Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Pariwisata Danau Kerinci: Studi Pada Site Sanggaran Agung, Desa Sanggaran Agung

Pariwisata Danau Kerinci

Authors

  • Ulfia Permata Uiversitas Pasundan
  • Zulphiniar Priyandoko
  • Apriadi Budi Raharja

Keywords:

Sanggaran Agung, Danau Kerinci, Wisata, Kunjungan Wisatawan

Abstract

Danau Kerinci merupakan Danau terbesar yang ada di Kabupaten Kerinci, Lokasi kajian berada pada Site Sanggaran Agung yang dimana menjadi pusat wisata Danau Kerinci, Pemandangan di sekitar Danau begitu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Danau Kerinci Tersebut. Danau Kerinci memiliki potensi yang harus dikembangkan untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode pendekatan deskriptif kualitatif dari hasil wawancara dan observasi dan metode pendekatan deskriptif kuantitatif dari hasil kuisioner pengunjung objek wisata Danau Kerinci.  Dari hasil analisis  dihasilkan bahwa  keindahan alam, minat khusus dan kemudahan akses menjadi faktor yang mempengaruhi minat kunjungan wisatawan dan berpotensi untuk dikembangkan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan objek wisata Danau Kerinci.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adu-Ampong, E. A. (2017). Divided we stand: Institutional collaboration in tourism planning and development in the Central Region of Ghana. Current Issues in Tourism, 20(3), 295-314.

Allen, N. J., & Meyer, J. P. (1996). Commitment in the workplace: Theory, research, and application. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Anindita, M. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kunjungan ke Kolam Renang Boja. Universitas Diponegoro.

Arif, M. (2014). Hotel Wisata Di Kabupaten Kerinci. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Obor Indonesia.

Bhuiyan, M. A. H., Siwar, C., & Ismail, S. M. (2016). Sustainability measurement for ecotourism destination in Malaysia: A study on Lake Kenyir, Terengganu. Social Indicators Research, 128(3), 1029-1045.

Brillo, B. B. C. (2015). Development issues regarding Bunot Lake: the lesser lake among the seven lakes of San Pablo City, Philippines. Lakes & Reservoirs: Research & Management, 20(3), 155-165.

Cahyadi, H., S. (2020). Dasar-Dasar Pembangunan Destinasi Pariwisata. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Ginting, N., & Sasmita, A. (2018, March). Developing tourism facilities based on geotourism in Silalahi Village, Geopark Toba Caldera. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 126, No. 1, p. 012163). IOP Publishing.

Hajar, S., Priadi, R., & Saputra, A. (2022). Tourism Planning in Developing the Tourism Potential of The Pusuk Buhit Area in Samosir Regency. Publik (Jurnal Ilmu Administrasi), 11(1), 1-13.

Malek, A., & Costa, C. (2015). Integrating communities into tourism planning through social innovation. Tourism Planning & Development, 12(3), 281-299.

Sedarati, P., Santos, S., & Pintassilgo, P. (2019). System dynamics in tourism planning and development. Tourism Planning & Development, 16(3), 256-280.

Singgalen, Y. A., Sasongko, G., & Wiloso, P. G. (2019). Community participation in regional tourism development: a case study in North Halmahera Regency-Indonesia. Insights into Regional Development, 1(4), 318-333.

Peraturan Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 24 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kerinci Tahun 2012-2032.

Pitana, I. G., & Gayatri, P. G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.

Published

2025-11-20

Issue

Section

Articles