KEWAJIBAN BANK SYARIAH TERHADAP NASABAH PENYIMPAN DANA AKIBAT INGKAR JANJI MITRA

Sisca Ferawati Burhanuddin (1)
(1) Fakultas Hukum Universitas Pasundan Bandung , Indonesia

Abstract

Islamic Banking is a financial institution using the system for results in return. In shahibul maal of financing that invest capital and mudharib provide capacity and reputation to run the business and share in the results that, if there is a loss shahibul maal will lose their money, and the party will lose his labor mudharib in running the business. The Islamic banks as intermediaries for the parties should be neutral, fair, trustworthy, and responsible in terms of this cooperation.
Method is a normative juridical approach namely legal research focuses on the study of secondary data. To strengthen in order to complement the analysis of secondary data, conducted field research to obtain primary data through interviews.
Efforts are being made if there is a legal relationship three parties namely shahibul maal, Islamic banks, mudharib have indications of a loss is not limited to oversight, but the process of consensus, and Alternative Dispute Resolution (ADR) to achieve the objectives of cooperation in terms of rescue funds shahibul maal and business activities mudharib , Accountability Islamic Bank is the responsibility of the owner of the normative means in terms of funds requested mudharabah bank to channel funds directly to the business partners, the bank responsible for the extent of liability than the Islamic bank that is in the implementation of business partner management. While the moral responsibility must integrate moral values with economic measures based on sharia.
Keywords: Responsibilities, Bank, Sharia, Default.

Full Article

Generated from XML file

References

BUKU

Adiwarman A. Karim, 2006, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Cetakan ke-3, Jakarta: Rajawali Press.

Anshori. Abdul Ghofur, 2008, Kapita Selekta Perbankan Syariah Di Indonesia, Yogyakarta: UII Press.

Emirzon J., 2001, Hukum perbankan Indonesia, Kelompok Studi Hukum dan Bisnis Fakultas Hukum UNSRI.

Muhammad, 2001, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press.

Muhamad, 2005, Konstruksi Mudharabah Dalam Bisnis Syariah, Mudharabah Dalam Wacana Fiqh dan Praktik Ekonomi Modern, Yogyakarta: BPFE.

Muhammad Syafi’i Antonio, 2001, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press.

Sigit. S, 1992, Pengorganisasian, Fakultas Ekonomi, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Susanti Adi Nugroho, 2009, Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa, Jakarta: PT. Telaga Ilmu Indonesia.

Suyud Margono, 2004, ADR dan Arbitrase (Proses Pelembagaan dan Aspek Hukum), Bogor: Ghalia Indonesia.

PERATURAN PERUNDANGAN

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen ke-4.

Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.

Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 Tentang tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

PBI No.7/46/PBI/2005 tentang Akad Penghimpunan Dan Penyaluran Dana Bagi Bank Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.

PBI No. 10/16/PBI/2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 9/19/PBI/2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 10/14/DPbS/Jakarta/17 Maret 2008 tentang Pelakanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah.

Authors

Sisca Ferawati Burhanuddin
sisca85@yahoo.com (Primary Contact)
Author Biography

Sisca Ferawati Burhanuddin, Fakultas Hukum Universitas Pasundan Bandung

Dosen Fakultas Hukum Universitas Pasundan Bandung

Article Details