PENGARUH METODE SQ3R TERHADAP PEMBELAJARAN MEMBANDINGKAN TEKS HIKAYAT DENGAN TEKS CERPEN SISWA FASE E SMKN 1 KOTO BARU
DOI:
https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.32447Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membandingkan teks hikayat dengan teks cerpen siswa fase E di SMKN 1 Koto Baru. Ketidakpahaman siswa dengan materi teks hikayat dan teks cerpen terutama struktur dan kaidah kebahasaan menyebabkan siswa merasa kesulitan ketika diminta untuk membandingkan teks hikayat dan teks cerpen. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh metode SQ3R.terhadap pembelajaran membandingka teks hikayat dengan teks cerpen siswa fase E SMKN 1 Koto Baru. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diolah berupa angka. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimen dengan rancangan penelitian adalah one-group pretest-posttest. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa fase E SMKN 1 Koto Baru. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling. Sampel pada penelitian ialah kelas X Agriter 2 yang terdiri dari 22 orang siswa. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan memberikan tes esai kepada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode SQ3R berpengaruh terhadap kemampuan membandingkan teks hikayat dengan teks cerpen siswa fase E SMKN 1 Koto Baru. Berdasarkan uji Hipotesis yang telah dilakukan diketahui Thitung = 5,97 dan Ttabel = 1,72 untuk α = 0,05 dan n=22. Kesimpulannya H0 ditolak karena Thitung ˃Ttabel. Dengan demikian, penerapan metode SQ3R memberikan pengaruh terhadap kemampuan emampuan membandingkan teks hikayat dengan teks cerpen siswa fase E SMKN 1 Koto Baru.Downloads
References
metode SQ3R mampu memberikan
pengaruh positif terhadap
kemampuan membaca pemahaman
tingkat lanjut, khususnya dalam
kegiatan membandingkan dua jenis
teks sastra. Peningkatan tersebut
relevan dengan pendapat Dalman
(2013) bahwa membaca pemahaman
melibatkan proses menghubungkan
informasi baru dengan pengetahuan
yang sudah dimiliki pembaca,
sehingga membutuhkan strategi
membaca yang sistematis.
Pada tahap awal (pretest), banyak
siswa mengalami kesulitan dalam
mengidentifikasi karakterisasi, alur,
dan kaidah kebahasaan teks hikayat
dan cerpen. Kesulitan terbesar
terdapat pada teks hikayat, terutama
dalam memahami bahasa kuno
(arkhais) dan menguraikan alur cerita
yang panjang. Hal ini sejalan dengan
pernyataan Kosasih (2019) bahwa
hikayat sebagai karya sastra Melayu
klasik memiliki ciri bahasa yang jarang
digunakan pada masa kini dan sering
memuat unsur kemustahilan,
sehingga pembaca pemula
memerlukan bimbingan intensif untuk
memahaminya. Sementara itu, pada
teks cerpen, siswa cenderung lebih
mudah memahami isi cerita karena
bahasa yang digunakan lebih modern
dan alurnya lebih sederhana
(Hidayati, 2009). Namun, ketika
diminta membandingkan kedua teks,
banyak siswa belum mampu
menyajikan perbedaan dan
persamaan secara terstruktur.
Penerapan metode SQ3R dalam
pembelajaran mampu mengatasi
sebagian besar permasalahan
tersebut. Pada tahap survey, siswa
dilatih untuk membaca sekilas isi teks
dan mengenali unsur-unsur penting,
sehingga mereka memiliki gambaran
awal sebelum membaca secara
mendalam. Hal ini sesuai dengan
pendapat Krismanto et al. (2015) yang
menyatakan bahwa survey membantu
pembaca mengaktifkan skemata atau
pengetahuan awal untuk
memudahkan pemahaman bacaan.
Tahap question mendorong siswa
untuk menyusun pertanyaan kritis
terhadap isi teks, misalnya
“Bagaimana perbedaan alur pada
hikayat dan cerpen?” atau “Mengapa
gaya bahasa hikayat sulit dipahami?”.
Langkah ini selaras dengan teori
Ngalimun (2022) bahwa pembelajaran
membaca akan lebih efektif jika siswa
memiliki tujuan atau fokus pencarian
informasi sebelum membaca.
Pada tahap read, siswa membaca
teks secara intensif untuk menjawab
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.