Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap kemampuan komunikasi matematis dan motivasi belajar dalam pembelajaran matematika siswa ditinjau dari keaktifan siswa berorganisasi (OSIS). Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mix Method) dengan tipe Embedded Design. Desain penelitian yang digunakan adalah desain nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Plus Darul Hufadz Jatinangor, sedangkan sampelnya adalah kelas VIII-C dan VIII-D. Masalah yang diteliti yaitu kemampuan komunikasi matematis siswa dan motivasi belajar terhadap pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Reciprocal Teaching ditinjau dari keaktifan siswa berorganisasi (OSIS). Berdasarkan analisis data hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pencapaian kemampuan komunikasi matematis dan motivasi belajar siswa yang memperoleh model Reciprocal Teaching lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran model konvensional. Kemampuan komunikasi matematis dan motivasi belajar siswa dengan penerapan model Reciprocal Teaching pada siswa aktif berorganisasi (OSIS) lebih baik daripada siswa yang tidak aktif berorganisasi (OSIS). Terdapat hubungan antara kemampuan komunikasi matematis dan motivasi belajar dengan penerapan model Reciprocal Teaching pada siswa yang aktif berorganisasi (OSIS).

Keywords

Reciprocal Teaching, Kemampuan Komunikasi Matematis, Motivasi Belajar, OSIS

Article Details

How to Cite
Hendalillah, D., Indrawan, R., & Dewanto, S. P. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa MTS Ditinjau Dari Keaktifan Siswa Berorganisasi (OSIS). Pasundan Journal of Mathematics Education, 9(1), 12–23. https://doi.org/10.23969/pjme.v9i1.2706

References

  1. Andini, T.A., dkk. (2017). Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan Pemanfaatan Jam Belajar di
  2. Rumah terhadap Prestasi Belajar. Jurnal “Tata Arta” UNS. 3(1): halaman 174-188.
  3. Indrawan, R dan Yaniawati, P. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran
  4. untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Bandung: Replika Aditama.
  5. Ismail, H. (2015). Peningkatan Moivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah
  6. pada Siswa Kelas V SD Inpres Palupi. Jurnal Kreatif Tadulako Online. 4(4): halaman 343-
  7. Ruseffendi, E.T. (2010). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Eksakta Lainnya. Bandung:
  8. Tarsito.
  9. NCTM. (2000). Principle and Standars for School Mathematics. Reston, VA: NCTM.
  10. Nerru, P. M., Mariani, S., & Cahyono, E. (2013). Pembelajaran Metode Reciprocal Teaching
  11. Berbantuan Cabri untuk Meningkatkan Komunikasi Matematik Siswa Kelas X. Unnes
  12. Journal of Mathematics Education Research. 2(1).
  13. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujmer/article/view/1238
  14. Peraturan Menteri Dikbud Nomor 21 Tahun 2016. Jakarta: Kemendikbud.
  15. Ruseffendi, E.T. (2010). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Eksakta Lainnya. Bandung:
  16. Tarsito.
  17. Sugiyono. (2016). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta
  18. Swastika, A., dkk. (2014). Eksperimentasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games
  19. Tournament (TGT) dengan Teknik Kancing Gemerincing pada Pokok Bahasan Bangun
  20. Ruang Sisi Datar ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII
  21. SMP Negeri Se-Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal elektronik
  22. Pembelajaran Matematika. 4(2): halaman 24-33.
  23. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jmme/article/view/5303/3738
  24. Yuhadi, A. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan
  25. Kemampuan Pemecahan Masalah, Kemampuan Komunikasi Matematis, dan Motivasi Belajar
  26. Siswa SMP. Tesis Jurusan Magister Pendidikan Matematika UNPAS. Bandung: Tidak
  27. Diterbitkan.