DAMPAK PELATIHAN MODEL BACKWARD DESIGN TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL MGMP BAHASA INDONESIA DI PANGANDARAN
DOI:
https://doi.org/10.23969/literasi.v15i1.22317Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas workshop dalam meningkatkan kompetensi guru Bahasa Indonesia untuk merancang asesmen berbasis Backward Design. Hasil analisis pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta setelah mengikuti workshop. Rata-rata skor peserta meningkat dari 6,38 pada pre-test menjadi 7,34 pada post-test, dengan peningkatan rata-rata sebesar 0,96 poin. Temuan ini mendukung pentingnya pelatihan berkelanjutan dalam meningkatkan kompetensi guru dan memberikan kontribusi terhadap pengembangan kurikulum dan asesmen yang lebih terstruktur dan berorientasi pada hasil belajar.Downloads
References
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. Longman.
Brown, H. D. (2004). Language Assessment: Principles and Classroom Practices (Thrid).
Paget, J. (1973). To Undertand Is To Invent: The Future of Education. Crosman.
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2016).
Popham, W. James. (2017). Classroom assessment : what teachers need to know. Pearson Education.
Wei, R. C., Darling-Hammond, L., Andree, A., Richardson, N., & Orphanos, S. (2009). Professional Learning in the Learning Profession A Status Report on Teacher Development in the U.S. and Abroad Technical Report. www.nsdc.org
Wiggins, G., & Mctighe, J. (2005). Understanding by Design. ASCD. www.ascd.org
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta artikel yang diterbitkan di jurnal ilmiah dimiliki oleh penerbit, bukan penulis. Hal ini berkaitan dengan koordinasi hak akses untuk cetak ulang atau penggunaan lainnya. Dalam hal ini penerbit mempunyai keluluasaan untuk mempublikasikan artikel sesuai dengan kesepakanan Transfer Agreement (penyerahan hak cipta) antara penerbit dengan penulis.