ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS VII PADA MATERI KESEBANGUNAN SMP NEGERI 1 SUNGAI LIMAU

Authors

  • Rahmadhani Universitas PGRI Sumatera Barat
  • Anna Cesaria Universitas PGRI Sumatera Barat
  • Melisa Universitas PGRI Sumatera Barat

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan representasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal, khususnya pada materi kesebangunan. Representasi matematis mencakup tiga indikator, yaitu representasi visual, simbolik, dan verbal. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sungai Limau pada materi kesebangunan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian berjumlah 34 siswa kelas VII-1. Instrumen penelitian terdiri dari tes berbentuk soal uraian dan wawancara, sedangkan analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 siswa memiliki kemampuan representasi matematis kategori tinggi, 17 siswa kategori sedang, dan 12 siswa kategori rendah. Siswa dengan kategori tinggi mampu memenuhi ketiga indikator representasi, siswa dengan kategori sedang hanya memenuhi dua indikator (simbolik dan verbal), sedangkan siswa kategori rendah hanya memenuhi salah satu indikator. Secara keseluruhan, kemampuan representasi matematis siswa berada pada kategori sedang, dengan kelemahan utama pada aspek visual dan simbolik. Temuan ini memberikan implikasi perlunya strategi pembelajaran yang menekankan pada penguatan representasi visual dan simbolik untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

yang diketahui dan ditanya, serta

menyelesaikan soal dengan langkah-

langkah matematis yang benar. Hasil

ini sejalan dengan pendapat Hutagaol

(2013) bahwa representasi matematis

membantu siswa membangun

pemahaman konsep,

mengembangkan ide, dan

menyelesaikan masalah dengan

benar. Namun, jumlah siswa yang

berada pada kategori ini relatif sedikit,

sehingga perlu strategi pembelajaran

yang mendorong lebih banyak siswa

mencapai level tersebut.

Siswa dengan kategori sedang

umumnya hanya mampu memenuhi

dua indikator representasi. Ada siswa

yang dapat membuat gambar dan

memberikan penjelasan verbal, tetapi

kurang tepat dalam menyusun

persamaan matematika. Ada pula

yang bisa menyusun persamaan dan

menuliskan langkah pengerjaan,

tetapi tidak membuat ilustrasi visual.

Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan representasi siswa masih

parsial dan belum terintegrasi dengan

baik. Faktor penyebabnya antara lain

kebiasaan belajar siswa yang

cenderung meniru metode guru tanpa

mencoba strategi alternatif, serta

kurang terbiasa menghubungkan

informasi soal ke dalam bentuk visual

atau model matematika. Temuan ini

sejalan dengan penelitian Sari (2020)

yang menyatakan bahwa siswa

dengan kemampuan representasi

sedang biasanya hanya mampu

menguasai dua indikator representasi.

Adapun siswa pada kategori rendah

cenderung hanya mampu memenuhi

satu indikator representasi, umumnya

berupa penjelasan verbal sederhana.

Siswa pada kategori ini seringkali

langsung menuliskan jawaban akhir

tanpa menggambar ilustrasi atau

menyusun persamaan matematika

yang benar. Bahkan ada yang tidak

mampu menjawab sama sekali karena

kesulitan memahami informasi dasar

dari soal. Hal ini menunjukkan bahwa

pemahaman konsep prasyarat siswa

masih lemah, sehingga berdampak

pada keterbatasan dalam

merepresentasikan masalah. Triono

(2017) menegaskan bahwa

kurangnya penguasaan representasi

matematis dapat menjadi salah satu

penyebab rendahnya hasil belajar

matematika.

Jika ditinjau dari keseluruhan data,

kecenderungan siswa lebih nyaman

menggunakan representasi verbal

dibanding visual dan simbolik. Mereka

mampu menuliskan interpretasi

sederhana dari soal, namun masih

Downloads

Published

2025-09-24