Analisis ANALISIS KARAKTERISTIK LAHAN PERTANIAN HOLTIKULTURA PADA KAWASAN LERENG MARAPI KABUPATEN TANAH DATAR

Karakteristik Lahan dI Kawasan Lereng Marapi Kabupaten Tanah Datar Menggunakan Peta Satuan Lahan

Authors

  • Laura Aziza Rahmadanti Laura Universitas Negeri Padang
  • Ratna Wilis Ratna Universitas Negeri Padang

DOI:

https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.34996

Keywords:

karakteristik lahan, pertanian holtikultura, peta satuan lahan, kabupaten tanah datar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Karakteristik atau kondisi lahan
terhapat tingkat degredasi lahan holtikultura dikawasan lereng marapi kabupaten
tanah datar. 2. Tingkat degredasi lahan pertanian holtikultura di kawasan lereng
marapi kabupaten tanah datar. 3. Konservasi lahan terdegradasi.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif metode survey melalui studi
kasus dengan menggunakan teknik purposive sampling sebagai teknik
pengambilan sampel dilapangan. Pengambilan data dilakukan di Lereng Marapi
Kabupaten Tanah Datar menggunakan peta satuan lahan. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu skoring atau pembobotan nilai sesuai parameter yang telah
ditetapkan.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa 1. karakteristik atau kondisi lahan dengan
bahan induk tidak peka, lereng curam, tindakan konservasi yang tidak baik, tekstur
tanah yang berpasir atau liat, dan penggunaan lahan yang tidak baik dapat
mempengaruhi tingkat degradasi lahan menjadi berat/tinggi, 2. Tingkat degradasi
lahan di lereng merapi kabupaten tanah datar dibagi menjadi 2 yaitu tingkat
degradasi ringan dan tingkat degradasi sedang. Tingkat degradasi ringan terdapat
pada satu wilayah yaitu Nagari Pariangan ini ditandai dengan jenis batuan induk
tidak peka, lereng landai (8-15%), tindakan konservasi dengan cara pengololahan
tanah dan penanaman kontur <20%, tekstur tanah lempung berpasir, dan
penggunaan lahan pola tanam tumpang gilir. Tingkat degradasi sedang terdapat
pada 10 wilayah yaitu Nagari Aie Angek, Nagari, Nagari Andaleh, Nagari Sabu,
Nagari Talang Tangah, Nagari Koto Tuo, Nagari Padang Laweh, Nagari Rao-Rao,
Nagari Lawing Mandahiling, Nagari Tanjung Alam. Tingkat degradasi sedang ini
ditandai dengan jenis bahan induk peka, kemiringan lereng dikategori curam (25-
45%) dan sangat curam (>45%), tindakan konservasi dengan cara teras
tradisional, tekstur tanah lempung berpasir, penggunaan lahan pola tanam
tumpang gilir dan semak belukar/padang rumput. 3. Konservasi lahan dapat
dilakukan dengan metode vegetative, metode fisik atau mekanis, dan metode
kimia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Rizal Mubarok, Hasti

Widyasamratri, Sadar Pakarti Budi.

2022. " ANALISIS PERUBAHAN

LAHAN Studi Kasus : Kecamatan

Mijen Kota Semarang, Kota Malang,

dan Bali." Jurnal Kajian Ruang Vol 2

No 2.

Downloads

Published

2025-10-29