Menumbuhkembangkan Sikap dan Kemampuan Pemahaman Matematika Peserta Didik Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournaments)

Authors

  • Imas Mirawati SMA Negeri 1 Bale Endah

DOI:

https://doi.org/10.23969/pjme.v1i1.2363

Keywords:

TGT type of cooperative learning, attitude, mathematical reasoning ability, KKM

Abstract

Abstract Some research saw that learning mathematics generally does not involve student activities optimally which causes students to be less active in learning. This is the reason why students’attitude and reasoning ability do not improve. This research aims is done through TGT type of cooperative learning.This research uses experiment study with design Non equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. The samples are by students from XI IPA 4 as the control class and XI IPA 5 as the experiment class. Choosing the samples is done by purposive. The instruments used for collecting data consist of two types. They are Test and Nontest.Descriptive analyzing is used for interpretate students condition in their reasoning ability, observation result, and teacher’s comments and students attitude against TGT type of cooperative learning, learning mathematics, and understanding test. According the result data process, the writer gets the fact that TGT type of cooperative learning can improve student attitude and mathematical reasoning ability although the result gained has not reached KKM. The result also shows that There is no association between attitude and reasoning ability of the students.Based on the research result and finding, can be conclused that TGT type of cooperative learning can be an alternative of learning mathematics. Keywords: TGT type of cooperative learning, attitude, mathematical reasoning ability, KKM   Abstrak Beberapa hasil studi menemukan antara lain bahwa pembelajaran matematika pada umumnya kurang melibatkan aktivitas peserta didik secara optimal sehingga peserta didik kurang aktif dalam belajar. Keadaan ini merupakan salah satu penyebab kurang berkembangnya sikap dan kemampuan pemahaman matematika  peserta didik. Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu upaya untuk menumbuh kembangkan sikap dan kemampuan pemahaman matematika peserta didik melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 4 SMAN 1 Baleendah yang berjumlah 32 orang sebagai kelas kontrol dan peserta didik kelas XI IPA 5 yang berjumlah 32 orang sebagai kelas eksperimen, pemilihan sampel dilakukan secara purposive. Adapun instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data  terdiri atas dua jenis, yaitu instrumen tes yang berupa seperangkat soal pemahaman matematika dan instrumen non tes yang berupa angket skala sikap. Analisis deskriptif digunakan untuk menginterpretasikan kondisi peserta didik dalam  hal kemampuan pemahaman matematika, hasil observasi dan tanggapan guru serta sikap peserta didik terhadap pembelajaran kooperatif tipe TGT, pembelajaran matematika, dan soal-soal pemahaman. Uji signifikansi yang digunakan adalah uji statistic non parametric untuk mengolah tes kemampuan pemahaman. Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat menumbuh kembangkan sikap dan kemampuan pemahaman matematika peserta didik, meskipun hasil yang dicapai belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Hasil pengolahan data pun menunjukkan tidak adanya asosiasi atau keterkaitan antara sikap dengan kemampuan pemahaman matematika peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh hasil bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran matematika. kata kunci: pembelajaran kooperatif tipe TGT, sikap, kemampuan pemahaman matematika, KKM

Downloads

Download data is not yet available.

References

Depdiknas (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas (2006). Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas.

DeVries, L. David (1980), TGT, The Team Learning Approach, USA: Educational Technology Publications.

Hudojo, H. (2005). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang. PENERBIT UNIVERSITAS NEGERI MALANG.

NCTM (1989). Curriculum and Evaluation Standard for School Mathematics.USA: Reston.

Russeffendi, H.E.T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.Bandung : Tarsito

Slavin, E. (1995). Cooperative Learning: theory and Practice, Fourth Edition. Massachusetts : Allyn and Bacon Publisher

Sumarmo, U. (1987). Kemampuan Pemahaman dan Penalaran matematik Peserta Didik SMA Dikaitkan dengan Kemampuan penalaran Logik Peserta Didik dan beberapa unsure Proses Belajar Mengajar. Desertasi. Bandung. UPI

Wahyudin (1999), Kemampuan Guru Matematika, Calon Guru Matematika dan Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika. Desertasi. Bandung: FPS UPI

Published

2020-04-02