https://journal.unpas.ac.id/index.php/sewakadarma/issue/feed SEWAKADARMA 2021-12-31T06:49:25+07:00 Open Journal Systems <p><strong>SEWAKADARMA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat </strong>adalah Jurnal yang diterbitkan oleh P2MPRD (Penelitian Pengabdian Masyarakat Rekognisi Dosen) Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung. SEWAKDARAMa merupakan jurnal hasil kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dan bertujuan untuk mempublikasikan artikel dengan kualitas baik (high-quality articles)sebagai kontribusi pada masyarakat.<br>Jurnal Sewakadarma menerima artikel hasil PKM dengan berbagai topik: Sosial Politik,&nbsp; Ekonomi, dan Budaya<br>Sewakadarma terbit setiap bulan Juni dan Desember. Redaksi Sewakadarma mengundang para peneliti, akademisi dan para praktisi untuk menuangkan gagasan dan pemikirannya dalam mengimplementasikan keilmuan di masyarakat.</p> https://journal.unpas.ac.id/index.php/sewakadarma/article/view/4247 PENDAMPINGAN PROGRAM TABUNG SAMPAH DAPAT EMAS BANK SAMPAH RESIK DI KOTA BANDUNG 2021-12-31T06:49:24+07:00 lia mulyawati cuipy.wemona@gmail.com <p>Persoalan sampah di kota Bandung adalah masalah “klasik” yang terjadi sejak lama. Meskipun berbagai cara telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung namun masalah di atas tidak pernah tuntas. Oleh karena itu, perlu dilakukan secara&nbsp; mendalam dan holistik yang mencakup berbagai aspek terutama faktor sosial masyarakatnya.Sampah bukan semata-mata persoalan teknis tetapi sejatinya masalah sosial yang menjadi barang yang bernilai ekonomis..</p> <p>&nbsp;</p> <p>Selama ini Walikota&nbsp; Bandung yang baru telah menerapkan berbagai program penanggulangan sampah seperti pengadaan tempat sampah dari kantong plastik,&nbsp; menyediakan tempat sampah di angkutan kota (Angkot), program kantong belanja plastik berbayar, program pengurangan kemasan makanan bahan <em>styrofoam</em> dan lain-lain. Mengenai dasar hukumnya adalah Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah. Namun dalam implementasinya program-program mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan oleh program-programnya yang bersifat parsial, teknis, tidak holistik. Kurangnya sosialisasi pemanfaatan dibentuknya bank sampah oleh pihak pemerintah&nbsp; kepada masyarakat sebagai target sasarannya. Sementara masyarakatnya kurang dilibatkan.</p> <p>Keberadaan bank sampah yang masih kurang juga merupakan salah satu masalah selain sosialisasi yang tidak optimal. Saat ini bank sampah resik&nbsp; hanya berlokasi di satu tempat saja yaitu di TPS 3R Jl Babakan Sari No. 64 Kec. Kiaracondong&nbsp; Kota Bandung. Tentu hal ini dapat menimbulkan masalah karena hanya di daerah sekitar didirikannya bank sampah yang dapat menikmati dan merasakan manfaat dari program ini sedangkan masyarakat di wilayah lain di kota Bandung tidak merasakan dampak adanya bank sampah ini. Oleh sebab itulah diperlukan &nbsp;inovasi dalam pengelolaan sampah di Kota Bandung ini.</p> <p>&nbsp;</p> <p>PKM ini dapat mencari solusi dari berbagai aspek seperti permasalahan dalam aspek ekonomi, sosial dan ekologi. Selama ini permasalahan sampah dilakukan yang bersifat parsial yang lebih menekankan pada aspek - aspek teknis tidak mencakup non teknis, yaitu masyarakatnya sebagi produsen sampah.</p> 2021-12-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 SEWAKADARMA https://journal.unpas.ac.id/index.php/sewakadarma/article/view/4270 Pengembangan Usaha Kecil Odading NAY Di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung 2021-12-31T06:49:24+07:00 nurhayati nurhayati nurhayati noey_alya@yahoo.com <p>Kegiatan PkM dilaksanakan di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Kegiatan PkM dilaksanakan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada pelaku usaha mengenai faktor-faktor pendukung kegiatan usaha yaitu faktor manajemen produksi dan operasi, faktor strategi manajemen pemasaran dan akuntasi (pembuatan laporan keuangan sederhana) serta manajemen usaha agar kegiatan usaha yang dilakukan tidak hanya berorientasi pada profit semata, melainkan kegiatan usaha dapat terus berkembang di masa yang akan datang dengan memperhatikan dan menerapkan faktor pendukung kegiatan usaha. Metode pelaksaan kegiatan terdiri dari tiga tahap. Pertama tahap persiapan meliputi pra survei, pembentukan tim, pembuatan dan pengajuan proposal, koordinasi tim dan mitra serta persiapan alat dan bahan pelatihan. Tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan program berupa sosialisasi. Sosialisasi dilakukan melalui penyuluhan (pemaparan materi) dan diskusi. Tahap ketiga yaitu tahap evaluasi dan pelaporan. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kondisi mitra sebelum dan sesudah pelaksanaan program dengan metode wawancara dan observasi. Setelah itu, dilakukan penyusunan laporan untuk selanjutnya dilakukan publikasi. Materi yang disampaikan dalam sosialisasi berupa pengenalan manajemn produksi dan operasi, strategi manajemen pemasaran on line guna peningkatan perluasan penjualan dan pembuatan laporan akuntasi sederhana agar peserta dapat membuat laporan keuangan usahanya, sehingga peserta pelatihan dapat memperoleh dana pinjaman dari bank. Hasil dan luaran kegiatan setelah dilaksanakan sosialisasi yaitu pertama, pelaku usaha mengalami peningkatan pemahaman mengenai fungsi manajemen produksi dan operasi, pemahaman tentang strategi manajemen pemasaran on line serta dapat membuat laporan keuangan sederhana.. Selain itu pelaku usaha sudah mulai menerapkan proses produksi, strategi manajemen pemasaran on line serta telah mengimplentasikannya cara membuat laporan keuangan agar peserta dapat dengan mudah memperoleh dana pinjaman dari bank. Dengan dilaksanakannya program PKM ini, maka terjadi perbaikan tatanan nilai pelaku UMKM di masyarakat khususnya pendidikan pada bidang ilmu manajemen produksi dan operasi, strategi pemasaran serta bidang akuntasi.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci : Sosialisasi, Manajemn Produksi dan Operasi, Laporan Keuangan, Manajemen Usaha</strong></p> 2021-12-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 SEWAKADARMA https://journal.unpas.ac.id/index.php/sewakadarma/article/view/4324 THE BUSINESS DEVELOPMENT OF KRUTANG IN WARNASARI VILLAGE PANGALENGAN DISTRICT, BANDUNG REGENCY 2021-12-31T06:49:24+07:00 yuyun yuniarti yuyun yuniarti yuyun.yuniarti@unpas.ac.id Siti Patimah Siti.fatimah@unpas.ac.id Heri Erlangga Heri.erlangga@unpas.ac.id Heri Erlangga Heri.erlangga@unpas.ac.id <p>Kecamatan Pangalengan merupakan salah satu ikon pariwisata Kabupaten Bandung dan masih menyimpan sejumlah potensi tersembunyi. Potensi tersebut masih harus digali dan dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat. Beberapa diantaranya adalah potensi kuliner yang selama ini belum banyak dikenal. Potensi lain yang masih bisa digali adalah kerupuk kentang, dimana kentang merupakan komoditas unggulan hasil pertanian dari Pangalengan. Desa Warnasari merupakan bagian dari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat yang memiliki 17 Rukun Warga dan 17 Kampung, yaitu Baru Taraje, Ciawitali, Cibeunying, Cibunihayu, Cidurian, Cipangisikan, Citiis, Kapas, Kiaracondong, Munjul, Neglasari, Padahurip, Palayangan, Parabon, Pasir Ucing, Singkur, dan Wanasari. Sama hal nya, di Desa Warna sari pun masih terdapat potensi, dimana ada beberapa masyarakat yang menggantungkan kehidupannya dengan memanfaatkan potensi-potensi dari beberapa sector pertanian, perkebunan, jasa dan lain-lain dengan cara berwirausaha (pelaku usaha/UMKM)Salahsatu UKM yang bergerak dibidang pembuatan kerupuk kentang adalah ibu Cucu dengan memanfatkan kentang yang sudah tidak bid]sa dijual kemudian diolah menjadi kerupuk kentang.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;&nbsp;Permasalahan yang dihadapi oleh mitra &nbsp;adalah berkaitan dengan manajerial usaha meliputi, Produksi, Sumber daya manusia, keuangan maupun pemasaran Permasalahan Prioritas mitra yaitu rendahnya motivasi mitra untuk mengembangkan usahanya serta manajemen usaha yang belum terstruktur terutama dan pemasaran serta pengembangan usaha yang belum berkembang.</p> <p>Solusi yang diberikan nadalah pelatihandan pendampingan &nbsp;berwirausaha serta manajemen pengelolaan keuangan,pemasaran digital, serta pengepakan produk.</p> <p>Target Luaran berupa Jurnal Nasional Terakreditasi/Prosiding ISSBN. Metode dalam kegiatan ini terbagi mulai dari tahap pra pelaksanaan/persiapan, pelaksanaan sampai dengan Evaluasi kegiatan.</p> <p>Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada mitra serta memberikan bantuan yang berupa fasilitasi kepada mitra yang berupa pemberian sealer,pengepakan dan promosi melalui media sosial melelui facebook dan whatsapp.</p> <p>Hasil dari kegiatan ini mitra dapat menjual produknya dengan merk krutang [kerupuk kentang] dan dapat memasarkan produk melalui media sosial,dapat mengelola keuangan secara sederhana,motivasi berwirausaha lebih tinggi</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Saran yang dikemukakan untuk mitra,sebaiknya mitra lebih memahami tentang pengelolaan keuangan,meingkatkan ketrampilan/pengetahuan terutama yang menyangkut pengepakan,pemasaran dan memproduksi kerupuk dlam berbagai varian rasa.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : pengembangan usaha kerupuk kentang.</p> 2021-12-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 SEWAKADARMA https://journal.unpas.ac.id/index.php/sewakadarma/article/view/4328 The 5M and AKB APPLICATIONS IN FACING THE COVID-19 PANDEMIC BANDUNG CITY 2021-12-31T06:49:24+07:00 Nur Ratih Devi Affandi ratihaffandi83@gmail.com <p>The spread of the Covid 19 virus, which has not been controlled by the West, has created unrest in Bandung City, West Java Provence. Colour labels are applied to indicate the spread of the Covid 19 virus, black is the label for the worst-hit&nbsp;zones. In this case, Antapani as the black zone area with the longest time has been the place for this service activity to be carried out. Based on observations made by residents, the community is still lax in carrying out health protocols and neglecting the adaptation of new habits promoted by the local government. This activity aims to socialize the implementation of 5M (wearing masks, maintaining distance, washing hands, limiting mobility, staying away from the crowd) and implementing the Adaptation of New Habits. The methods used are socialization to convey the importance of carrying out 5M and AKB, discussions to open the horizons of citizens, and simulations of 5M and AKB, all of which are carried out using zoom meetings and face-to-face meetings conducted by representatives of lecturers and students. This activity resulted from an understanding of the importance of communication in handling the spread of the Covid-19 virus, the application of 5M and AKB, and the delivery of hand sanitizers and masks.</p> 2021-12-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 SEWAKADARMA https://journal.unpas.ac.id/index.php/sewakadarma/article/view/4369 A PENGEMBANGAN UKM PASUNDAN NATURAL CRAFT DI KAMPUNG KREATIF SUKARUAS KABUPATEN TASIKMALAYA 2021-12-31T06:49:25+07:00 Dewi Astuti Mudji dewi.mudji@gmail.com <p>Wisata Belanja (Shopping Tourism) di Indonesia sedang menjadi brandmark untuk jenis wisata yang menarik untuk dikembangkan. Kampung Kreatif Sukaruas di Kabupaten Tasikmalaya khususnya memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi Wisata Belanja di Indonesia, yaitu Pasundan Natural Craft yang merupakan mitra dalam kegiatan ini. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) dan memiliki tiga variabel kunci yaitu, Partisipatory (keterlibatan), Action (aksi pengabdian) dan Research (penelitian).</p> <p>Program Kemitraan Masyarakat ini memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan dan mengembangkan UKM khususnya di Pasundan Natural Craft Kampung Kreatif Sukaruas Kabupaten Tasikmalaya. Kampung Kreatif Sukaruas dalam membangun dan mengembangkan potensi wisata budaya, wisata alam, dan wisata kreatif menjadi destinasi Wisata Belanja. Kesadaran tersebut telah dimulai dengan penyusunan draft peraturan desa tentang pengembangan konsep Wisata Belanja kampung kreatif Sukaruas agar siap mewujudkan kawasan Wisata Belanja di Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah dengan mengadakan pelatihan, bimbingan teknis, dan juga fasilitasi menggunakan sosial media.</p> <p>Perhatian pemerintah Kabupaten dan pemerintah Propinsi pada pengembangan masyarakat kampung kreatif Sukaruas melalui dinas pariwisata dengan membangun sentra pemberdayaan Kampung Kreatif sebagai tempat diskusi dan konsultasi antara UKM dan apparat desa dan Kabupaten. Tim pengusul akan memberikan IPTEK yang akan membantu UKM Pasundan Natural Craft melalui aspek pengembangan sentra UKM Wisata Belanja, aspek peningkatan manajemen usaha, dan melakukan kegiatan pembinaan teknologi penunjang UKM Wisata Belanja dengan cara mitra aktif mengelola website dan sosial media.</p> <p>Dari kegiatan PKM yang telah dilaksanakan oleh tim, diketahui bahwa Kampung Sukaruas di Desa Sukaraja Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat ini memiliki potensi yang besar sebagai sentra wisata industri kreatif, selain sebagai sentra wisata belanja yang sudah berjalan selama ini. Oleh karena itu saran untuk kegiatan PKM selanjutnya adalah dengan mengadakan kegiatan pembinaan lanjutan mengenai pengembangan sentra industri kreatif di Kampung Sukaruas.</p> 2021-12-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 SEWAKADARMA https://journal.unpas.ac.id/index.php/sewakadarma/article/view/4481 PENGEMBANGAN SOCIALPREUNEUR BERBASIS KE-ISLAM-AN PADA BIMBINGAN BELAJAR “RUMAH BINTANG” DI KOTA CIMAHI 2021-12-31T06:49:25+07:00 Yanti Purwanti anamazira21@gmail.com Yulia Segarwati yulia.segarwati@unpas.ac.id Ika Sri Hastuti ika.srihastuti@unpas.ac.id <p><strong>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</strong><strong>RINGKASAN</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>Mitra pengabdian ini merupakan Kelompok Belajar Rumah Bintang merupakan tempat belajar bagi siswa-siswi pra-SD dan les privat bagi siswa-siswi Sekolah Dasar khususnya bagi pemberlajaran numerasi dengan menggunakan metode sempoa dan sugaku. Selain pembelajaran numerasi, mitra juga menyelenggakan tahfiz Al-Qur’an bagi anak-anak sekitar lingkungan mitra.</p> <p>Adapun sasaran mitra dalam memberikan jasa pembelajaran adalah golongan ekonomi menengah ke bawah. Bahkan mitra membebaskan pembayaran jasa pembelajaran bagi siswa-siswi yang ekonominya kurang mampu. Namun demikian mitra juga memberikan kemudahan dalam tarif jasa pembelajaran sesuai kemampuan orangtua siswa-siswi peserta kelompok belajar.</p> <p>Permasalahan mitra adalah fasilitas pembelajaran yang kurang layak menyebabkan peserta belajar tidak nyaman ketika belajar. Selama pandemic COVID 19, kendala pembelajaran secara daring tidak bisa dilaksanakan karena mitra belum mengandalkan kuota pulsa untuk pembelajaran dan media pembelajaran daring hanya memanfaatkan media sosial Whatsapp.</p> <p>Solusi yang diberikan pengabdi kepada mitra memberikan pelatihan administrasi karena mitra tidak memiliki tenaga administrasi, membantu memfasilitasi belajar, alat promosi bagi mitra. Selama pengabdian mitra berpartisipasi dalam bentuk tempat pelatihan bagi mitra untuk membuat administrasi sederhana dan</p> <p>Pengabdi tertarik untuk membantu mitra, karena mitra menerapkan socialpreneur berlandaskan ke-Islaman-an dalam melaksanakan bisnisnya. Mitra memberikan kemudahan bagi orangtua siswa-siswi yang kurang mampu terutama bagi tahfiz Al-Qur’an. Kegiatan pembelajaran oleh mitra memberikan penguatan spiritual ke-Islam-an seperti doa-doa harian, surat-surat Al-Qur’an dan kegiatan keagamaan. Syiar Islam yang dilaksanakan oleh Mitra sesuai dengan visi dan misi dari institusi pengabdi yaitu nilai-nilai Islam dan Sunda.</p> <p>Kata kunci: <strong><em>Socialpreneur, Kelompok Belajar, Nilai Islam</em></strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> 2021-12-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 SEWAKADARMA