Kesenjangan Gender Di Lingkungan Kerja Womenomics 2020-2023 dan Dampaknya Bagi Angka Kelahiran di Jepang

Authors

  • Stephen Krismanto University of Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.23969/transborders.v7i2.10272

Abstract

Penelitian berikut menunjukan bahwa Jepang masih memiliki kesenjangan Gender di lingkungan kerja meski telah menerapkan Womenomics dari 2012 sampai akhir jabatan Abe di tahun 2020. Penelitian menemukan bahwa Jepang tertinggal dalam penerapan Gender Equality yang tentunya akan berdampak pada angka kelahiran. HalĀ  tersebut diakibatkan karena Gender Equality merupakan norma atau isu global yang menjadi ide yang diterima wanita di Jepang secara umum. Sehingga banyak wanita berusaha untuk mendapatkan pengakuan yang setara dengan pria di lingkungan kerja atau masyarakat. Namun hingga sekarang, Jepang masih memiliki kesenjangan gender, terutama di lingkungan kerja di mana wanita tidak memiliki kesempatan yang cukup memiliki jabatan permanen dan kecenderungan Womenomics menempatkan wanita sebagai pengganti tenaga kerja sementara daripada meningkatkan kesejahteraan mereka. Menggunakan konsep Gender Equality. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Womenomics berdampak cukup negatif bagi kesenjangan gender di lingkungan kerja dan bahkan menciptakan ketidakpuasan bagi wanita. Bentuk ketidakpuasan itu kemudian berimbas dengan banyaknya wanita yang memilih karir daripada menikah dan memiliki anak yang tentunya berdampak pada penurunan angka kelahiran kedepannya.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-08-13