PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SENI TARI DI SD AL CHOIR PANGERAN JAYAKARTA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER SISWA
DOI:
https://doi.org/10.23969/jp.v10i02.25574Keywords:
extracurricular, dance, character education, elementary schoolAbstract
This study aims to determine the effect of dance extracurricular activities on character education of students at Al Choir Pangeran Jayakarta Elementary School, focusing on four character indicators: discipline, responsibility, cooperation, and self-confidence. Using a quantitative approach with a quasi-experimental method and a pretest-posttest control group design, the sample consisted of 30 second-grade students divided into an experimental group and a control group. The research instrument was a Likert scale questionnaire, and the data were analyzed through normality, homogeneity, paired sample t-test, and independent sample t-test tests. The results showed a significant increase in the character of students in the experimental group after participating in dance activities, as well as a significant difference in posttest scores compared to the control group. Thus, dance extracurricular activities have been proven to have a positive effect on the formation of character education of elementary school students.Downloads
References
Amanda, R., Widyaningrum, A., & Wakhyudin, H. (2019). Ekstrakurikuler seni tari sebagai upaya pelestarian budaya lokal di SD Negeri Sawah Besar 02. Elementary School, 6(2), 105-111.
Ambarini, R. (2017). Pengembangan karakter dan kreativitas anak usia dini melalui total physical response warm up game. Jurnal Kependidikan, 1(1), 150-162.
Arisyanto, P., Sundari, R. S., & Untari, M. F. A. (2018). Pembelajaran ekstrakurikuler tari untuk penanaman karakter bagi siswa SD Negeri Gayamsari 02 Semarang. Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, 3(1), 1-13.
Astuti, F. (2016). Pengetahuan dan teknik menata tari untuk anak usia dini. Jakarta: Kencana.
Dahliyana, A. (2017). Penguatan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Jurnal Sosioreligi, 15(1), 54-64.
Damanik, S. A. (2014). Pramuka ekstrakulikuler wajib di sekolah. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13(2), 16-21.
Daryanto, & Darmiatun, S. (2013). Implementasi pendidikan karakter di sekolah. Yogyakarta: Gava Media.
Hartono. (2016). Tari Klana Raja gaya Yogyakarta. Kediri: UNP Kediri.
Irawan, D. (2017). Paradigma pendidikan seni. Yogyakarta: Thafa Media.
Jazuli, M. (2010). Model pembelajaran tari pendidikan pada siswa SD/ MI Semarang. Harmonia, 10(2), 1-18. https://doi.org/https://doi. org/10.15294/harmonia.v10i2.59
Kemendiknas. (2010). Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.
Kompri. (2015). Manajemen pendidikan 1. Bandung: Alfabeta.
Kusumastuti, E. (2004). Pendidikan seni tari pada anak usia dini di Taman Kanak-Kanak Tadika Puri Cabang Erlangga Semarang sebagai proses alih budaya. Harmonia, 5(1). https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jh.958
Lickona, T. (1991). Educating for character: How our school can teach respectand responsibility. New York: Bantam books.
Mulyani, N. (2016). Pendidikan seni tari untuk anak. Yogyakarta: Gava Media.
Narawati, T. (2009). Peran pendidikan tari putri klasik gaya Yogyakarta bagi perempuan Jawa, dulu dan kini. Humaniora, 21(1), 70-80.
Niron, M. D., Budiningsih, C. A., & Pujiriyanto. (2013). Karakter di sekolah dasar integrative references in the implementation of character education in the elementary school. Jurnal Kependidikan, 43(1), 19-31.
Kemendikbud. (2014). Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.
Pusat Kurikulum Depdiknas. (2011). Pedoman pelaksanaan pendidikan karakter [Berdasarkan pengalaman di satuan pendidikan rintisan]. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Puskurbuk. (2011). Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Jakarta: Gramedia.
Samani, M. (2013). Pendidikan karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Samani, M. (2016). Konsep dan model pendidikan karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sunarya, L., Kusmayadi, T. A., & Iswahyudi, G. (2013). Profi l tingkat berpikir kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 16 Surakarta dalam pemecahan masalah aritmatika sosial ditinjau dari motivasi dan gender. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 1(7), 712- 720.
Sunaryadi, K., Maharsiworo, Candronegoro, M., Donolobo, T., & Sugiyarti. (2014). Busana adat dan tata rias tradisional gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Daerah Intimewa Yogyakarta.
Supriyanto. (2012). Tari Klana Alus Sri Suwela gaya Yogyakarta perspektif joged mataram. Jurnal Seni Tari, 3(1), 1-16. Diunduh dari http://journal. isi.ac.id/index.php/joged/article/ view/2/2.
U. S., S., Haryanto, & Suhendri, H. (2014). Efektivitas pengembangan nilai-nilai karakter bangsa. Edutech, 1(3), 374- 385.
Pemerintah Republik Indonesia. (2003).
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Wagiran, Munadi, S., & Widodo, S. F. A. (2014). Developing soft skill enrichment model to produce professional vocational teacher candidates with character. Jurnal Kependidikan, 44(1), 92–102.
Wiyani, N. A. (2013). Membumikan pendidikan karakter di SD. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Wulan, N., Wakhyudin, H., & Rahmawati, I. (2019). Ekstrakurikuler seni tari dalam membentuk nilai karakter bersahabat. IVCEJ, 2(1), 28-35.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.