EFEKTIVITAS TERAPI SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) UNTUK MENURUNKAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SMP PLUS ABDUL AZIZ
DOI:
https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.31984Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kebiasaan merokok di kalangan remaja Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah perokok remaja usia 15–19 tahun naik dari 9,36% pada tahun 2022 menjadi 9,84% pada 2024. Kondisi ini menjadi masalah serius karena masa remaja adalah fase yang rentan terhadap pengaruh lingkungan, tekanan teman sebaya, stres emosional, serta lemahnya kontrol diri. Kebiasaan merokok tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, seperti gangguan pernapasan dan risiko penyakit kronis, tetapi juga dapat menghambat perkembangan psikologis dan sosial mereka. Melihat kondisi tersebut, diperlukan upaya intervensi yang efektif untuk menekan perilaku merokok sejak usia dini. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dalam menurunkan perilaku merokok pada remaja, sebagai langkah promotif dan preventif di bidang kesehatan mental dan perilaku. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain pre-experiment tipe one group pretest-posttest. Subjek penelitian adalah remaja perokok aktif berusia 14–17 tahun yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner perilaku merokok, kemudian dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan signifikan sebelum dan sesudah intervensi SEFT. Berdasarkan hasil uji, didapatkan bahwa terapi SEFT memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurukan perilaku merokok.Downloads
References
menunjukkan bahwa terdapat 2
responden yang mengalami
penurunan skor (negative ranks)
dengan rata-rata peringkat penurunan
3,00 dan total peringkat 6,00.
Sebaliknya, 12 responden mengalami
peningkatan skor (positive ranks)
dengan rata-rata peringkat 8,25 dan
total peringkat 99,00. Selain itu,
terdapat 1 responden yang memiliki
nilai posttest sama dengan pretest
(ties). Secara keseluruhan, data ini
mencakup 15 responden. Karena
jumlah Positive Ranks (12) jauh lebih
banyak dibanding Negative Ranks (2),
hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
peserta mengalami peningkatan skor
dari pretest ke posttest.
Tabel 3 berikut menyajikan
hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test
yang digunakan untuk mengetahui
adanya perbedaan sekaligus
mengukur pengaruh signifikan antara
skor pretest dan posttest pada
responden, sehingga dapat
menggambarkan efek Terapi SEFT
dalam menurunkan perilaku merokok
pada remaja.
Test Statisticsa
POSTTEST -
PRETEST
Z -2.923b
Asymp. Sig. (2-tailed) .003
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Hasil analisis menggunakan uji
Wilcoxon Signed Ranks Test
menunjukkan nilai Z = -2,923 dengan
p-value (Asymp. Sig. 2-tailed) = 0,003.
Karena p < 0,05, dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara skor perilaku
merokok sebelum dan sesudah
diberikan Terapi SEFT. Temuan ini
mengindikasikan bahwa setelah
intervensi, terjadi penurunan tingkat
perilaku merokok pada responden.
Pelaksanaan terapi SEFT
dilakukan dalam empat sesi
terstruktur. Sebelum sesi pertama,
peserta mendapatkan materi tentang
bahaya merokok dan pengenalan
metode SEFT. Proses terapi
mencakup konseling individu untuk
menggali kondisi emosional yang
memicu perilaku merokok, praktik
teknik tapping secara langsung, serta
evaluasi perkembangan setiap sesi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.