PERBEDAAN PERFORMANSI KALIMAT PERINTAH BAHASA INDONESIA PADA ANAK PRASEKOLAH DITINJAU DARI GENDER

PERBEDAAN PERFORMANSI KALIMAT PERINTAH BAHASA INDONESIA PADA ANAK PRASEKOLAH DITINJAU DARI GENDER

Penulis

  • Ziyadatur Rohmah Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.23969/literasi.v9i2.1699

Abstrak

Kemampuan bahasa anak tidak didapatkan secara tiba-tiba. Terdapat urutan serta faktor yang memengaruhi kemampuan berbahasa. Kemampuan berbahasa dilihat melalui performansi yang ditunjukkan. Masa yang sempurna untuk melihat performansi bahasa yaitu pada masa prasekolah (4—6 tahun) karena anak telah memahami tata bahasa dan memproduksi bahasa pertamanya dengan sempurna namun masih terbatas. Oleh sebab itu, fenomena tersebut menarik apalagi jika digabungkan dengan faktor gender/jenis kelaminnya karena faktor tersebut juga dapat memengaruhi perbedaan bahasa, khusunya variasi kalimat perintah. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan performansi kalimat perintah pada anak prasekolah ditinjau dari gender. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah TSLC dan TSBC sedangkan untuk penganalisisannya  digunakan metode padan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan simpulan bahwa terdapat perbedaan pada  performansi kalimat perintah anak perempuan dan laki-laki prasekolah. Perbedaan tersebut antara lain: (1) dalam menyampaikan kalimat perintah biasa, anak laki-laki memperformansikan kalimat dengan satu unsur sintaksis yaitu predikat, sedangkan anak perempuan tidak; (2) rerata anak perempuan menggunakan  sapaan pada awal kalimat perintah sedangkan anak laki-laki prasekolah  menggunakan sapaan pada akhir kalimat atau bahkan tidak sama sekali; (3) Anak laki-laki lebih banyak memperformansikan kalimat larangan dibandingkan anak perempuan; dan (4) dalam menyampaikan ajakan, anak laki-laki menggunakan pola: "ayo"+ unsur POPel. yang tidak diproduksi oleh anak perempuan siswa prasekolah sedangkan kalimat berpola: sapaan+"ayo" + unsur POK yang tidak diperformansikan anak laki-laki.   Kata kunci: anak prasekolah, gender, kalimat perintah

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2019-08-14