Makna Simbolik Tradisi Kalei Bunti Dalam Pernikahan Suku Mbojo (Studi di Desa Bolo Kabupaten Bima)
DOI:
https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.29295Keywords:
Tradisi, Kalei Bunti, Makna simbolAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi Kalei Bunti dalam pernikahan suku Mbojo serta makna simbolis pada tradisi Kalei Bunti. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis etnografi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tradisi Kalei Bunti dalam pernikahan suku Mbojo studi di Desa Bolo Kabupaten Bima memiliki beberapa rangkaian kegiatan. 1) Kegiatan pada tahap persiapan yang meliputi: (a) Musyawarah persiapan pelaksanaan, (b) Persiapan alat dan bahan. 2) Pada kegiaatan inti yang meliputi: (a) Wura Bongi Monca, (b) Hadrah, (c) Kalei Bunti. 3) Tahap Penutup. Kemudian terdapat makna simbolis pada tradisi Kalei Bunti yang meliputi: 1) Makna simbol Visual yang meliputi: (a) Makna simbol pada pakaian adat, (b) Makna simbol pada tandu, (c) Makna simbol pada Bongi Monca. 2) Makna simbol peristiwa/kejadian yang meliputi: (a) Makna simbol perempuan yang di usung, (b) Makna simbol tradisi Kalei Bunti yang dilaksanakan sebelum Akad.Downloads
References
Abdurrahman, M. (2010). Tradisi Dan
Modernitas dalam Kebudayaan.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Abdussamad, Z. (2021). Metode
Penelitisn Kualitatif. In Syakir
Media Press.
Akhmad, R., & Maryani, E. (2020).
Implementasi Pembelajaran
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai
Upaya Mitigasi Bencana Sosial
Konflik Antar Etnis di NTB.
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu Dan
Pendidikan Geografi, 4(1), 32–
43.
https://doi.org/10.29408/geodika.
v4i1.1938
Alqadri, B., Kurniawansyah, E., &
Fauzan, A. (2021). Habituasi
Nilai-Nilai Karakter Sebagai
Perilaku Anti Korupsi Pada
Masyarakat Kajang.
Jurnal
Pendidikan Sosial Keberagaman,
8(1), 10–29.
https://doi.org/10.29303/juridiksia
m.v8i1.178
Anwar, S. (2007). Hukum Perjanjian
Syari’ah. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Berger, A. A. (2010). Pengantar
Semiotika: Tanda-Tanda Dalam
Kebudayaan Kontemporer.
Yogyakarta. Tiara Wacana.
Endahwati, S. (2012). Upacara Adat
Jolenan Di Kecamatan
Kaligesing Kabupaten
Purwerejo:Kajian Makna
Simbolik Dan Nilai Religius
Dalam Basastra. 1(1), 157–170.
Fariani. (2017). Hadrah Kesenian
Religi Masyarakat Melayu. Balai
Pelestarian nilai Budaya Aceh.
Haslan, M. M., Dahlan, D., & Fauzan,
A. (2022). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Terjadinya
Merariq Pada Masyarakat Suku
Sasak. CIVICUS : PendidikanPenelitian-Pengabdian
Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan,
9(2), 15.
https://doi.org/10.31764/civicus.v
9i2.6835
Herusatoto. (2019).
Simbolisme
Dalam Budaya Jawa.
Yogyakarta. Hanindita Graha
Widia.
Isnaeni, A. N. (2020). Nilai-Nilai Dan
Makna Simbol Tradisi Sedekah
Laut Di Desa Tratebang,
Kecematan Wonokerto
kabupaten Pekalongan. Fakultas
Ilmu Budaya.
Malingi, A. (2010). (Sumber Buku:
Nover Wadu Tanda Rahi, Bima
NTB).
Maqbul Alghifar, L, M., Dahlan, D.,
Sumardi, L., & Yuliatin, Y.
(2022). Tradisi Patus Masyarakat
Suku Sasak.
CIVICUS :
Pendidikan-PenelitianPengabdian Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan, 10(2), 6.
Moleong, L. . (2017). Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung.
PT. Remaja Rosdarkarya.
Nurjanah, S., & Anwar, K. (2022).
Nilai-Nilai Dakwah Dalam Tradisi
Upacara Pernikahan Nayuh Pda
Masyarakat Desa Terbanggi Ilir
Kecamatan Bandar Mataram
Kabupaten Lampung Teangah.
Mawarddah: Jurnal Studi Islam
Dan Budaya, 14(1), 1–14.
P. Sztompka. (2007). Sosiologi
Perubahan Sosial. Jakarta;
Prenada Media Group.
Pirdiansyah, N. (2023). Simbol Dan
Komunikasi Tradisi
Transendental Dalam Marhaban
Pada Masyarakat Desa Simpang
III Pumu Kecematan Simpang III
Pumu Kabupaten Lahat Provinsi
Sumatra Selatan. Undergradute
Thesis, UIN Fatmawati Sukarno
Bengkulu.
Pradipta, M. P. Y. (2021). Pariwisata
Bebasis Masyarakat Sebagai
Pelestari Tradisi Di Desa
Samiran. Jurnal Kepariwisataan,
5(1), 99–109.
Pratiwi, Y. E., & Sunarso, S. (2018).
Peranan Musyawarah Mufakat
(Bubalah) Dalam Membentuk
Iklim Akademik Positif Di Prodi
Ppkn Fkip
Unila.
Sosiohumaniora, 20(3), 199.
https://doi.org/10.24198/sosiohu
maniora.v20i3.16254
Ramdhani, D. D. (2015). Fungsi Tari
Wura Bongi Monca Dalam
Masyarakat Bima.
(Skripsi
,Institusi Seni Indonesia
Yogyakarta).
Ramlah, R., Haslan, M. M.,
Kurniawansyah, E., & Sumardi,
L. (2023). Nilai-Nilai Religius
Dalam Peta Kapanca (Studi di
Masyarakat Suku Mbojo di Desa
Borocamatan Sanggar
Kabupaten Bima). Jurnal Ilmiah
Mandala Education, 9(3), 1972-
1983.
Sawaludin, S., Dahlan, D., & Haslan,
M. M. (2023). Pengembangan
Civic Skills Melalui Nilai-Nilai
Kearifan Lokal Pada Masyarakat
Sade Desa Rambitan Lombok
Tengah.
WASKITA: Jurnal
Pendidikan Nilai Dan
Pembangunan Karakter, 7(2),
238–251.
https://doi.org/10.21776/ub.waski
ta.2023.007.02.9
Soekanto, S. (2011). Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta; Raja
Grapindo. Persada.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatid, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta.
Supardan, D. (2015). Pengantar Ilmu
Sosial Sebuah Kajian
Pendekatan Struktural. Jakarta:
Bumi Aksara.
Yunanto, A T, D. (2015). Penciptaan
Buku Ilustrasi Pakaian Adat
Bregada Hadiningrat Kraton
Yogyakarta Sebagai Upaya
Pengenalan Pakaian Tradisonal
Kepada Anak-Anak.
Jurnal
Desain Komunikasi, Vol. 4(No.
1).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.