PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BEBRAS PADA MATERI BANGUN DATAR FASE C MODEL UNPLUGGED

Abstract

Revolusi industri 4.0 yang terjadi saat ini menuntut pembelajaran yang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk bisa bersaing manusia perlu memiliki keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah. Maka dari itu guru sebagai seorang pendidik perlu merancang pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk dapat memiliki keterampilan pemecahan masalah. Salah satunya adalah dengan melakukan pembelajaran berbasis Computasional Thingking (CT) atau bisa disebut berpikir komputasional. Apalagi saat ini pendidikan di Indonesia sedang menerapkan kurikulum terbaru yaitu kurikulum merdeka, yang sangat identik dengan peningkatan kompetensi siswa, baik itu secara koginitifnya maupun keterampilanya. Maka dari itu guru sebagai seorang pendidik harus bisa mengemas pembelajaran sebaik mungkin dan sekreatif mungkin agar terciptanya kompetensi siswa yang sejalan dengan kurikulum merdeka, salah satunya adalah dengan penggunaan bahan ajar. Bahan ajar tentu saja sangat berperan penting terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, baik itu secara cetak (Unplugged) maupun Digital (Plugged). Bahan ajar dapat memberikan kesan tersendiri saat belajar kepada peserta didik, bisa saja menambah minat belajar atau semangat untuk menguasai materi ketika belajar menggunakan bahan ajar yang peserta didik senangi. Namun memang masih sering ditemui guru hanya menggunakan bahan ajar yang tersedia saja atau seadanya, tanpa mengembangkan atau menciptakan bahan ajar yang lebih kreatif sehingga terkesan monoton dan siswa mudah bosan. Khususnya pada pembelajaran matematika belum banyak bahan ajar berbasis Computasional Thingking yang dikembangkan, dan salah satu yang sedang banyak dikembangkan saat ini adalah soal Matematika bebrasis Bebras sebagai bahan ajar peningkatan Computasional Thingking.