Analisis ANALISIS KARAKTERISTIK LAHAN PADA KAWASAN LERENG MARAPI KABUPATEN AGAM

Karakteristik Lahan Lereng Marapi Kabupaten Agam

Authors

  • Natasya Universitas Negeri Padang
  • Ratna Wilis Universitas Negeri Padang

DOI:

https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.35017

Keywords:

Degradasi, Hortikultura, Galodo, Lereng Marapi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Karakteristik atau kondisi fisik lahan terhadap tingkat degradasi lahan Hortikultura kawasan lereng Marapi Kabupaten Agam. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survay dan studi kasus. Analisis data primer dan sekunder berupa bahan induk, kemiringan lereng, tindakan konservasi lahan, tekstur tanah, dan jenis penggunaan lahan. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan karakteristik tertentu di Kabupaten Agam, serta diutamakan lahan yang terdampak bencana Galodo dilereng Marapi Kabupaten Agam. Menurut Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Barat, luas lahanpertanian yang terdampak erupsi mencapai 3.988,21 hektar sedangkan luas lahan pertanian yang terdampak banjir lahar dingin seluas 89,5 hektar dimana 7,5 hektar merupakan lahan hortikultura. Hasil analisis data memperlihatkan bahwa (1) karakteristik atau kondisi fisik lahan mempengaruhi tingkat degradasi fisik lahan. Degradasi lahan rendah terdapat pada nagari Sungai Pua mempunyai batuan induk termasuk agak peka, kemiringan lereng 8-15% (landai). Selebihnya termasuk sedang, namun yang memiliki skor tertinggi diantaranya Bukik Batabuah dengan dan Lasi. Diseluruh nagari didominasi dengan jenis batuan “peka”, kemiringan lereng nagari Bukik Batabuah dan Lasi masing-masing 45% atau termasuk sangat curam. Tekstur tanah didominasi liat berdebu dan pemanfatan lahan dengan pola tanaman tumpang gilir menjadi pola utama diseluruh nagari.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anggi Devtami, A. (2025). JURNALISME BENCANA PADA PEMBERITAAN GALODO TANAH DATAR SUMATERA BARAT DI MEDIA ONLINE HARIANSINGGALANG. CO. ID (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Barat. (2024, 5 April). Pelaksanaan Tanggap Darurat Bencana di Aia Angek Kab. Tanah Datar akibat banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi. Diakses tanggal 20 Desember 2024, dari https://sdabk.sumbarprov.go.id/details/index_berita/10

Fauzi, D., & Devi, A. T. (2024). Potensi Sektor Pertanian dalam Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Kabupaten Agam. MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal), 7(1), 40-58.

Hermon, D., & Barlian, E. (2012). Mitigasi bencana hidrometeorolgi: banjir, longsor, ekologi, degradasi lahan, puting beliung, kekeringan. UNP Press.

Hermon,D. dan Khairani.2009. Geografi Tanah, Yayasan Jihadul Khair Center. Padang.

Pusat BPSDMP Pertanian. (2019). Sistem tanam tumpang gilir. Diakses dari https://pustaka.bppsdmp.pertanian.go.id/index-berita/sistem-tanam-tumpang-gilir

Sitorus, S.R.P. (2004). Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung: Tarsito Bandung.

Sitorus, S. R., Susanto, B., & Haridjaja, O. (2011). Kriteria dan klasifikasi tingkat degradasi lahan di lahan kering (Studi kasus: Lahan kering di Kabupaten Bogor).

Lillesand, T. M., & Kiefer, R. W. (2011). Remote sensing and image interpretation (6th ed.). John Wiley & Sons.

MEa, M. E. A. (2005). Ecosystems and Human Well-Being: wetlands and water synthesis.

Tentua, V. V., Salampessy, H., & Haumahu, J. P. (2017). Kesesuaian Lahan Komoditas Hortikultura di Desa Hative Besar Kecamatan Teluk Ambon. Jurnal Budidaya Pertanian, 13(1), 9-16.

Downloads

Published

2025-10-29