Analisis Indeks Kekeringan Menggunakan Theory Run Untuk Optimalisasi Pola Tata Tanam Pada Daerah Irigasi Di Kabupaten Kupang
DOI:
https://doi.org/10.23969/jp.v10i02.30073Keywords:
Indeks Kekeringan, Theory Run, Optimalisasi, Pola tata tanamAbstract
Kekeringan merupakan suatu kondisi dimana ketersediaan air jauh di bawah dari kebutuhan untuk sehari-hari. Proses terjadinya kekeringan sendiri diawali dengan berkurangnya jumlah curah hujan di bawah normal pada suatu musim. Analisis Indeks kekeringan dan peta sebaran kekeringan yang dapat digunakan sebagai masukan untuk menangani permasalahan kepada instansi terkait. Kabupaten Kupang, beriklim semi kering upaya adaptasi yang paling jitu dalam dalam optimalisasi pertanian adalah melakukan penetapan pola tanam dan waktu tanam (kalender tanam) yang tepat dengan mempertimbangkan kondisi iklim. Data yang digunakan merupakan data klimatologi berupa data hujan. Dari 13 (tiga belas) stasiun hujan yang ada di Kabupaten Kupang. Analisis kekeringan menggunakan metode Theory of Run. Hasil Analisis kekeringan kemudian dibuat peta sebaran kekeringan. Hasil penelitian menunjukkan, Stasiun Hueknutu memiliki durasi dan defisit hujan yang paling besar durasi kekeringan selama 22 bulan dan defisit sebesar 1170,84 mm, sedangkan stasiun Baun memiliki durasi dan defisit hujan yang paling kecil, durasi selama 9 bulan dan defisit sebesar 383,22 mm. Prosentase Rata rata Indeks kekeringan di Kabupaten Kupang Untuk Kondisi Normal (N) sebesar 36.22%, Kering (K) 6.05 %, Sangat Kering (SK) 9.37 % dan Amat Sangat Kering 48.36 %. Bulan Januari, Pebruari, Maret dan Desember di wilayah Kabupaten Kupang di dominasi kondisi Normal/Basah dimana PJanuari > 89.64% , PPebruari >86.24%. Tingkat Kekeringan yang tertinggi Kabupaten Kupang terjadi Pada Bulan September. Optimalisasi berdasarkan pola tanam pada masing-masing daerah irigasi dilakukan penetapan waktu periode tanam pada kondisi Normal/Basah P>85%, memulai awal tanam MT I, (Januari, Pebruari, Maret dan Desember) sedangkan Untuk MT II dilakukan pada bulan Juni.
Downloads
References
Adidarma, W.K dan Martawati, L. 2003. Pedoman Konstruksi dan Bangunan, Penghitungan Indeks Kekeringan Menggunakan Teori run. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Jakarta
2. Badan Pusat Statistik, 2023. Pencacahan lengkap unit Usaha pertanian-usaha pertanian lainnya, BPS kabupaten Kupang.
3. Badan Pusat Statistik, 2023. Kabupaten Kupang Dalam Angka 2023, BPS kabupaten Kupang
4. Balai Wilah Sungai NT II, 2007. Sistem informasi Sumber Daya Air NTT, Kupang
5. Departemen Pekerjaan Umum. 2004. Perhitungan Indeks Kekeringan Menggunakan Teori Run. Pd T-02-2004-A
6. Kementerian PUPR, 2014. Analisis Kekeringan Untuk Pengelolaan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Bandung
7. Prahasta Eddy, 2002. Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView. Bandung : CV. Informatika.
8. Soewarno. 2014. Hidrologi: Aplikasi Aplikasi metode statistika untuk analisis data hidrologi .Yogyakarta. Graha Ilmu
9. Sonjaya, Irman. 2007. Analisa Standardized Precipitation Index (SPI) di Kalimantan Selatan. Banjarbaru: Stasiun Klimatologi Banjarbaru.
10.Triatmodjo, B,. 2008. Hidrologi Terapan, Yogyakarta, Beta Offset.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
















