ANALISIS BAHAN AJAR TEKS HIKAYAT DI MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH TAMIANG UJUNG GADING DALAM KONTEKS KURIKULUM MERDEKA
DOI:
https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.32455Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya kualitas bahan ajar teks hikayat yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas X Fase E Madrasah Aliyah Muhammadiyah Tamiang Ujung Gading, terutama dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran kontekstual, integratif, dan berpusat pada peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik bahan ajar teks hikayat, khususnya Lembar Kerja Siswa (LKS), untuk mengetahui sejauh mana kesesuaiannya dengan capaian pembelajaran (CP) dan tujuan pembelajaran (TP) Kurikulum Merdeka. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan guru dan analisis terhadap LKS yang digunakan dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru belum menyusun bahan ajar secara mandiri, melainkan hanya mengandalkan LKS dan materi tambahan dari internet. LKS yang digunakan belum memenuhi karakteristik bahan ajar yang baik, karena tidak mengakomodasi keempat keterampilan berbahasa secara utuh. Elemen menulis sama sekali diabaikan, sementara fokus pembelajaran lebih dominan pada aspek membaca. Selain itu, aspek isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan LKS masih memiliki kelemahan, antara lain isi yang belum kontekstual, bahasa instruksi yang pasif, serta tampilan yang padat teks dan minim ilustrasi. Temuan ini menegaskan perlunya pengembangan bahan ajar teks hikayat yang lebih kontekstual, kreatif, dan integratif, sehingga mampu menunjang pembelajaran sastra klasik yang bermakna serta mendukung terwujudnya profil pelajar Pancasila.Downloads
References
1.Guru belum menyusun bahan ajar
secara mandiri. Proses pembelajaran
hanya mengandalkan LKS yang
tersedia di sekolah dan tambahan
materi dari internet, sehingga bahan
ajar kurang sistematis dan tidak
sepenuhnya sesuai dengan tuntutan
Kurikulum Merdeka.
2.Empat keterampilan berbahasa
tidak terakomodasi secara utuh. Dari
keempat elemen (menyimak,
membaca dan memirsa, berbicara
dan mempresentasikan, serta
menulis), hanya tiga yang digunakan
dalam pembelajaran. Elemen menulis
sama sekali tidak difasilitasi, padahal
menulis merupakan keterampilan
penting dalam literasi transformatif.
3.Fokus pembelajaran cenderung
dominan pada membaca. Hal ini
menyebabkan keterampilan lain
seperti menyimak, berbicara, dan
menulis tidak berkembang secara
seimbang.
4.LKS belum memenuhi kriteria bahan
ajar yang baik. Dari aspek isi,
penyajian, bahasa, maupun
kegrafikaan, LKS masih memiliki
kelemahan: Isi belum sepenuhnya
selaras dengan capaian pembelajaran
(CP) dan tujuan pembelajaran (TP).
Penyajian bahasa masih bersifat
pasif, instruksi kurang komunikatif,
dan tidak mencantumkan indikator
ketercapaian secara eksplisit. Dari
segi kegrafikaan, tampilan LKS
cenderung padat teks, minim ilustrasi,
dan kurang menarik bagi siswa.
5.Pembelajaran hikayat kurang
kontekstual dan bermakna. Kendala
bahasa Melayu klasik, rendahnya
minat siswa terhadap sastra lama,
serta keterbatasan media
pembelajaran membuat pembelajaran
teks hikayat kurang optimal dan tidak
sepenuhnya mencerminkan prinsip
Kurikulum Merdeka yang berpusat
pada peserta didik.
Secara keseluruhan, penelitian ini
menunjukkan bahwa Lembar Kerja
Siswa (LKS) teks hikayat yang
digunakan di kelas X Fase E
Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Tamiang Ujung Gading belum
memenuhi kriteria bahan ajar yang
baik sesuai dengan prinsip Kurikulum
Merdeka. Guru hanya mengandalkan
LKS komersial dan tambahan dari
internet tanpa menyusun bahan ajar
secara mandiri, sehingga materi yang
diberikan kurang sistematis dan tidak
sepenuhnya relevan dengan capaian
pembelajaran (CP) serta tujuan
pembelajaran (TP).Keempat
keterampilan berbahasa yang
seharusnya diintegrasikan juga tidak
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.