EKSISTENSI TRADISI BANTUAN GERABAT DALAM PERNIKAHAN DI DESA TANJUNG DAYANG SELATAN

Authors

  • Hikma Damayanti Universitas Negeri Padang
  • Susi Fitria Dewi Universitas Negeri Padang
  • Maria Montessori Universitas Negeri Padang
  • Desri Nora Universitas Negeri Padang

DOI:

https://doi.org/10.23969/literasi.v13i2.7923

Keywords:

Eksistensi Tradisi, Bantuan Gerabat, Pernikahan.

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah menganalisis eksistensi tradisi, pro, dan
kontra, tradisi bantuan gerabat pada masyarakat dalam acara
pernikahan di Desa Tanjung Dayang Selatan. jenis penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi,
yang merupakan penelitian yang didasari dari pengalaman subjektif
atau fenomenologikal yang dialami pada diri individu. Lokasi yang
dipilih pada penelitian ini adalah salah satu kabupaten di provinsi
Sumatera Selatan yaitu Kabupaten Ogan Ilir, kemudian lokasi persisnya
adalah di Kecamatan Indralaya Selatan. Hasil penelitian ini ialah tradisi
bantuan gerabat dalam pernikahan di Desa Tanjung Dayang Selatan
merupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang. Yang memiliki
nilai sosial yang tinggi, gotong royong dan kekeluargaan yang kental
dari tradisi tersebut. Terjadinya perubahan nilai dan makna dari tradisi
bantuan gerabat yang disebabkan oleh status sosial, ekonomi dan lain
sebagainya. Sehingga akhirnya mengakibatkan terjadinya konflik antar
pelaku (pemberi dan penerima bantuan) yang tidak kunjung
terselesaikan sehingga harus melibatkan pemerintahan desa dalam
melakukan mediasi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. In Makasar : CV Syakir. Media Press.

Haryati, T., & Hidayat, A. G. (2019). Makna Sumbang (Mbolo Weki) pada Acara Pernikahan Masa Kini (Studi Kasus) di Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima. Seminar Nasional Taman Siswa Bima, 1(1), 397–404.

Isnaeni, A., & Hakiki, K. M. (2017). Simbol Islam dan Adat dalam Perkawinan Adat Lampung Pepadun. Kalam, 10(1), 193.

Nurlelah, E. (2020). Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Norma-Norma yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat melalui Metode Think Pair Share. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 3(2), 125–131.

Salim, M. (2017). Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Perwujudan Ikatan Adat-Adat Masyarakat Adat Nusantara. Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 6(1), 65–74.

Santoso, F. S. (2017). Pola Pengaturan Transaksi Sumbangan (Buwuh) dalam Adat Perkawinan di Desa Mayong Lor, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara. In Universitas Negeri Semarang. http://lib.unnes.ac.id/30234/

Setiawan, E. (2022). Makna Resiprositas Tradisi Mbecek Pada Perempuan Pedesaan Jawa Dalam Acara Pernikahan Di Banyuangi Jawa Timur, Indonesia. Jurnal Anifa: Studi Gender Dan Anak, 3(2), 78–90.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. In Bandung : Alfabeta, CV.

Wijarnako, B. (2016). Pewarisan Nilai-Nilai Kearifan Tradisional Dalam Masyarakat Adat. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 22(1), 60–74.

Yohana, N., & Husmiwati, K. (2015). Kaidah Interaksi Komunikasi Tradisi Lisan Basiacuang dalam Adat Perkawinan Melayu Kampar Riau. Jurnal Penelitian Komunikasi, 18(1), 43–56.

Yulia. (2020). Nilai-Nilai Filosofis Dalam Upacara Adat Mongubingo Pada Masyarakat Suku Gorontalo. Jurnal Ilmu Budaya, 8(2), 186–197.

Downloads

Published

2023-07-01