UPAYA MENGURANGI KECEMASAN BELAJAR MELALUI PENDEKATAN MINDFULNESS PADA PESERTA DIDIK KELAS V DI SDN 1 BERINGIN RAYA BANDAR LAMPUNG
Kualitatif Deskriptif
DOI:
https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.33062Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya gejala kecemasan belajar yang dialami peserta didik kelas V di SDN 1 Beringin Raya Bandar Lampung, seperti rasa pesimis, takut tampil, kesulitan berkonsentrasi, serta kurang percaya diri. Kondisi ini berpengaruh pada proses pembelajaran dan pencapaian hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses penerapan pendekatan mindfulness dalam pembelajaran serta mengidentifikasi perubahan perilaku peserta didik dalam mengelola kecemasan belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari guru kelas, guru bimbingan dan konseling, serta peserta didik. Kegiatan mindfulness dilakukan menggunakan metode STOP (Stop, Take a breath, Observe, Proceed) yang dilaksanakan secara rutin dalam empat sesi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan positif pada peserta didik setelah penerapan mindfulness, di antaranya peningkatan fokus, munculnya ketenangan, keberanian untuk tampil di depan kelas, serta berkurangnya kecemasan belajar secara bertahap. Selain itu, penerapan mindfulness juga berkontribusi terhadap terciptanya suasana kelas yang lebih kondusif dan mendukung kesiapan mental siswa dalam mengikuti pembelajaran. Temuan ini memberikan gambaran bahwa pendekatan mindfulness dapat menjadi salah satu strategi efektif untuk membantu peserta didik mengurangi kecemasan belajar sekaligus mendukung terciptanya lingkungan belajar yang sehat secara psikologis.Downloads
References
fokus dan konsentrasi,
meningkatkan hubungan dengan
peserta didik dan meningkatkan
kreativitas dalam mengajar.
Mindfulness tidak hanya membantu
guru dalam menjalankan tugas nya
sehari-hari, tetapi juga ikut berperan
pada pengembangan profesional
waktu panjang. Dengan kesadaran
penuh, guru dapat lebih
menyesuaikan terhadap perubahan,
lebih terbuka terhadap pembelajaran
baru, serta lebih mampu
mengembangkan metode
pengajaran yang lebih kreatif. Selain
itu, guru yang menerapkan
mindfulness lebih memiliki
kepemimpinan yang lebih efektif
dalam lingkungan sekolah. (Yuliana,
2024).
Dari hasil wawancara tidak
langsung juga peserta didik
menyampaikan bahwa mereka
merasa lebih “lebih tenang”, dan
“tidak terlalu takut” ketika pelajaran
dimulai. Salah satu peserta didik
mengatakan bahwa menarik napas
dalam dan memerhatikan tubuh
menjadikan merasa lebih siap dan
tidak terburu-buru. Hal ini
menjunjukkan bahwa dengan
kegiatan sederhana saja seperti
pernasapan sadar dapat
berpengaruh signifikan pada
kesiapan belajar mereka.
Refleksi yang dilakukan guru juga
mengacu pada kesadaran mengenai
pentingnya kesehatan mental dalam
mendukung pencapaian akademik.
Guru menyadari bahwasannya tugas
pendidikan bukan sekedar
menyampaikan materi, tetapi juga
membimbing peserta didik untuk
tumbuh sebagai individu yang utuh.
Dengan adanya refleksi ini, guru
ataupun peserta didik menyadari
bahwa mindfulness bukan hanya
kegiatan tambahan, melainkan
kebutuhan dalam proses
pembelajaran yang menyeluruh.
Hal ini memperteguh niat guru untuk
melanjutkan dan mengembangkan
kegiatan ini secara berkelanjutan.
Refleksi ini dapat dijadikan dasar
untuk menggabungkan mindfulness
dalam berbagai bagian
pembelajaran, baik melalui strategi
pengajaran, pendekatan evaluasi,
ataupun interaksi guru dan juga
peserta didik yang lebih terjaga.
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di
SDN 1 Beringin Raya Bandar
Lampung, dapat disimpulkan bahwa
penerapan pendekatan mindfulness
memberikan pengaruh positif pada
penurunan kecemasan belajar
peserta didik kelas V. Kegiatan ini
diterapkan secara sistematis melalui
persiapan guru, pelaksanaan
metode STOP (Stop, Take a breath,
Observe, Proceed), dan juga
evaluasi respons peserta didik
dengan berkelanjutan.
Peserta didik menunjukkan
perkembangan yang signifikan
setelah mengikuti kegiatan
mindfulness. Awalnya peserta didik
masih bingung dan kurang aktif,
tetapi dengan berjalannya waktu
mereka mulai fokus, tenang, dan
berani menghadapi tugas
pembelajaran. Lingkungan kelas
yang mendukung serta peran aktif
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.