Potensi Tari Ronding Sebagai Materi Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar

Authors

  • Parrisca Indra Perdana Universitas Trunojoyo Madura
  • Nova Estu Harsiwi Universitas Trunojoyo Madura

DOI:

https://doi.org/10.23969/jp.v10i04.38198

Keywords:

Tari Ronding, Materi Pembelajaran, Seni Tari, Sekolah Dasar

Abstract

Pembelajaran seni tari di sekolah dasar idealnya terintegrasi dengan budaya lokal sebagai upaya penguatan identitas kultural dan pembentukan karakter peserta didik. Namun, praktik pembelajaran di lapangan masih didominasi oleh tari kreasi modern sehingga potensi seni tari tradisional daerah belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu bentuk seni tradisional yang memiliki potensi edukatif adalah Tari Ronding dari Kabupaten Pamekasan, Madura. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi Tari Ronding sebagai materi pembelajaran seni tari di sekolah dasar ditinjau dari karakteristik gerak, nilai budaya, serta relevansinya dengan Capaian Pembelajaran (CP) Seni Tari Kurikulum Merdeka Fase A, B, dan C. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi dengan melibatkan pelaku seni, guru sekolah dasar, dan praktisi pendidikan seni. Analisis data dilakukan secara interaktif melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Ronding memiliki karakteristik gerak yang sederhana, ritmis, dan komunikatif sehingga relevan untuk pembelajaran Fase A; unsur dramatik dan ekspresif yang mendukung pemahaman fungsi tari sebagai media ekspresi sosial pada Fase B; serta struktur gerak dan nilai budaya yang dapat dikembangkan menjadi karya tari kolaboratif pada Fase C. Temuan ini menegaskan bahwa Tari Ronding berpotensi menjadi materi pembelajaran seni tari yang kontekstual serta mendukung pengembangan kompetensi estetis, sosial, dan kultural peserta didik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Astuti, R. (2023). Pembelajaran seni tari di sekolah dasar berbasis ruang, tenaga, dan waktu. Jurnal Pendidikan Seni, 15(1), 45–56.

Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2018). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Dewi, L. P., & Nurhadi. (2021). Pembelajaran seni tari berbasis budaya lokal dan dampaknya terhadap motivasi belajar siswa sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 12(2), 101–110.

Eisner, E. W. (2002). The arts and the creation of mind. New Haven, CT: Yale University Press.

Hidayati, S. (2018). Makna simbolik Tari Ronding dalam masyarakat Pamekasan. Jurnal Seni dan Budaya Madura, 6(1), 23–35.

Kealiinohomoku, J. (2001). An anthropologist looks at ballet as a form of ethnic dance. Dance Research Journal, 33(2), 98–110.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Capaian pembelajaran seni budaya Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kemdikbudristek.

Lindqvist, G. (2003). Vygotsky’s theory of creativity. Creativity Research Journal, 15(2–3), 245–251. https://doi.org/10.1080/10400419.2003.9651416

Lincoln, Y. S., & Guba, E. G. (1985). Naturalistic inquiry. Beverly Hills, CA: Sage Publications.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Moleong, L. J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif (Edisi revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyani, S. (2020). Pendidikan seni sebagai sarana pengembangan karakter anak. Jurnal Pendidikan Anak, 9(2), 89–98.

Putri, A. R. (2023). Integrasi budaya lokal dalam pembelajaran seni dan pembentukan karakter kolaboratif. Jurnal Ilmu Pendidikan, 18(1), 67–78.

Rahmadani, D. (2021). Musik pengiring dalam Tari Ronding Madura. Jurnal Etnomusikologi Nusantara, 4(2), 55–66.

Rahmawati, N. (2022). Tantangan pembelajaran seni tari berbasis budaya lokal di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 27(3), 301–312.

Rustiyanti, S. (2019). Tari rakyat sebagai sumber pembelajaran seni di pendidikan dasar. Jurnal Seni Pertunjukan Indonesia, 11(1), 14–25.

Setiawan, B. (2021). Kearifan lokal dalam pendidikan seni untuk penguatan identitas budaya. Jurnal Pendidikan Multikultural, 13(2), 120–131.

Sugiyono. (2021). Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriyanto, A. (2019). Pendidikan seni berbasis kearifan lokal sebagai penguatan identitas budaya. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 24(2), 134–145.

Suryani, E. (2019). Pengaruh pembelajaran tari tradisional terhadap apresiasi budaya siswa sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Seni Tari, 8(1), 1–10.

Downloads

Published

2025-12-25