Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah tentang peningkatan kemampuan penalaran matematik dan motivasi siswa yang belajardengan two stay two stay (TSTS)  dandirect intruction (pembelajaran langsung). Penelitian ini berbentuk eksperimen dengan tempat penelitian di SMP Negeri 7 Banjar kecamatan Purwaharja Kota Banjar dengan sampel adalah siswa kelas VIII A dan kelas VIII B diantara 6 kelas yang ada di kelas VIII  yang diambil secara acak. Dari Penelitian ini disimpulkan bahwa: (1) Kemampuan penalaran matematis  siswa yang belajar dengan  two stay two stay (TSTS)  lebih baik dibandingkan   siswa yang belajar dengan direct instruction. (2) Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang  belajar dengan Two Stay Two Stay (TSTS)  lebih baik daripada siswa yang belajar dengan  direct instruction (3) Motivasi belajar siswa yang belajar dengan Two Stay Two Stay (TSTS) lebih baik daripada siswa yang belajar dengan direct instruction. 

Keywords

Direct Instruction, Motivasi Siswa Kemampuan Penalaran Matematik Two Stay Two Stay (TSTS)

Article Details

How to Cite
Tarsidi, I. (2017). Studi Komparatif Tentang Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematik Dan Motivasi Siswa Yang Belajar Dengan Two Stay Two Stay (TSTS) Dan Direct Instruction. Pasundan Journal of Mathematics Education : Jurnal Pendidikan Matematika, 7(2), 124–136. https://doi.org/10.23969/pjme.v7i2.2712

References

  1. Adji, D. (2012). Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. Penerbit Gava media : Yogjakarta
  2. Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
  3. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Manajemen mutu Berbasis Sekolah Pembelajaran dan Pengajaran Kontektual. Jakarta: Depdiknas
  4. Departemen Penddidikan Nasional. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas
  5. Hamalik, O. (1992). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
  6. Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Kontektual Konsep dan Aplikasi. Aditama : Bandung
  7. Huda, M. (2013). Cooperative Learning. Pustaka Pelajar : Yogjakarta
  8. Makmun, A.S. (1996). Psykologi Pendidikan. Bandung: remaja Rosdakarya
  9. National Council of Teacher of Matematics atau NCTM. ( 2003). Program Standar Program for Initial Preparation of Matematics Teachers Standards for Scondary Matemathics Teacher. (Online) tersedia
  10. http//www.orguploadedFiles Math Standards. (10 menit 2011)
  11. Nur, M. Realistic Matematics Education . Jakarta: Depdiknas Proyek PPM SLTP
  12. Nur, M. & Wikandari, P.R. (2000). Pengajaran Berpusa pada Siswa dan pendekatan kontruktivis dalam pengajaran. Surabaya: Pusat Studi Matematika dan IPA Sekolah. Universitas Negeri Surabaya.
  13. Nur, M. (2000). Realistic Matematics Education. Makalah dalam seminar Tentang Contextual Learning dalam Pendidikan Matematika. NN:NN.
  14. Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar kepada membantu guru mengembangkan kompetensi dalam pengajaran matematika.
  15. Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. PT Raja Grafindo : Bandung
  16. Bahri, J.S. (2011). Psikologo Pembelajaran. Jakarta: bineka Cipta
  17. Shadiq, F. (2004). Pemecahan masalah Penalaran dan Komunikasi. Yogjakarta: PPPG matematika
  18. Sugiono. (2003). Tipe penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R &D. Alvabeta : Bandung
  19. Sumarmo. (2004). Kemandirian Belajar Apa Mengapa dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Makalah: Disampaikan pada Semika Modern dan inartanggal 18 Juli di FMIPA UNY
  20. Suharsimi, A. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Rinrka Cipta: Bandung
  21. Ruseffendi, E.T. (1990). Pengajaran matemat Mas Kini Untuk guru dan PGSD D2 (Sert2). Bandung: Tarsito
  22. Wahyudin. (2012). Tinjauan Terhadap Kurikulum. Bandung : Mandiri
  23. Xpresiriau. (Online)http://xpresiriau.com/artikel-tulisan-pendidikan/pembelajaran-
  24. konvensional (27 Oktober 2013)