Studi Komparatif Tentang Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematik Dan Motivasi Siswa Yang Belajar Dengan Two Stay Two Stay (TSTS) Dan Direct Instruction

Authors

  • Iding Tarsidi SMP Negeri 7 Banjar

DOI:

https://doi.org/10.23969/pjme.v7i2.2712

Keywords:

Direct Instruction, Motivasi Siswa, Kemampuan Penalaran Matematik, Two Stay Two Stay (TSTS)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah tentang peningkatan kemampuan penalaran matematik dan motivasi siswa yang belajardengan two stay two stay (TSTS)  dandirect intruction (pembelajaran langsung). Penelitian ini berbentuk eksperimen dengan tempat penelitian di SMP Negeri 7 Banjar kecamatan Purwaharja Kota Banjar dengan sampel adalah siswa kelas VIII A dan kelas VIII B diantara 6 kelas yang ada di kelas VIII  yang diambil secara acak. Dari Penelitian ini disimpulkan bahwa: (1) Kemampuan penalaran matematis  siswa yang belajar dengan  two stay two stay (TSTS)  lebih baik dibandingkan   siswa yang belajar dengan direct instruction. (2) Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang  belajar dengan Two Stay Two Stay (TSTS)  lebih baik daripada siswa yang belajar dengan  direct instruction (3) Motivasi belajar siswa yang belajar dengan Two Stay Two Stay (TSTS) lebih baik daripada siswa yang belajar dengan direct instruction. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adji, D. (2012). Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. Penerbit Gava media : Yogjakarta

Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Manajemen mutu Berbasis Sekolah Pembelajaran dan Pengajaran Kontektual. Jakarta: Depdiknas

Departemen Penddidikan Nasional. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Hamalik, O. (1992). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Kontektual Konsep dan Aplikasi. Aditama : Bandung

Huda, M. (2013). Cooperative Learning. Pustaka Pelajar : Yogjakarta

Makmun, A.S. (1996). Psykologi Pendidikan. Bandung: remaja Rosdakarya

National Council of Teacher of Matematics atau NCTM. ( 2003). Program Standar Program for Initial Preparation of Matematics Teachers Standards for Scondary Matemathics Teacher. (Online) tersedia

http//www.orguploadedFiles Math Standards. (10 menit 2011)

Nur, M. Realistic Matematics Education . Jakarta: Depdiknas Proyek PPM SLTP

Nur, M. & Wikandari, P.R. (2000). Pengajaran Berpusa pada Siswa dan pendekatan kontruktivis dalam pengajaran. Surabaya: Pusat Studi Matematika dan IPA Sekolah. Universitas Negeri Surabaya.

Nur, M. (2000). Realistic Matematics Education. Makalah dalam seminar Tentang Contextual Learning dalam Pendidikan Matematika. NN:NN.

Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar kepada membantu guru mengembangkan kompetensi dalam pengajaran matematika.

Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. PT Raja Grafindo : Bandung

Bahri, J.S. (2011). Psikologo Pembelajaran. Jakarta: bineka Cipta

Shadiq, F. (2004). Pemecahan masalah Penalaran dan Komunikasi. Yogjakarta: PPPG matematika

Sugiono. (2003). Tipe penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R &D. Alvabeta : Bandung

Sumarmo. (2004). Kemandirian Belajar Apa Mengapa dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Makalah: Disampaikan pada Semika Modern dan inartanggal 18 Juli di FMIPA UNY

Suharsimi, A. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Rinrka Cipta: Bandung

Ruseffendi, E.T. (1990). Pengajaran matemat Mas Kini Untuk guru dan PGSD D2 (Sert2). Bandung: Tarsito

Wahyudin. (2012). Tinjauan Terhadap Kurikulum. Bandung : Mandiri

Xpresiriau. (Online)http://xpresiriau.com/artikel-tulisan-pendidikan/pembelajaran-

konvensional (27 Oktober 2013)

Downloads

Published

2017-11-30