PELAKSANAAN PROGRAM SABTU BUDAYA DALAM MENUMBUHKAN MULTIKULTURALISME PADA PESERTA DIDIK (STUDI DI SMK NEGERI 1 LOPOK KABUPATEN SUMBAWA )
DOI:
https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.33961Keywords:
Program, Sabtu Budaya, MultikulturalismAbstract
This study aims to describe the implementation of the cultural saturday program in fostering multiculturalism among students at SMKN 1 Lopok, Sumbawa Regency, and to identify the factors that influence its implementation. A qualitative approach with a phenomenological design was used, with data collected through interviews, observations, and documentation. The informants consisted of the school principal, teachers, and students. Data were analyzed using the Miles and Huberman model, which includes data reduction, data display, and conclusion drawing, while data validity was tested through technique triangulation, source triangulation, and time triangulation. The results showed that the cultural saturday program has significantly contributed to fostering multiculturalism through regular Saturday activities that reflect the cultures of the three major ethnic groups in West Nusa Tenggara: Sasak, Samawa, and Mbojo. These activities include: (1) Gemar Gatra gymnastics integrated with traditional movements and games, accompanied by traditional music instruments; (2) student cultural exhibitions featuring items such as woven bags with Sumbawan patterns, Sasak traditional house miniatures, and Mbojo cultural posters; (3) traditional costume competitions displaying songket fabrics and distinctive ethnic attire like sapuq and lambung (Sasak), lamung pene (Samawa), and rimpu (Mbojo); and (4) the performance of regional songs such as Sabalong Samalewa (Sumbawa), Budaye Sasak (Lombok), and Nangi Dana Tambora (Bima). However, there are factors that influence the implementation of the cultural saturday program at SMKN 1 Lopok, Sumbawa Regency, which are divided into two main categories, namely: 1) Supporting factors, consisting of internal factors (human resources) and external factors (community and parental involvement). 2) Inhibiting factors, consisting of internal factors (limited facilities and infrastructure) and external factors (social environment and local cultural conditions).Downloads
References
Berdasarkan hasil
penelitian pelaksanaan program
sabtu budaya di SMKN 1 Lopok,
Kabupaten Sumbawa, telah
memberikan kontribusi yang
signifikan dalam menumbuhkan
multikulturalisme pada peserta
didik. Program ini dirancang
sebagai strategi edukatif yang
bertujuan untuk mengenalkan,
menanamkan, dan
mempraktikkan keberagaman
budaya lokal dan nasional melalui
kegiatan rutin yang dilaksanakan
setiap hari sabtu. Kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan
mencerminkan budaya dari tiga
etnis utama di Nusa Tenggara
Barat, yakni suku Sasak,
Samawa, dan Mbojo. Bentuk
kegiatan tersebut meliputi: 1)
Senam gemar gatra, yang
dikolaborasikan dengan unsur
budaya melalui gerakan
menyerupai tarian tradisional
seperti tari lenggo dari Bima dan
tari gandrung dari Lombok, serta
permainan tradisional seperti
gobak sodor dan engklek.
Adapun unsur musik daerah juga
turut ditampilkan melalui alat
musik tradisional: gendang dari
suku Sasak, gong dari suku
Samawa, dan suling dari suku
Mbojo. 2) Pameran karya budaya
peserta didik seperti tas anyaman
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.