PENDIDIKAN KECERDASAN MORAL SEBAGIA PENGUATAN KEPRIBADIAN SISIWA DI ERA DIGITAL SMAN 3 BULUKUMBA

Authors

  • Andrian Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Andi sugiati Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Herdianty R Universitas Muhammadiyah Makassar

DOI:

https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.32999

Keywords:

Moral intelligence, personality strengthening, digital era

Abstract

This study aims to analyze the role of moral intelligence education in strengthening students’ character in the digital era and to identify teachers’ strategies in instilling moral intelligence. The research employed a descriptive qualitative method with data collection techniques including observation, interviews, and documentation. The research subjects consisted of Civic Education (PPKn) teachers and the principal of SMAN 3 Bulukumba, while the research objects were students of Class XI.1. The findings revealed that students demonstrated a high level of empathy (100%) and a fairly good level of tolerance (75%), but showed lower levels in respect (55%) and fairness (53%). Teachers played a crucial role in instilling moral values through role modeling, digital ethics education, critical discussions, and the habituation of positive activities. This study emphasizes that moral intelligence education serves as a foundation for strengthening students’ character, enabling them to adapt to the challenges of the digital era.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Piaget menekankan bahwa

anak berkembang dari tahap

heteronom (patuh aturan

eksternal) ke tahap otonom

(penilaian mandiri). Kohlberg

mengembangkan tiga tingkat

moral: pra-konvensional,

konvensional, dan pasca-

konvensional. Dalam era digital,

perkembangan moral

menghadapi tantangan karena

anak lebih banyak terpapar

interaksi virtual.

4. Faktor yang Mempengaruhi

Kecerdasan Moral

5. Kecerdasan moral dipengaruhi

oleh faktor internal (kontrol diri,

harga diri, usia, pendidikan) dan

eksternal (keluarga, sekolah,

teman sebaya, media). Tantangan

besar di era digital adalah

paparan media sosial yang sering

mendorong perilaku negatif.

Pendidikan Moral di Era Digital

Penelitian Aprilia dkk. (2023)

dan Ramadhan dkk. (2025)

menegaskan perlunya integrasi

literasi digital dengan pendidikan

karakter. Guru berperan

membimbing siswa agar tidak

hanya cerdas teknologi, tetapi

juga memiliki etika digital.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di

SMAN 3 Bulukumba, Sulawesi

Selatan, dengan subjek guru PPKn

dan kepala sekolah, serta objek siswa

kelas XI.1 sebanyak 36 orang. Data

dikumpulkan melalui observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

Analisis data menggunakan model

Miles & Huberman: kondensasi data,

penyajian data, serta penarikan

kesimpulan/verifikasi.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Perilaku Moral Siswa

• Empati (100%): Semua siswa

menunjukkan kepedulian,

misalnya membantu teman

yang kesulitan dalam belajar

maupun aktivitas sosial.

• Rasa Hormat (55%): Hanya

separuh siswa yang terbiasa

menghormati guru. Sebagian

lebih sibuk dengan gawai.

• Toleransi (75%): Sebagian

besar menghargai perbedaan,

meskipun masih ada ejekan

terkait fisik atau latar belakang.

• Keadilan (53%): Banyak siswa

berpihak pada teman dekat

Downloads

Published

2025-08-31