Model Induktif dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi dan Dampaknya Terhadap Kemampuan Menulis Puisi pada Siswa Kelas X SMK Dharma Pertiwi Kab. Bandung Barat

Authors

  • Nia Kurniasih

DOI:

https://doi.org/10.23969/wistara.v2i2.2272

Keywords:

model induktif, apresiasi puisi (membaca puisi), menulis puisi

Abstract

 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa kelas X dalam apresiasi puisi (membaca) dan menulis puisi. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam apresiasi puisi (membaca) dan menulis puisi adalah model Induktif. Secara umum, penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan 1) Kemampuan siswa dalam (apresiasi puisi) membaca dan menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan model Induktif pada kelompok eksperimen, 2) Kemampuan siswa dalam apresiasi puisi (membaca) dan menulis puisi tanpa menggunakan model Induktif pada kelompok kontrol, dan 3) perbedaan yang signifikan antara kemampuan apresiasi puisi (membaca) dan menulis puisi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan desain penelitian control group pretest-postest. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Dharma Pertiwi Bandung Barat. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel penelitian kelas X OTKP 2 dan X TKJ. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan teknik tes. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan model Induktif. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata prates kemampuan apresiasi puisi (membaca puisi) untuk kelompok eksperimen sebesar 42 dan kemampuan menulis puisi sebesar 54 Sedangkan nilai rata-rata pascates kemampuan apresiasi puisi (membaca puisi) untuk kelompok eksperimen sebesar 80 dan kemampuan meunulis puisi sebesar 82. Data hasil prates dan pascates kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol berdistribusi normal dan bersifat homogen dengan tingkat signifikansi sebesar 95%. Berdasarkan hasil penghitungan dapat disimpukan bahwa model Induktif dapat meningkatkan kemampuan apresiasi puisi dalam hal ini membaca puisi yang berdampak pada kemampuan menulis puisi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, Hendriyansyah (2014), Penerapan Konsep Semiotik dengan Model Induktif (Tesis). Bandung. UPI

Arends, Richard I. (2008) Learning to Teach: Buku Satu. (Helly Prajitno S. & Sri Mulyati, penterjemah). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. (1997). DasarDasar Evaluasi Pendidikan: Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi (2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik: Jakarta: Rineka Cipta

Arifin, M, dkk. (2005). Strategi belajar Mengajar Kimia: Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang (UM Press)

Amminuddin. (1995). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Cet. 2. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Amminuddin. (2015). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Cet. 13. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Anshori, D.S. (2006). Peningkatan Kemampuan Menulis Siswa Melalui Model Workshop Dalam Perkuliahan Kepenulisan Program Nonkependidikan Pada Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS. Educare : International Journal for Educational Studies.

Azir. (2012). “Panduan Menulis” Artikel. Diakses pada tanggal 20 November 2017. Dimyati dan Moedjiono. (2005). Strategi Belajar Mengajar Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. http://eduweb.nie.edu.sg/REACTOld/ 1997/1/6html). Diakses tanggal 1 November 2017

Effendi, S. (2004). Bimbingan Apresiasi Puisi. Cet. 5. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya Emzir,& Saifur Rohman (2015). Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: Rajagrafika Persada

Esten, M (2007) Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa Gani, Rizanur. (1998). Pengajaran Sastra Indonesia Respons dan Analisis. Jakarta: Depdikbud Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Cet. 2. Bandung: Remaja Rosdakarya

Indrawan R & Yaniawati. 2014. Metodologi Penelitian. Bandung: Refika Aditama

Downloads

Published

2021-11-28