PERAN TOKOH ADAT (TUNGKU TIGO SAJARANGAN) DALAM MENGINTERNALISASIKAN NILAI-NILAI PANCASILA PADAANAK DI NAGARI ANDURIANG KECAMATAN 2X11 KAYU TANAM

Authors

  • A. Syadza Faradisa. PS Universitas PGRI Sumatera Barat
  • Azwar Universitas PGRI Sumatera Barat
  • Jamurin Universitas PGRI Sumatera Barat

DOI:

https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.32753

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran tokoh adat Tungku Tigo Sajarangan dalam menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila pada anak usia 7–13 tahun di Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, guru, orang tua, dan anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai Pancasila berlangsung melalui keteladanan, pembiasaan, penguatan nilai, serta interaksi sosial oleh tokoh adat, keluarga, guru, dan masyarakat. Keterlibatan anak dalam kegiatan adat, sosial, dan keagamaan belum merata karena dipengaruhi lingkungan terdekat, serta lebih efektif apabila dilakukan dengan pendekatan partisipatif sesuai tahap perkembangan anak. Faktor pendukung antara lain keteladanan tokoh adat, dukungan orang tua, guru, serta forum sosial-keagamaan dan adat. Sedangkan faktor penghambat meliputi dominasi gawai, minimnya ruang edukatif, dan lemahnya sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Simpulan penelitian menegaskan bahwa keberhasilan internalisasi nilai Pancasila membutuhkan pembiasaan nyata, keteladanan konsisten, dan dukungan ruang sosial yang kondusif. Tanpa sinergi lintas elemen, nilai Pancasila berisiko sekadar menjadi jargon, sementara generasi muda kehilangan arah pembinaan karakter berbasis adat dan budaya lokal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Penelitian ini menunjukkan bahwa

tokoh adat Tungku Tigo Sajarangan

memiliki peran penting dalam

menginternalisasikan nilai-nilai

Pancasila pada anak usia 7–13 tahun

di Nagari Anduriang Kecamatan 2x11

Kayu Tanam. Internalisasi nilai

berlangsung melalui keteladanan,

pembiasaan, penguatan nilai, dan

interaksi sosial yang ditunjukkan oleh

niniak mamak, alim ulama, dan cadiak

pandai, serta didukung oleh keluarga,

guru, dan masyarakat.

Keterlibatan anak dalam kegiatan

adat, sosial, dan keagamaan belum

merata, sebagian besar dipengaruhi

oleh lingkungan terdekat dan

dominasi penggunaan gawai. Faktor

pendukung internalisasi nilai antara

lain adalah keteladanan tokoh adat,

dukungan orang tua, peran guru, serta

keberadaan forum adat dan

keagamaan. Sebaliknya, faktor

penghambat yang dominan meliputi

kurangnya sinergi antara Tri Pusat

Pendidikan, terbatasnya ruang

edukatif yang menarik, dan

meningkatnya ketergantungan anak

pada teknologi digital.

Dengan demikian, keberhasilan

internalisasi nilai-nilai Pancasila

menuntut adanya pembiasaan nyata,

konsistensi keteladanan, serta

dukungan ruang sosial yang kondusif.

Sinergi antara tokoh adat, keluarga,

sekolah, dan masyarakat menjadi

kunci agar nilai-nilai Pancasila tidak

hanya sekadar slogan, tetapi benar-

benar menjadi pedoman hidup

generasi muda yang berakar pada

adat dan budaya lokal.

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, I. (2024). Pendidikan

karakter di era digital. Jakarta: Bumi

Aksara.

Halim, M., & Rahman, F. (2023).

Metodologi penelitian pendidikan

kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Hudi, S., Wulandari, R., & Ningsih, L.

(2024). Krisis moral anak di

Indonesia: Analisis faktor penyebab

dan solusi pendidikan. Jurnal

Pendidikan Karakter, 12(1), 55–67.

Ibda, H. (2023). Perkembangan moral

anak dalam perspektif teori

Lawrence Kohlberg. Jurnal

Psikologi Perkembangan, 9(2),

101–112.

Indra Djati Sidi. (2014). Pendidikan

karakter dan pembangunan

bangsa. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Lickona, T. (1991). Educating for

character: How our schools can

teach respect and responsibility.

New York: Bantam Books.

Mashud, M. (2008). Adat dan budaya

Minangkabau. Padang: UNP Press.

Miles, M. B., & Huberman, A. M.

(1994). Qualitative data analysis:

Downloads

Published

2025-08-31