KEKERABATAN BAHASA TETUN DAN BAHASA DAWAN (LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF)

Penulis

  • Detantri Bere Universitas Timor
  • Kristofel Bere Nahak Universitas Timor
  • Adeline Lelo Lein Universitas Timor

DOI:

https://doi.org/10.23969/literasi.v13i2.7664

Kata Kunci:

Kekerabatan bahasa, Bahasa Tetun, dan bahasa Dawan.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekerabatan bahasa Tetun dan bahasa Dawan yang berjudul “Kekerabatan bahasa Tetun dan bahasa Dawan” menggunakan teori Linguistik Historis Komparatif. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif di lakukan dengan teknik leksikostatistik. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode cakap berupa observasi, wawancara, pencatatan dan perekaman. Penelitian ini dilakukan di Desa Rafae, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu. Instrumen penelitian yang digunakan dalam wawancara berupa daftar pertanyaan yang memuat 200 kosakata dasar (Swadesh). Hasil penelitian menunjukkan adanya kekerabatan antara bahasa Tetun dan bahasa Dawan, terdapat 33 pasangan kata yang berkerabat, dengan kategori pasangan kata identik 5, korespondensi fonemis 10, kemiripan secara fonetis 6, dan satu fonem berbeda 12. Tingkat kekerabatan bahasa Tetun dan bahasa Dawan mempunyai hubungan kekerabatan pada tingkat rumpun (stock) dengan persentase 16,5%.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Alijah, S. (2006). Kekerabatan Bahasa Bugis dan Bahasa Muna. Jurnal Humanika, 1, No.16(Maret 2016), 1–19.

Ayatrohaedi. (2003). Pedoman penelitian dialektologi. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,.

Dardanila, D. (2018). Leksikostatistik Bahasa Karo dan Bahasa Gayo. TalentaConference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA), 1(1), 185–191. https://doi.org/10.32734/lwsa.v1i1.161

Engelenhoven, A. Van. (2008). Yohanes Manhitu, Kamus Indonesia-Tetun, Tetun-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007, xxvi + 487 hlm. ISBN: 979-22-2954-x. Harga: Rp90.000,00 (soft cover). Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia, 10(2). https://doi.org/10.17510/wjhi.v10i2.203

Haugen, E. (1974). Bilingualism in the Americas : a bibliography and research guide (Vol. 26). University of Alabama Press,.

Keraf, G. (1991). Linguistik Bandingan Tipologiss.

Mahsun. (1995). Dialektologi Diakronis: Sebuah Pengantar. Gadjah Mada University Press.

Renoat, E., & Fernandes, I. Y. (2013). Bahasa Tetun, Dawan, dan Rote di Nusa Tenggara Timur (Kajian Komparatif dan Budaya). Universitas Gadjah Mada.

Rukmana, H. (2019). Kekerabatan Bahasa Sasak Dialek Meno-Mene dan Bahasa Sumbawa Dialek Taliwang dalam Kajian Linguistik Historis Komparatif. Universitas Muhammadiyah Mataram.

Siregar, S. M. (2017). Kekerabatan Bahasa Jawa, Melayu dan Simalungun Kajian: Linguistik Historis Komparatif. Univesitas Sumatera Utara.

Sudaryanto. (1992). Metode linguistik : ke arah memahami metode linguistik (Cet.3). Gadjah Mada University Press.

Sumarsono. (1993). Pemertahanan Bahasa Melayu Loloan Bali. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Proyek Peneitian clan Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Swastini, D. (2019). kekerabatanbahasa, bahasa Sunda, bahasa Jawa, leksikostatistik. Universitas Airlangga.

Wartono. (2013). Leksikostatistik dan Glotokronologi Bahasa Batak: Hubungan Kekerabatan Bahasa Batak Dialek Toba, Simalungun, Mandailing Dan Karo. 9 Medan Makna, Xi(No. 1), 61–75.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-07-01