BENTUK SAPAAN NAMA DIRI MASYARAKAT FEHAN
DOI:
https://doi.org/10.23969/literasi.v13i1.6656Kata Kunci:
Bentuk sapaan, Nama diri, Masyarakat fehanAbstrak
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk sapaan nama diri yang digunakan oleh masyarakat Fehan penutur bahasa Tetun. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan bentuk nama diri yang dituturkan masyarakat Fehan di Kabupaten Malaka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui kuesioner, observasi partisipan, wawancara, dan catat. Hasil penelitian ini merujuk pada teori ervin trip sebagai tolak ukur untuk menulis bentuk sapaan nama diri masyarakat Fehan yang dapat diklasifikasikan menjadi empat yang meliputi (1) status meliputi nama orangtua, (2) Pangkat meliputi nama diri profesi, (3) Identitas meliputi nama diri gelar yang meliputi nama diri gelar pendidikan, dan nama diri gelar adat. (4) Tingkat generasi meliputi istilah kekerabatan, nama diri fehan, nama diri baptis, nama diri urutan kelahiran, dan nama diri hiponimy. Penggunaan bentuk nama diri tersebut oleh masyarakat Fehan penutur bahasa Tetun selalu menggunakan sapaan kekerabatan (bahasa Indonesia untuk bentuk tuturan formal dan sapaan kekerabatan bahasa Tetun untuk situasi non formal). Orang Fehan mengenal istilah hak’neter (menghormati), hak’taek (memiliki sopan-santun), ha’folin (menghargai), dimana istilah tersebut menjadi signature orang Fehan dalam berkomunikasi dengan memperhatikan usia para petutur.Unduhan
Referensi
Bouk, H. (2020). Kesantunan Berbahasa Tetun dalam Komunikasi Interpersonal Antara Masyarakat Rafa’e dengan Kaum Bangsawan. Verba Vitae: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1.
Engelenhoven, A. van. (2008). Yohanes Manhitu, Kamus Indonesia-Tetun, Tetun-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007, xxvi + 487 hlm. ISBN: 979-22-2954-x. Harga: Rp90.000,00 (soft cover). Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia, 10(2). https://doi.org/10.17510/wjhi.v10i2.203
Ervin-Tripp, S. M. (2005). Sociolinguistic rules of address. In Language, Communication and Education. https://doi.org/10.4324/9780203975107-24
Indah Sari Acep Saifudin. (2016). Bentuk-Bentuk Sapaan Film Ramona and Beezus Disutradarai oleh Elizabeth Allen (Analisis Sosiolinguistik). Jurnal Skripsi: Universitas Sam Ratulangi.
Koentjaraningrat. (1992). Beberapa Pokok Antropology Sosial. Dian Rakyat.
Moleong, L. J. (2019). Moleong, ” Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi”. Bandung : Remaja Rosdakarya. PT. Remaja Rosda Karya.
Nahak, K. B. (2020). Bentuk Sapaan Pronomina Persona Bahasa Tetun Dialek Fehan. Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 5(1). https://doi.org/10.32938/jbi.v5i1.484
Nahak, K. B. (2012). Sistem Sapaan Bahasa Tetun dialek Fehan, Kajian Makna Penghormatan dan Kesantunan. Tesis. Universitas Udayana.
Ridha Mashudi Wibowo. (2001). Nama Diri Etnik Jawa. Humaniora, 13.
Rusbiyantoro, W. (2014). Kesantunan Melalui Pemilihan Kata sapaan dalam Bahasa Melayu Kutai : Suatu Kajian Sosiopragmatik. Seminar Nasional Prasasti (Pragmatik: Sastra Dan Linguistik).
Sugiyono, P. D. (2019). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D (Cetakan Ke 26). In Bandung: CV Alfabeta.
Suhandra, I. R. (2014). Sapaan dan Honorifik. Jurnal Pendidikan IPS Ekonomi FITK IAIN.
Wenni Rusbiyantoro. (2011). Penggunaan Kata Sapaan Dalam Bahasa Melayu Kutai. Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, 2.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta artikel yang diterbitkan di jurnal ilmiah dimiliki oleh penerbit, bukan penulis. Hal ini berkaitan dengan koordinasi hak akses untuk cetak ulang atau penggunaan lainnya. Dalam hal ini penerbit mempunyai keluluasaan untuk mempublikasikan artikel sesuai dengan kesepakanan Transfer Agreement (penyerahan hak cipta) antara penerbit dengan penulis.