Mengembangkan Kemampuan Pemahaman dan Disposisi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas melalui model-eliciting activities

Authors

  • Yanto Permana

DOI:

https://doi.org/10.23969/pjme.v1i1.2367

Keywords:

model-eliciting activities approach, mathematical understanding, mathematical disposition

Abstract

Abstract This paper reports the findings of an experimental prettest-posttest control group design conducted to investigate the role of model-eliciting activities approach, school cluster, and prior mathematics ability on student’s mathematical understanding and mathematical disposition. The study involved 219 tenth grade students from three senior high school of high, medium, and low cluster in Cimahi in West Java. The instrumen were a mathematical understanding test, and a mathematical disposition scale. The data were analyzed by using two paths Annova, Scheffe test, and t-test. The study found that model-eliciting activities approach, gave the best role compare to the roles of  conventional teaching, school cluster, and students’ prior mathematics ability on attaining and gaining  student’s mathematical understanding and disposition. Moreover, there were no interaction between learning approach and school cluster, and between learning approach and prior mathematics ability on student’s mathematical understanding and there was high association between mathematical understanding and mathematical disposition. Key Words: model-eliciting activities approach, mathematical understanding, mathematical disposition.   Abstrak Makalah ini melaporkan hasil temuan suatu eksperimen dengan disain pretes-posttes kelomok kontrol yang bertujuan menemukan peranan pendekatan model-eliciting activities, kluster sekolah, dan kemampuan awal matematika siswa terhadap kemampuan pemahaman dan diposisi matematik siswa. Subyek penelitian ini adalah sebanyak 219 siswa kelas 10 dari tiga SMA masing-masing kluster tinggi, sedang, dan rendah di Cimahi Jawa Barat. Instrumen penelitian ini adalah sepereangkat tes pemahaman dan seperangkat skala disposisi matematik. Data dianalisis menggunakan Anova dua jalur, uji- Scheffe, dan uji t. Penelitian menemukan bahwa pendekatan model-eliciting activities memberikan peran terbesar di antara  pembelajarn, kluster sekolah, dan kemampuan awal matematika siswa terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman dan disposisi matematik siswa. Siswa pada kelas model-eliciting activities mencapai kemampuan pemahaman dan disposisi matematik yang tergolong baik dan lebih baik dari kemampuan pemahaman dan disposisi matematik siswa pada kelas konvensional yang tergolong sedang. Studi juga menemukan tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dan kluster sekolah dan antara pembelajaran dan level KAM terhadap pemahaman matematik siswa, dan terdapat asosiasi antara kemampuan awal matematika dan kemampuan pemahaman matematik. Kata kunci: model-eliciting activities approach, pemahaman matematik, disposisi matematik

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdi, A. (2004). Senyum Guru matematika dan Upaya Bangkitkan Gairah Siswa. [Online].Tersedia:http://www.waspada.co.id/serba_serbi/pendidikan/artikel.php?article_id=6722 [28 maret 2005]

Afgani, J. D. (2004). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematika Siswa SLTP melalui Pendekatan Open-ended. Disertasi pada Pascasarjana UPI, tidak dipublikasikan

Ansyari. B. (2004), Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematik Siswa SMU Melalui Strategi Think-talk-write. Disertasi pada Pascasarjana UPI, tidak dipublikasikan

Carreira, S. (2001). Where There’s a Model, There’s a Methapor: Methaporical Thinking in Students’ Understanding of a mathematical model. An International Journal Mathematical Thinking and Learning. 3(4),261-287

Hendriana, H. (2009). Pembelajaran dengan Pendekatan Methaporical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik, Komunikasi Matematik dan Kepercayaan Diri Siswa Sekolah Menengah Pertama. Disertasi pada Sekolah Pasca Sarjana UPI : tidak diterbitkan.

Kariadianata, R (2001). Peningkatan Pemahaman dan Kemampuan Analogi Matematika Siswa SMU melalui Pembelajaran Kooperatif. Tesis pada Pascasarjana UPI, tidak dipublikasikan

Lesh, R., & Doerr, H. (2003). Foundations of a models and modeling perspective on mathematics teaching, learning, and problem solving. In R. Lesh & H. Doerr (Eds.), Beyond Constructivism: Models and Modeling Perspectives on Mathematics Problem Solving, Learning and Teaching (pp. 3–34). Mahwah, NJ: Erlbaum.

National Council of Teachers of Mathematics (1989). Asessment Standar for School Mathematics. USA: The National Council of Teachers of Mathematics, Inc.

National Council of Teachers of Mathematics (2000). Principles and Standards for School Mathematics. [online]. Tersedia: : http://www.nctm.org/standars.overview htm (25 Januari 2004)

Nindiasari, H. (2004). Pembelajaran Metakognitif untuk Meningkatkan Pemahaman dan Penalaran Matematik Siswa SMU Ditinjau dari Tahap Perkembangan Kognitif Siswa. Tesis pada Pascasarjana UPI, tidak dipublikasikan

Rohaeti E. E, (2008), Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode IMPROVE untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematik siswa SLTP. Disertasi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Dipublikasikan pada Educationist, tahun 2010.

Slettenhaar (2000). Adapting Realistic Mathematics Education in the Indonesian Context. Dalam Majalah Ilmiah Himpunan Matematika Indonesia (Prosiding Konperensi Nasional Matematika X ITB, 17-20 Juli 2000)

Sukmadewi, T.S. (2004). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa SMA melalui Strategi Transactional Reading. Tesis pada Pascasarjana UPI, tidak dipublikasikan

Sumarmo, U. (2006). Berfikir Matematik Tingkat Tinggi. Makalah pada Seminar Pendidikan Matematika UNPAD, Bandung.

Tim KTSP (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:Depdiknas.

Zbiek, R. M., & Conner, A. (2006). Beyond motivation: Exploring mathematical modeling as a context for deepening students' understandings of curricular mathematics. Educational Studies in Mathematics, 63(1), 89-112.

Published

2020-04-02