Analisis peran guru dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis (konteks implementatif kurikulum merdeka)
DOI:
https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.31656Abstract
Penelitian ini didorong oleh rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa di SDN 1 Tinigi dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran guru, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan keterampilan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan dua guru kelas sebagai subjek. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan menunjukkan bahwa peran pedagogis dan profesional guru telah diterapkan dengan baik. Guru menerapkan berbagai strategi seperti pembelajaran diferensiasi, diskusi kelompok, penggunaan media visual, dan penilaian formatif untuk merangsang siswa. Akibatnya, guru berhasil menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk berpikir kritis. Namun, faktor penghambat ditemukan dalam bentuk tantangan dalam manajemen kelas dan kurangnya fasilitas pendukung. Penelitian ini berkontribusi dalam memberikan pemahaman praktis tentang implementasi peran guru dalam Kurikulum Merdeka dan dapat menjadi acuan untuk pengembangan profesional guru.Downloads
References
model strategi yang telah terbukti diterapkan
oleh guru di lapangan yang dapat menjadi
inspirasi bagi pendidik lain. Bagi pengambil
kebijakan, temuan mengenai faktor
penghambat dapat menjadi dasar untuk
merumuskan program dukungan yang lebih
tepat sasaran, seperti pengadaan fasilitas dan
penyelenggaraan lokakarya mengenai
asesmen berpikir kritis. Dengan demikian,
penelitian ini tidak hanya mendeskripsikan
sebuah fenomena, tetapi juga memberikan
peta jalan untuk penyelesaian masalah yang
dihadapi dalam upaya mencetak generasi
yang mampu berpikir kritis sesuai amanat
Kurikulum Merdeka.
D. Kesimpulan
Penelitian ini menganalisis peran guru
dalam mengembangkan kemampuan berpikir
kritis siswa dalam konteks implementasi
Kurikulum Merdeka di SDN 1 Tinigi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa peran
pedagogik dan profesional guru telah
terimplementasi dengan baik. Guru secara
aktif mengamati dan mengelompokkan siswa
untuk memahami kebutuhan belajar mereka,
serta merancang metode pembelajaran
interaktif seperti diskusi kelompok dan belajar
sambil bermain untuk melatih kerja sama
siswa dalam memecahkan masalah. Tujuan
pembelajaran yang jelas juga menjadi fokus
utama guru agar kegiatan belajar efisien dan
materi mudah dipahami siswa. Meskipun
demikian, terdapat faktor penghambat seperti
kurangnya fasilitas yang memadai dan
tantangan dalam memastikan semua siswa
memahami materi pelajaran matematika.
Implikasi penelitian ini adalah
penegasan bahwa peran pedagogik dan
profesional guru sangat krusial dalam
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
siswa, khususnya dalam kerangka Kurikulum
Merdeka. Temuan ini dapat menjadi dasar bagi
pengembangan metode dan strategi
pembelajaran yang lebih inovatif, terutama
dalam mengatasi keterbatasan fasilitas dan
keberagaman tingkat pemahaman siswa.
Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi
lebih dalam bagaimana teknologi informasi
dan komunikasi dapat diintegrasikan secara
optimal untuk mendukung pengembangan
berpikir kritis, serta strategi khusus untuk
mengatasi kesenjangan pemahaman siswa di
kelas awal. Secara praktis, penelitian ini
merekomendasikan peningkatan fasilitas
sekolah dan pelatihan berkelanjutan bagi guru
untuk mengoptimalkan peran mereka dalam
mengembangkan kemampuan berpikir kritis
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Akmalia, R., Ray, Pramudya, A., Azrohid, F., &
Tanjung, L. A. (2023). Manajemen
Peserta Didik dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa. Journal on
Education, 5(3), 9225–9231.
https://doi.org/10.31004/joe.v5i3.1727
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.