MENGUKUR KUALITAS APLIKASI MONITORING ABSENSI DIGITAL (FINGER PRINT) PEGAWAI DI SMK NEGERI 1 SANGATTA UTARA
DOI:
https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.30926Keywords:
Application Quality, Digital Attendance, Fingerprint, Quadrant, System Evaluation, User Expectations.Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas aplikasi absensi digital yang menggunakan sidik jari yang diterapkan di SMK Negeri 1 Sangatta Utara. Penilaian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuadran evaluasi yang mencakup dimensi fakta dan harapan dari pengguna sistem tersebut. Metodologi yang diterapkan adalah deskriptif kuantitatif dengan alat survei yang telah disesuaikan berdasarkan model kualitas perangkat lunak seperti ISO 9126 dan SERVQUAL. Hasil dari analisis menunjukkan adanya perbedaan antara apa yang dirasakan (fakta) dan yang diharapkan (ekspektasi) pengguna di beberapa area, termasuk kemudahan penggunaan, keandalan sistem, dan efisiensi waktu. Berdasarkan penggambaran kuadran, beberapa elemen pada sistem perlu diperbaiki agar dapat memenuhi harapan pengguna secara maksimal. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi strategis untuk pengembangan dan peningkatan kualitas aplikasi di masa depan agar lebih efisien dalam mendukung manajemen kehadiran pegawai secara digital di lingkungan sekolah.Downloads
References
Badan Standardisasi Nasional.
(2020). SNI ISO/IEC 25010:2011 -
Sistem dan rekayasa perangkat
lunak—Model kualitas dan evaluasi
(SQuaRE)—Model kualitas sistem
dan perangkat lunak.
https://bsn.go.id/
Diskominfo Kutai Timur. (2021).
Pemanfaatan Teknologi Fingerprint
untuk Disiplin ASN.
https://diskominfo.kutaitimurkab.go.id
Garvin, D. A. (1987). Competing on
the eight dimensions of quality.
Harvard Business Review, 65(6),
101–109.
Hariadi, P. S. L. (2018). Efektivitas
Penerapan Absensi Fingerprint dan
Sanksi Dalam Meningkatkan Disiplin
Kerja Karyawan Kantor PT. Rimba
Perkasa Utama Samarinda.Jurnal
(Online) Administrasi Bisnis ISSN,
2355-5408
ISO/IEC. (2001). ISO/IEC 9126-1:
Software engineering—Product
quality—Part 1: Quality model.
International Organization for
Standardization.
ISO/IEC. (2011). ISO/IEC 25010:
Systems and software engineering —
Systems and software Quality
Requirements and Evaluation
(SQuaRE) — System and software
quality models.
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. (2023). Panduan
Digitalisasi Sekolah.
https://www.kemdikbud.go.id/main/blo
g/2023/panduan-digitalisasi-sekolah
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016).
Marketing Management (15th ed.).
Pearson Education.
Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., &
Berry, L. L. (1988). SERVQUAL: A
multiple-item scale for measuring
consumer perceptions of service
quality. Journal of Retailing, 64(1),
12–40.Pressman, R. S., & Maxim, B. R.
(2014). Software Engineering: A
Practitioner’s Approach (8th ed.).
McGraw-Hill.
Surat Menteri PANRB No
B/2338/M.PANRB/06/2016 Tanggal
27 Juni 2016 tentang Penggunaan
Absensi Berbasis Elektronik di
Lingkungan Instansi Pemerintah
Susanto, Ahmad., Manajemen
Peningkatan Kinerja Guru :
Konsep, Strategi dan
Implementasinya, Ed. I, Jakarta
:Prenadamedia Group, 2016
Sommerville, I. (2011). Software
Engineering (9th ed.). Pearson.
Sutabri, T. (2012). Analisis Sistem
Informasi. Andi Offset.
Wijayanto, A. (2015). Evaluasi
Layanan Informasi Menggunakan
Analisis Kuadran. Jurnal Sistem
Informasi, 11(2), 78–87.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.