumlah siswa yang berpikir untuk menyusun strategi dan mengevaluasi tindakan tidak jauh berbeda antara siswa kelas eksplorasi dengan siswa kelas konvensional; (2) Persentase jumlah siswa yang mendapat pembelajaran dengan metode eksplorasi dalam aspek berpikir memonitor tindakan lebih tinggi dibandingkan persentase jumlah siswa yang mendapat pembelajaran konvensional; (3) siswa yang berpikir untuk menyusun rencana dan memonitor tindakan memiliki peluang yang lebih besar untuk dapat merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah dengan benar serta memiliki kemampuan yang baik dalam memeriksa kembali hasil yang diperoleh.
 

Keywords

metode eksplorasi, kemampuan metakognisi, kemampuan pemecahan masalah matematis

Article Details

How to Cite
Sari, N. M. (2020). Meningkatkan Kemampuan Metakognisi Siswa SMP Dengan Metode Eksplorasi. Pasundan Journal of Mathematics Education, 9(2), 83–107. https://doi.org/10.23969/pjme.v9i2.2716

References

  1. Abdullah, R. (2012). Metakognisi dalam belajar. [online].Tersedia: Error! Hyperlink reference
  2. not valid. Juni 2012].
  3. Anwar, V.N. (2012). Pengaruh Pembelajaran Eksploratif terhadap Peningkatan Kemampuan
  4. Penalaran, Kemampuan Komunikasi, dan Karakter Matematis Siswa Sekolah Menengah
  5. Pertama. Tesis PPS UPI. Tidak Diterbitkan.
  6. Anggo, M. (2011). Pemecahan Masalah Matematika Kontekstual untuk Meningkatkan
  7. Kemampuan Metakognisi Siswa. Jurnal FKIP Universitas Haluoleo Kendari. Edumatica Vol
  8. No 2, Oktober 2011.
  9. Danoebroto, S.W. (2008). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui
  10. Pendekatan PMRI dan Pelatihan Metakognitif. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan.
  11. Nomor 1, Tahun XI, 2008.
  12. Depdiknas (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Sekolah Menengah
  13. Atas. Jakarta: Depdiknas.
  14. Fauzi, (2009). Peran Kemampuan Metakognitif dalam Pemecahan Masalah Matematika
  15. Sekolah Dasar. Jurnal Kultura. Nomor 1, Juni 2009.
  16. Fouly, K.E. (2013). Planning a Lesson. [online].Tersedia:http://dc395.4shar
  17. ed.com/doc/YuJIibIo/preview.html. [21 Maret 2013].
  18. Halter, J. (2013). Metacognition. SDSU Department of Educational
  19. Technology.[online].Tersedia:http://www.etc.edu.cn/eet/Articles/metacognition/start.
  20. htm. [21 Maret 2013].
  21. Kadir. (2009). Meningkatkan Metakognisi Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui
  22. Asesmen Kinerja Berbasis Masalah dan Model Pembelajaran. Jurnal Penelitian Pendidikan
  23. Agama dan Keagamaan. Vol VII Nomor 3, Juli-September 2009.
  24. Jurnal PJME
  25. Vol. 9 No. 2, November 2019
  26. DOI: 10.5035/pjme.v9i2.2716
  27. https://journal.unpas.ac.id/index.php/pjme
  28. Laurens, T. (2011). Pengembangan Metakognisi dalam Pembelajaran Matematika. (Makalah
  29. Seminar Nasional Matematika P4MRI Universitas Pattimura).
  30. Livingston, J.A. (1997). Metacognition: an Overview. [online].
  31. Tersedia:http://www.gse.buffalo.edu/fas/shuell/CEP564/Metacog.html. [24 Juli 2012].
  32. Maulana, (2008). Pendekatan Metakognitif Sebagai Alternatif Pembelajaran Matematika untuk
  33. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD. Jurnal Pendidikan Dasar.
  34. Nomor 10, Oktober 2008.
  35. Munthe, B. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
  36. Pintrich, P.R. (2009). The Role of Metacognitive Knowledge in Learning, Teaching, and Assessing.
  37. [online] Tersedia: rt3region7.ncdpi.wikispaces.net /file/view/8+Perspectives+on+RBT.pdf. [21
  38. Maret 2013].
  39. Ramlan, A. (2011). Pembelajaran dengan Eksplorasi. [online] Tersedia:
  40. http://ramlannarie.blogspot.com/2011/07/pembelajaran-dengan eksplorasi.ht ml. [10
  41. Juni 2012 ].
  42. Riyanti. (2012). Pembelajaran Konvensional. [online]. Tersedia: http://sin-
  43. riyanti.blogspot.com/2012/10/pembelajaran-konvensional_5536.html. [22 Februari
  44. .
  45. Ruseffendi, E.T. (2005). Dasar-Dasar Penelian pendidikan & Bidang Non-Eksakta Lainnya.
  46. Bandung: tarsito.
  47. Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam
  48. Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito.
  49. Sabri. (2008). Diagram V: Perangkat Metakognisi untuk Penyelesaian Masalah Matematika. [online].
  50. Tersedia:http://digilib.unm.ac.id/download.php? id=150. [20 April 2014].
  51. Shadiq, F. (2011). Eksplorasi Matematika di SD/MI: Contohnya, Pengertiannya dan Keunggulannya.
  52. [online]. Tersedia: http://fadjarp3g.files. wordpress. com/2011/03/10-
  53. eksplorasidisd_fasilitator_.pdf . [1 Juli 2011].
  54. Thohari, K. (2010). Peningkatan Kemampuan Problem Solving Melalui Peningkatan
  55. Kemampuan Metakognisi. Jurnal BDK Surabaya Kemenag RI.
  56. Turmudi. (2009). Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika berparadigma Eksploratif
  57. dan Investigatif. Jakarta: Leuser Cipta Pustaka.
  58. Yanti, A.W. (2011). Learning Mathematics To Grow Metacognitive Ability In Understanding an
  59. Mathematic Problems Solving On Limit. (Makalah Seminar Internasional). Department of
  60. Mathematics Education, State University of Malang.