TERMINOLOGI PENANDA VERBAL MAULID ADAT SALUT
DOI:
https://doi.org/10.23969/literasi.v8i2.1352Abstract
Kehidupan manuisa tidak terlepas dari bahasa yang disimbolkan dalam berbagai bentuk tanda dalam budaya. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan arti, dan tujuan dari Maulid Adat Salut; 2) Mengidentifikasi terminologi makna penanda verbal dalam Maulid Adat Salut. Teori yang digunakan adah semantik, semiotik, bahasa dan budaya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Bentuk penanda verbal yang di temukan adalah verbal mbisoq meniq yaitu penanda verbal akan pentingnya menjaga kebersihan terhadap makanan dengan mencuci beras , bedus mendung adalah penanda verbal yang mendakan bahwa cikal bakal manusia itu berasal dari benih laki-laki, ancaq adalah penanda verbal yang menandakan bahwa makanan haruslah di jaga kebebersihan dan hegeinitasnya serta dalam hidup atau beribadah haruslah berdasarkan rukun 12 dan juga mengarah pada kiblat, mamaq adalah bentuk persaudaraan tanpa membedakan suku agama dan ras, dulangan sanganan adalah penanda verbal yang menandakan rasa kesyukuran rakyat atas keberhasilannya menanam dan memanen segala bentuk hasil bumi, dulang kayuq yang berarti dalam melakukan ibadah, masyarakat atau hampa dari sang pencipta haruslah tetap menjaga tempat peribadatannya, dupayan adalah simbol dalam menghadap sang pencipta atau berdoa seorang haruslah dalam keadaan wangi dan bersih sehingga doa yang dipanjatkanpun akan cepat terkabul. Kata kunci : Penanda verbal, Maulid adat salutDownloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Hak cipta artikel yang diterbitkan di jurnal ilmiah dimiliki oleh penerbit, bukan penulis. Hal ini berkaitan dengan koordinasi hak akses untuk cetak ulang atau penggunaan lainnya. Dalam hal ini penerbit mempunyai keluluasaan untuk mempublikasikan artikel sesuai dengan kesepakanan Transfer Agreement (penyerahan hak cipta) antara penerbit dengan penulis.