Kajian Sosiologi Sastra Terhadap Nilai Pendidikan Karakter dalam Konteks Budaya Tokoh dan Penokohan dalam Kumpulan Cerpen si Kabayan Manusia Lucu Karya Achdiat K. Mihardja Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia pada Tingkat Smp

Authors

  • Muhammad Jamaludin Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pasundan

DOI:

https://doi.org/10.23969/wistara.v3i2.3739

Keywords:

kajian sosiologi sastra, pendidikan karakter, tokoh dan penokohan, dan kabayan manusia lucu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konteks budaya tokoh dan penokohan dan nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerita Si Kabayan Manusia Lucu melalui sosiologi sastra. Hal ini dilakukan sebagai alternatif bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas IX. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data berupa kajian pustaka dan wawancara serta dilengkapi uji bahan ajar kepada siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa unsur tokoh dan penokohan dan nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerita Si Kabayan Manusia Lucu, serta wawancara dengan kepala sekolah dan guru-guru bahasa Indonesia. Data unsur tokoh dan penokohan meliputi: teknik cakapan, teknik tingkah laku, teknik pikiran dan perasaan, teknik arus kesadaran, teknik reaksi tokoh, dan teknik reaksi tokoh lain. Data nilai pendidikan karakter meliputi nilai karakter religius, nilai karakter nasionalis, nilai karakter integritas, nilai karakter mandiri, dan nilai karakter gotong royong. Sumber data yang diperlukan diperoleh dari buku kumpulan cerita Si Kabayan Manusia Lucu yang disusun oleh Achdiat K. Mihardja dengan penerbit Grasindo. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah SMP Negeri 2 Soreang dan guru-guru bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Margahayu. Bahan ajar berupa modul diujikan kepada siswa kelas kecil beranggota 10 siswa. Data selanjutnya diperoleh melalui kajian Kurikulum 2013 dilihat dari Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, buku siswa, buku pegangan guru serta bahan ajar yang dilihat dari aspek bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya peserta didik. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan mengikuti tahapan berupa: membaca kumpulan cerita Si Kabayan Manusia Lucu secara teliti, mencatat data yang relevan, mengidentifikasi, mengklasifikasi data, serta membuat analisis data. Untuk mengetahui kelayakan cerita Si Kabayan Manusia Lucu sebagai alternatif bahan ajar, selain wawancara dengan narasumber, menyusun kisi-kisi analisis unsur penokohan dan nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerita Si Kabayan Manusia Lucu juga dilakukan uji bahan ajar berupa modul kepada kelas kecil. Hasil kajian terhadap unsur tokoh dan penokohan dan nilai pendidikan karakter kumpulan cerita Si Kabayan Manusia Lucu  dilihat dari Kurikulum 2013, bahan ajar berupa bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya peserta didik, wawancara dengan narasumber serta uji modul kepada kepada kelas kecil. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh jawaban bahwa kumpulan cerita Si Kabayan Manusia Lucu dikategorikan baik dan layak dijadikan alternatif bahan ajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP kelas IX.  

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aminuddin, (2011). Pengantar Apresiasi karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis, edisi revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

Bangsa. Pedoman Sekolah. Jakarta: Balitbang Puskur.

Hidayati, P.P. (2009). Teori Apresiasi Prosa Fiksi. Bandung: Prisma Press.

Indrawan, Rully. & Yaniawati, Poppy. (2014). Metodologi Penelitian. Bandung: PT. Refika Aditama.

Ranjabar, J. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sukada, M. (2013). Pembinaan Kritik Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa.

Syafrial. (2014). Jurnal Bahasa: Problematika Bahan Ajar Bidang Sastra Dalam Buku Wajib Pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah. Vol. 9 No. 2. Riau: Universitas Riau.

Tarigan, H.G. (2005). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (2011). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Undang-undang Sisdiknas Bab 1 Pasal 1 dan 2, Bab II Pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003.

Downloads

Published

2022-11-07