LEGONG DURGA SEBAGAI PENGUAT IDENTITAS TARI ANDIR DI DESA TISTA, KERAMBITAN, TABANAN

Authors

  • Putu Feby Eka Kawi Tantra Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar
  • Ni Made Arshiniwati Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar
  • Ida Ayu Trisnawati Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.23969/jp.v9i2.14086

Keywords:

Tari Legong Duryga, Desa Tista, Sekaa Andir Usana Budaya

Abstract

Tari Legong Durga di Desa Tista adalah salah satu tari klasik Bali di dalam Sekaa Andir Usana Budaya yang menggambarkan tentang representasi mitologi Hindu kisah Dewi Durga, sosok dewi yang berkarakter tegas, berwibawa dan agung dalam melawan kejahatan dan melindungi kebaikan. Kata Durga yang umumnya  identik dengan tema Bapang yang ada di daerah lain, namun di Desa Tista Bapang dan Durga merupakan tema yang berbeda sehingga penting bagi penulis untuk meneliti Tari Legong Durga di Desa Tista. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana Tari Legong Durga di Desa Tista, dengan menggunakan metode kualitatif dengan memperoleh data dari hasil observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Bentuk Tari Legong Durga di Desa Tista memiliki ciri khas klasik yang masih dipertahankan dalam Sekaa Andir Usana Budaya. (2) Tari Legong Durga di Desa Tista merupakan suatu sajian tari yang disakralkan oleh masyarakat di Desa Tista serta mempunyai fungsi sebagai penolak bala, tarian ini juga dapat difungsikan sebagai tari balih-balihan untuk hiburan dan kepentingan pariwisata, maka dari itu Tari Legong Durga memiliki dua fungsi yaitu, fungsi religi dan fungsi profan; (3) Makna yang terkandung dalam tari Legong Durga mengungkapkan makna yang mendalam yaitu denotasi, konotasi dan mitos. Denotasi mengacu pada makna langsung dari gerakan-gerakan tari, seperti nyalud ngombak, ngigelang lamak, ulap-ulap, ngepik khas andir,pangipuk Legong Durga. Di sisi lain, konotasi menafsirkan simbolisme yang lebih dalam, terkait dengan sistem religi dan ideologi masyarakat Bali, serta pesan moral yang terdapat dalam tari Legong Durga. Pesan moral dan ideologi yang tersemat dalam tari ini tidak hanya mencerminkan keberanian dan keadilan, tetapi juga mewakili pelestarian budaya dan representasi mitologi Hindu.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arshiniwati, N. M. (2014). Persoalan Sakralisasi Tari Andir di Desa Tista, Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Journal of Cultural Studies, 1(69), 5–24.

Bandem, I. M. (1983). Ensiklopedi Tari Bali. Denpasar: Akademi Seni Tari Indonesia Denpasar.

Djelantik, A. A. M. (1999). Estetika Sebuah pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukkan Indonesia.

Djelantik, A. A. M. (2015). Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: MSPI.

Murgiyanto, S. (1992). Koreografi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukkan Indonesia.

Discografi

Video dokumentasi tari Legong Durga di Pura Prempatan Agung Bale Banjar Carik, Desa Tista, Kerambitan, Tabanan sebagai hasil pementasan perdana kepada penari generasi baru, yang ditayangkan di akun youtube Fandy Chanel. Pada video tersebut terekam jelas baik dari pola gerak, struktur tarian, tata busana, dan pola lantai yang digunakan.https://www.youtube.com/watch?v=XuqoNUgg_OY

Downloads

Published

2024-06-04