UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGATASI BENCANA TANAH LONGSOR DI NAGARI DUKU KECAMATAN KOTO XI TARUSAN
DOI:
https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.32389Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) Kawasan tanah longsor di Nagari Duku Kecamatan Koto XI Tarusan. 2) Upaya dalam mengatasi bencana tanah longsor di Nagari Duku Kecamatan Koto XI Tarusan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) terhadap empat parameter utama: kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan, dan penggunaan lahan. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, angket, wawancara, dan data sekunder dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan 1) bahwa wilayah Nagari Duku didominasi kategori Cukup Rawan (43,50%), diikuti Sangat Rawan (18,09%), Rawan (15,69%), dan Tidak Rawan (4,17%). Faktor penyebab utama meliputi kemiringan lereng >26%, jenis tanah Nitosol yang mudah jenuh air, curah hujan tahunan sangat tinggi (>3.500 mm), serta dominasi lahan pertanian kering tanpa vegetasi permanen.. 2) Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap tanda-tanda longsor, penyebab, dan langkah pencegahan berada pada kategori baik (TCR 79–84%). Upaya yang dilakukan meliputi penghijauan, pembuatan saluran drainase, gotong royong, dan partisipasi dalam evakuasi darurat. Penelitian ini merekomendasikan penguatan mitigasi berbasis komunitas, pengendalian alih fungsi lahan, dan integrasi peta kerawanan ke dalam perencanaan tata ruang wilayah.Downloads
References
menjelaskan fenomena berdasarkan
data numerik yang diperoleh melalui
instrumen penelitian. Data spasial
dianalisis menggunakan Sistem
Informasi Geografis (SIG) dengan
mempertimbangkan empat parameter
utama, yaitu kemiringan lereng, jenis
tanah, curah hujan, dan penggunaan
lahan.
Lokasi penelitian ditetapkan di
Nagari Duku yang terdiri dari dua
jorong, yaitu Duku Benteng dan
Simauang Cumateh, dengan total
penduduk 4.777 jiwa (1.360 KK).
Sampel penelitian berjumlah 93
responden yang ditentukan
menggunakan rumus Slovin dengan
teknik simple random sampling. Data
primer dikumpulkan melalui observasi
lapangan, angket, dan wawancara,
sedangkan data sekunder diperoleh
dari BMKG, Badan Geologi, BNPB,
serta instansi terkait. Analisis data
dilakukan melalui overlay peta untuk
menentukan sebaran kerawanan
tanah longsor serta analisis deskriptif
persentase (TCR) untuk mengukur
tingkat pengetahuan dan partisipasi
masyarakat dalam mitigasi bencana.
C.Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil analisis spasial
menggunakan Sistem Informasi
Geografis (SIG) menunjukkan bahwa
wilayah Nagari Duku Kecamatan Koto
XI Tarusan didominasi oleh kategori
kerawanan cukup rawan tanah
longsor seluas 922,67 ha (43,50%).
Selain itu, wilayah dengan
tingkat kerawanan sangat rawan
mencapai 383,71 ha (18,09%), rawan
332,87 ha (15,69%), dan tidak rawan
88,43 ha (4,17%). Faktor utama
penyebab kerawanan ini adalah
kemiringan lereng >26%, dominasi
jenis tanah Nitosol yang mudah jenuh
air, curah hujan tahunan yang sangat
tinggi mencapai 3.670 mm/tahun,
serta penggunaan lahan pertanian
kering tanpa tutupan vegetasi
permanen. Data ini menegaskan
bahwa Nagari Duku merupakan
kawasan yang sangat rentan terhadap
pergerakan tanah, terutama pada
musim hujan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.