PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK RUMPUT LAUT MERAH ( EUCHEUMA SPINOSUM ) TERHADAP ZONA HAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES

Authors

  • Baiq Baihan Saputri Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia
  • Sukowati Astutik Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23969/jp.v9i04.19017

Keywords:

Eucheuma spinosum, Zona diameter hambatan , Propionibacterium acnes, jerawat

Abstract

Propionibacterium acnes merupakan salah satu bakteri yang dapat menyebabkan jerawat. Penanganan jerawat dapat dilakukan dengan cara mengatasi kelainan folikel rambut, mengurangi produksi minyak, mengurangi pembengkakan pada kulit, dan mengurangi jumlah koloni bakteri Propionibacterium acnes . Rumput laut merah ( Eucheuma spinosum ) diketahui mengandung beberapa senyawa bioaktif yang dapat bekerja sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak rumput laut merah ( Eucheuma spinosum ) terhadap diameter zona hambat Propionibacterium acnes penyebab jerawat dan mengetahui hasil kajian teoritis. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian True Experimental Research dengan desain penelitian posttest only control group. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi diameter zona hambat 20% (M) = 4,13 mm, konsentrasi diameter zona hambat 40% (M) = 5,89 mm, konsentrasi 60% diameter zona hambat (M) = 7,18 mm, konsentrasi 80% diameter zona hambat (M) = 7,88 mm, konsentrasi 100% diameter zona hambat (M) = 9,58 mm, diameter zona hambat tetrasiklin (M) = 31,75 mm, dan kontrol negatif perlakuan akuades tidak membentuk zona bening. Konsentrasi diameter zona hambat 100% berbeda nyata dengan kontrol negatif (akuades), sedangkan kontrol positif (tetrasiklin) berbeda nyata dengan konsentrasi 20%. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi SMA kelas X KD 3.5.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustanty, A., & Budi, A. (2022). Pola Resistensi Bakteri Vibrio Cholerae terhadap Antibiotik Ciprofloxacin dan Tetracycline. Jurnal Kesehatan & Sains : Gorontalo Journal Health and Science Community , 6 (1), 73–78. Diakses: https://doi.org/10.35971/gojhes.v5i3.13611

Damongilala, LJ, Losung, F., & Dotulong, V. (2021). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rumput Laut Eucheuma spinosum Segar dari Perairan Pulau Nain Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Sains , 21 (1), 91. Diakses: https://doi.org/10.35799/jis.21.1.2021.33881.

Dekotyanti, T. (2022). Efektifitas Antibiotik Eritromicin Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Dengan Metode Difusi Pada Acne Vulgaris. Maluku Medica , 15 (1),74–83. Diakses: https://doi.org/10.30598/molmed.2022.v15.i1.74

Eloff, JN (2019). Menghindari jebakan dalam menentukan aktivitas antimikroba ekstrak tanaman dan menerbitkan hasilnya. BMC Complementary and Alternative Medicine , 19 (1), 1–9. Diperoleh: https://doi.org/10.1186/s12906- Nomor Telepon 019-2519-3

Fattah, A. (2013). Efektifitas Alga Merah Eucheuma spinosum Sebagai Anti Bakteri Patogen Pada Organisme Budidaya Pesisir Dan Manusia .

Hafsari, AR, Tri, C., Toni, S., & Rahayu, IL (2015). Uji Aktivitas Antibakteri Daun Beluntas. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Beluntas ( Pluchea Indica (L.) Less. ) Terhadap Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat , 9 (1), 142–161.

Hanapi, A., Fasya, AG, Mardiyah, U., & Miftahurrahmah, M. (2013). Uji Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri Ekstrak Metanol Alga Merah Eucheuma spinosum Dari Perairan Wongsorejo Banyuwangi. Alkimia , 2 (2). Diperoleh: https://doi.org/10.18860/al.v0i0.2885

Hilmi Farnani, Y., Cokrowati, N., & Farida, N. (2011). Pengaruh Kedalaman Tanam Terhadap Pertumbuhan Eucheuma spinosum Pada Budidaya dengan Metode Rawai. Jurnal Kelautan , 4 (2), 176–186.

Indarto, I., Narulita, W., Anggoro, BS, & Novitasari, A. (2019). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Binahong Terhadap Propionibacterium Acnes. Biosfer: Jurnal Tadris Biologi , 10 (1), 67–78. Diakses: https://doi.org/10.24042/biosfer.v10i1.4102

Istifada, DS, Saptarini, NM, Farmasi, F., & Padjadjaran, U. (2016). Farmaka Farmaka . 16 , 367–373.

Lema, ERM, Yusuf, A., & Wahyuni, SD (2019) . Gambaran Konsep Diri Remaja Putri Dengan Acne Vulgaris Di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surayaba ( Konsep Diri Remaja Wanita Penderita Acne Vulgaris di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya ). Jurnal Keperawatan Psikiatri (Jurnal Keperawatan Jiwa) , 1 (1), 14–20. Diakses: https://e-journal.unair.ac.id/PNJ/article/view/12504/pdf.

Ngajow, M., Abidjulu, J., & Kamu, VS (2013). Pengaruh Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus secara In vitro. Jurnal MIPA , 2 (2), 128. Diakses: https://doi.org/10.35799/jm.2.2.2013.3121.

Nurjanah, N., Aprilia, BE, Fransiskayana, A., Rahmawati, M., & Nurhayati, T. (2018). Senyawa Bioaktif Rumput Laut Dan Ampas Teh Sebagai Antibakteri Dalam Formula Masker Wajah. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia , 21 (2), 305. Diakses: https://doi.org/10.17844/jphpi.v21i2.23086.

Permatasari, GAAA, Besung, INK, & Mahatmi, H. (2013). Daya Hambat Perasan Daun Sirsak Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. Indonesia Medicus Veterinus , 2 (2), 162–169.

Rarassari, MA, Darius, D., & Kartikaningsih, H. (2016). Penghambatan Ekstrak Eucheuma spinosum Dengan Konsentrasi Bacillus Cereus Yang Berbeda. Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan , 7 (1), 5–11. Diakses: http://www.samakia.aperiki.ac.id/index.php/JSAPI/article/view/92.

Safitri, OM, Nurhamidah, N., & Amir, H. (2019). Potensi Sitotoksik dan Antibakteri Ekstrak Daun Laportea interupta (L .) Chew (Jelatang Ayam) Terhadap Staphylococcus aureus. Alotrop , 2 (2), 175–183. Diperoleh: https://doi.org/10.33369/atp.v2i2.7492.

Sari, NI, Diharmi, A., Sidauruk, SW, & Sinurat, FM (2022). Identifikasi komponen bioaktif dan aktivitas ekstrak rumput laut merah (Eucheuma spinosum). Jurnal Teknologi Dan Industri Pertanian Indonesia , 14 (1), 9–15. Diperoleh:https://doi.org/10.17969/jtipi.v14i1.18862.

Sifatullah, N., & Zulkarnain, Z. (2021). Jerawat (Acne vulgaris): Review penyakit infeksi pada kulit. Prosiding Seminar Nasional Biologi , November , 19–23. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/article/download/22212/12470.

Simanjuntak, HA, Simanjuntak, H., & Maimunah, S. (2022). Diameter Zona Hambat Antibiotik Amoksisilin dan Tetrasiklin terhadap Escherichia coli. Jurnal Pengobatan Herbal , 5 , 19–23.

Siregar, AF, Agus, S., & Pringgenies, D. (2012). Potensi Antibakteri Ekstrak Rumput Laut Terhadap Bakteri Penyakit Kulit Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus epidermidis, dan Micrococcus luteus. Jurnal Penelitian Kelautan , 1 (2), 152–160.

Sm, JRM, Penghambatan, P., Jl, A., Patah, R., Kembaran, K., & Banyumas, K. (2022). Jenius farmasi . 01 (01), 1–11.

Soelama, HJJ, Kepel, BJ, & Siagian, KV (2015). Uji Minimum Inhibitory Concentration (Mic) Ekstrak Rumput Laut (Eucheuma cottonii) sebagai Antibakteri terhadap Streptococcus mutans . E-GIGI , 3 (2). Diakses: https://doi.org/10.35790/eg.3.2.2015.9630.

Surjowardojo, P., Susilorini, TE, & Sirait, RB (2015). Daya Hambat Dekok Kulit Apel MALANG (Malus sylvestrs Mill.) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Pseudomonas sp . Penyebab. Jurnal Ternak Tropika , 16 (2), 40–48.

Yusvantika, N., Kusdarwati, R., & Sulmartiwi, L. (2022). Aktivitas antibakteri ekstrak kasar alga merah Eucheuma spinosum terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Jurnal Ilmu Kelautan dan Pesisir , 11 (3), 111–118. https://doi.org/10.20473/jmcs.v11i3.38286

Zahrah, H., Mustika, A., & Debora, K. (2019). Aktivitas Antibakteri dan Perubahan Morfologi dari Propionibacterium acnes Setelah Pemberian Ekstrak Curcuma Xanthorrhiza. Jurnal Biosains Pascasarjana , 20 (3), 160. Diakses: https://doi.org/10.20473/jbp.v20i3.2018.160-169.

Downloads

Published

2024-12-20