HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN PERSEPSI MASYARAKAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT KELAS A, KELAS B DAN KELAS C KOTA BANDUNG

Authors

  • Lili Mulyatna Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pasundan
  • Deni Rusmaya
  • Deri Baehakhi

DOI:

https://doi.org/10.23969/jcbeem.v1i1.1363

Abstract

Kebisingan di lingkungan rumah sakit merupakan suatu permasalahan yang cukup serius dan harus diperhatikan. Sesuai dengan fungsinya rumah sakit merupakan tempat untuk merawat orang yang sakit, maka lingkungan rumah sakit sangat membutuhkan suasana yang tenang, nyaman dan terbebas dari kebisingan. Usaha untuk menanggulangi kebisingan di rumah sakit dapat dilakukan dengan cara penanggulangan kebisingan pada sumbernya, jejak perambatannya serta pada penerimanya. Untuk mengetahui unsur-unsur tersebut maka dilakukan penelitian ini agar dapat mengetahui tingkat kenyamanan para pekerja maupun pasien berdasarkan kualitas tingkat kebisingan rumah sakit. Salah satu upaya untuk mengetahui tingkat kenyamanannya yang dilakukan adalah membuat kuisioner yang ditujukan kepada pasien, dokter, perawat serta karyawan. Dipilih tiga rumah sakit yaitu RSUP Hasan Sadikin, Rumah Sakit Advent Bandung dan Rumah Sakit Santo Yusup karena ketiga rumah sakit tersebut berdekatan dengan jalan raya, pasar dan pusat perbelanjaan lainnya. Hasil kuisioner menunjukan bahwa 53,84% responden di Rumah Sakit Hasan Sadikin, 46,15% responden di RumahSakit Advent Bandung dan 66,67% responden di Rumah Sakit Santo Yusup merasakan kebisingan. Sumber bising yang paling besar dari RSHS dan RS Santo Yusup yaitu percakapan, sedangkan di RSAB sumber bising yang paling besar itu dari kendaraan bermotor karena dekat sekali dengan jalan raya. Di setiap Rumah Sakit didapat data berdasarkan responden bahwa kebisingan yang berlangsung tidak terjadi secara terus menerus dan ada pada saat-saat tertentu terutama pada jam besuk pasien. Dari persepsi para responden di ketiga rumah sakit tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap orang yang berada di rumah sakit baik itu dokter, perawat, karyawan maupun pasien mereka masih merasakan kebisingan, namun kebisingan tersebut terjadi pada saat-saat tertentu seperti pada saat jam besuk jadi intensitas kebisingannya tidak terus-menerus

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-02-06