Peran Museum Deli Serdang sebagai Sarana Literasi Budaya di Lubuk Pakam
DOI:
https://doi.org/10.23969/literasi.v13i2.8060Kata Kunci:
Museum, literasi budaya, nasionalismeAbstrak
Kekayaan dan keragaman budaya bangsa dapat menjadi sumber penempaan identitas bersama (nasionalisme), tetapi juga dapat menjadi tempat berkembang biak bagi ketidakamanan sosial dan konflik. Melalui keragaman etnis dan budaya, politik identitas, globalisasi, dan otonomi daerah semuanya berkontribusi pada ketegangan sosial. Oleh karena itu, perlu diupayakan untuk memahami potensi warisan budaya dalam bentuk museum guna mendongkrak nasionalisme dan fungsi museum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk lebih memahami potensi museum sebagai alat untuk meningkatkan literasi budaya dan dengan demikian nasionalisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yang diartikan sebagai penelitian yang mencoba mengumpulkan data secara subyektif melalui observasi dan wawancara, dengan luaran dijelaskan menggunakan deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran museum Deli Serdang Lubuk Pakam menunjukkan bahwa potensi museum cukup besar jika dilihat dari segi koleksi, rencana tampilan, dan jumlah pengunjung. Mayoritas pengunjung museum terdiri dari mahasiswa; Oleh karena itu, penting bagi bahan koleksi untuk mempromosikan literasi budaya sehingga pengunjung dapat mengembangkan rasa kebanggaan nasional yang lebih kuat. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi ketika mencoba untuk mempromosikan literasi budaya melalui museum, termasuk batasan internal dan eksternal. Akibatnya, untuk memaksimalkan peran yang dimainkan museum, perlu bagi pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan peningkatan upaya menuju penyelenggaraan program-program unik, seperti kunjungan museum wajibUnduhan
Referensi
Agustin, S., Eko, B., & Cahyono, H. (2017). Gerakan literasi sekolah untuk meningkatkan budaya baca di SMA Negeri 1 Geger. Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 1(2), 55–62. https://doi.org/10.25273/LINGUISTA.V1I2.1973
Asmara, D. (2019). Peran Museum dalam Pembelajaran Sejarah. Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora, 2(1), 10–20. https://doi.org/10.31539/KAGANGA.V2I1.707
Bawa, D. N. (2020). Pengembangan Gerakan Literasi Sekolah Dengan Mengotimalkan Peran Perpustakaan Melalui Program Tali Kasih. Mimbar Pendidikan Indonesia, 1(2). https://doi.org/10.23887/MPI.V1I2.30184
Bella, K. O. (2017). Peranan perpustakaan dan museum tembakau dalam pelestarian kebudayaan kota jember. BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi, 1(1), 42–57. https://doi.org/10.17977/UM008V1I12017P042
Dellia, P., Mutiatun, S., Amil, A. J., Ismail, N. H., Narawi, M. S., Pamungkas, O. Y., & Hastangka, H. (2023). Digitalisasi Museum Cakraningrat sebagai Sumber Literasi Edukasi pada Siswa Di Era Disrupsi 5.0. JURNAL KRIDATAMA SAINS DAN TEKNOLOGI, 5(01), 41–50. https://doi.org/10.53863/KST.V5I01.682
Desyandri, D. (2018). Nilai-Nilai Kearifan Lokal untuk Menumbuhkembangkan Literasi Budaya di Sekolah Dasar. Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan, 27(1), 1–9. https://doi.org/10.17977/UM009V27I12018P001
Desyandri, Desyandri, Zuryanty, Z., & Mansurdin, M. (2020). Pelatihan Pembelajaran Seni Musik sebagai Sarana Literasi Budaya untuk Guru Sekolah Dasar. PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 5(2), 119–126. https://doi.org/10.33084/PENGABDIANMU.V5I2.1022
Dewi Purmintasari, Y., & Agustina, R. (2019). Penguatan Literasi Di Sekolah. GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 3(2), 230–240. https://doi.org/10.31571/GERVASI.V3I2.1505
Emanuel, R., Baker, K., & Challons-Lipton, S. (2017). Images every American should know: developing the Cultural Image Literacy Assessment-USA. http://dx.doi.org/10.1080/1051144X.2016.1278089, 35(4), 215–236. https://doi.org/10.1080/1051144X.2016.1278089
Inawati, I. (2022). Peran Perpustakaan Sekolah dalam Menciptakan Budaya Literasi Siswa pada Jenjang Pendidikan Menengah. Literatify : Trends in Library Developments, 3(1), 1–13. https://doi.org/10.24252/LITERATIFY.V3I1.24645
Kusuma Rahardaya, A. (2021). Studi Literatur Penggunaan Media Sosial Tiktok Sebagai Sarana Literasi Digital Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis, 3(2), 308–319. https://doi.org/10.47233/JTEKSIS.V3I2.248
Mulyana, E., Dahlena, A., & Nopharipaldi Rohman, S. (2022). Strengthening Social Studies Learning Sources through Culture And History Of Yogyakarta Ulen Sentalu Museum. Journal Civics and Social Studies, 6(1), 9–15. https://doi.org/10.31980/CIVICOS.V6I1.1600
Musyarofah, A. (2023). Museum Keris Nusantara sebagai Sarana Pelestarian Budaya. Diambil dari https://digilib.uns.ac.id/dokumen/98630/Museum-Keris-Nusantara-sebagai-Sarana-Pelestarian-Budaya
Prasetia, I., Sulasmi, E., & Sugiharti, S. (2022). Pengaruh Program Gerakan Literasi dan Sarana Perpustakaan Terhadap Budaya Literasi di Sekolah Dasar. Jurnal Manajemen Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi [JMP-DMT], 3(1), 21–27. https://doi.org/10.30596/JMP-DMT.V3I1.9337
Pratiwi, A., Nurul, E., & Asyarotin, K. (2019). Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia. Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan, 7(1), 65–80. https://doi.org/10.24198/JKIP.V7I1.20066
Rahmawati, A., Kurniawan, I., & Artisa, R. A. (2020). Membangun Desa Melalui Budaya Literasi (Village Development Through Literacy Culture). SeTIA Mengabdi Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1), 17–25. Diambil dari https://setiamengabdi.stialanbandung.ac.id/index.php/stiamengabdi/article/view/3
Ramandanu, F. (2019). Gerakan literasi sekolah (GLS) melalui pemanfaatan sudut baca kelas sebagai sarana alternatif penumbuhan minat baca siswa. Mimbar Ilmu, 24(1), 10–19. https://doi.org/10.23887/MI.V24I1.17405
Saepudin, E., Damayani, N. A., & Rusmana, A. (2018). Model literasi budaya masyarakat Tatar Karang di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 14(1), 1–10. https://doi.org/10.22146/BIP.33315
Safitri, S., & Ramadan, Z. H. (2022). Implementasi Literasi Budaya dan Kewargaan di Sekolah Dasar. Mimbar Ilmu, 27(1), 109–116. https://doi.org/10.23887/MI.V27I1.45034
Sarkowi, S. (2020). Peran Generasi Milenial dalam Pemanfaatan dan Pelestarian Museum di Kota Lubuklinggau. Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 9(2), 127–141. https://doi.org/10.36706/JC.V9I2.11476
Windiatmoko, D. U. (2020). Eksistensi Mata Kuliah Budaya Nusantara Untuk Menunjang Budaya Literasi Dan Nilai Kearifan Lokal. Prosiding SNP2M (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UNIM, (2), 161–167. Diambil dari http://snp2m.unim.ac.id/index.php/snp2m/article/view/391
Yusuf, R., & Muthia, H. (2020). Internalisasi Nilai-nilai Karakter Kebangsaan Melalui Literasi Budaya dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kota Banda Aceh. CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 8(1), 8–15. https://doi.org/10.31764/CIVICUS.V8I1.1789
Yusuf, R., Sanusi, S., Razali, R., Maimun, M., Putra, I., & Fajri, I. (2020). Tinjauan literasi budaya dan kewargaan siswa SMA se-Kota Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 8(2), 91–99. https://doi.org/10.23887/JPKU.V8I2.24762
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png)
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta artikel yang diterbitkan di jurnal ilmiah dimiliki oleh penerbit, bukan penulis. Hal ini berkaitan dengan koordinasi hak akses untuk cetak ulang atau penggunaan lainnya. Dalam hal ini penerbit mempunyai keluluasaan untuk mempublikasikan artikel sesuai dengan kesepakanan Transfer Agreement (penyerahan hak cipta) antara penerbit dengan penulis.