KAJIAN ETNOLINGUISTIK PADA ISTILAH PERTANIAN PADI DI KABUPATEN INDRAMAYU JAWA BARAT

Penulis

  • Ratna Juwitasari Emha Universitas Pamulang
  • Dede Fatinova Universitas Pamulang
  • Yan Hardiansyah Politeknik Pariwisata Prima Internasional

DOI:

https://doi.org/10.23969/literasi.v14i1.11413

Kata Kunci:

Etnolinguistik, Leksikon, Pertanian, Padi

Abstrak

Bahasa merupakan kreasi budaya yang dapat tercermin dari ragam ekspresi verbal atau leksikon yang dituturkan oleh sekelompok masyarakat, seperti halnya yang ditemukan pada masyarakat kabupaten Indramayu khususnya para petani padi.  Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kategori leksikon pertanian dan mendeskripsikan makna leksikon pertanian padi di Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Data dalam penelitian ini adalah leksikon bahasa Jawa dialek Indramayu yang digunakan oleh petani dalam aktifitas di bidang pertanian padi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Etnolinguistik. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa leksikon yang ditemukan pada pertanian padi di kabupaten Indramayu terbagi menjadi tiga kategori, yaitu nomina, verba, dan ajektifa. Sementara itu, dari segi mkna leksikal ditemukan adanya lima klasifikasi umum, yaitu proses penanaman padi, masa tanam padi, alat yang digunakan dalam aktivitas pertanian padi, kondisi biji padi, dan bagian ladang sawah.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Agustina, N. (2014). CERMIN BUDAYA DALAM LEKSIKON PERKAKAS PERTANIAN TRADISIONAL DI PANGAUBAN, KABUPATEN BANDUNG (KAJIAN ETNOLINGUISTIK). Bahtera Sastra: Antologi Bahasa Dan Sastra Indonesia, 02(02).

Asmara, R., & Khamimah. (2019). Keterancaman Leksikon dan Kearifan Lokal dalam Perkakas Pertanian Tradisional Jawa. Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 3(1), 1–11.

Budhiono, R. H. (2017). LEKSIKON ALAT DAN AKTIVITAS BERTANAM PADI DALAM BAHASA JAWA. Kandai, 13(2), 235–248.

Carroll, J. B. (Ed.). (1998). Language, thought and reality: Selected writings of Benjamin Lee Whorf. MIT Press.

Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. Rineka Cipta.

Chaer, A. (2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. PT Asdi Mahasatya.

Creswell, J. W. (2003). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage Publications.

Duranti, A. (1997). Linguistic Anthropology. Cambridge University Press.

Foley, W. A. (2001). Antropogical Linguistic: An Introduction. Blackwell Publishers.

Jufrizal. (2018). Antropological Linguistics: An Introduction for beginners. Graha Ilmu.

Kemendikbud. (2020). GAMBARAN KONDISI VITALITAS BAHASA DAERAH DI INDONESIA.

Kesuma, D. (2015). KETERANCAMAN LEKSIKON EKOAGRARIS DALAM BAHASA ANGKOLA/MANDAILING: KAJIAN EKOLINGUISTIK. Kajian Linguistik, 12(1), 54–76.

Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik (4th ed.). Gramadia Pustaka Utama.

Laili, E. N. (2021). Kajian Atropolinguistik: Relasi Bahasa, Budaya, dan Kearifan Lokal Indonesia. LPPM Unhasy Tebu Ireng Jombang.

Merriam-Webster. (n.d.). Merriam-Webster. Retrieved February 17, 2023, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/adjective

Nelfi, E., & Iman, L. (2013). NAMA-NAMA PROSESI BUAH NAGA DAN PENANAMAN PADI MASYARAKAT MINANGKABAU. Linguistika Kultura, 07(01), 14–32.

Pateda, M. (2010). Semantik Leksikal. Rineka Cipta.

Riyono. (2014). LEKSIKON PERTANIAN DALAM BAHASA JAWA DI KABUPATEN KUDUS:KAJIAN ETNOLINGUISTIK. Proceedings International Seminar “Language Maintenance and Shift” IV, 258–262.

Rojab, B. (2022). Jangan Sampai Punah, Nadiem: Bahasa Daerah adalah Identitas Bangsa. Edukasi.Sindonews.Com. edukasi.sindonews.com/read/693625/212/jangan-sampai-punah-nadiem-bahasa-daerah-adalah-identitas-bangsa-1645527769

Sapir, E. (2006). The Ecolinguistics Reader: Language, Ecology and Environment (A. Fill & M. Peter (Eds.)). Continuum.

Saville-Troike, M. (2003). The Ethnography of Communication: An Introduction (3rd ed.). Blackwell Publishing Ltd.

Septiana, D. (2018). LEKSIKON PERTANIAN PADA MASYARAKAT DAYAK MAANYAN (Agriculture Lexicons in Dayak Maanyan Community). Suar Bétang, 13(2), 217–227.

Sibarani, R. (2004). Antropolinguistik. Penerbit Poda.

Subroto, E. (2007). PENGANTAR METODE PENELITIAN LINGUISTIK STRUKTURAL. UNS Press.

Syahfitri, D., & Arianto. (2020). Leksikografi: Ejaan dan Peristilahan (Bircu Publ).

Tondo, F. H. (2009). KEPUNAHAN BAHASA-BAHASA DAERAH: FAKTOR PENYEBAB DAN IMPLIKASI ETNOLINGUISTIS. Jurnal Masyarakat, 11(2), 277–296.

Tualaka, D. (2016). BENTUK KHAZANAH EKOLEKSIKON PERTANIAN BAHASA WAIJEWA. MELANESIA: Jurnal Ilmiah Kajian Sastra Dan Bahasa, 1(1), 105–113.

Utama, F. F., Wakit, A. R., & Sumarlam. (2019). AN ETHNOLINGUISTIC STUDY IN THE NAMES OF SALT FARMING TOOLS IN REMBANG DISTRICT. Humaniora, 10(2), 167–174.

Wierzbicka, A. (1992). Semantics, cognition, and culture. OUP.

Yendra. (2016). Mengenal Ilmu Bahasa (Linguistik). Deepublish.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-01-13