INOVASI PEMERINTAH DAERAH KOTA TANGERANG DALAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN (STUDI KASUS PADA DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA TANGERANG)

Authors

  • Nurmiftah Fauzi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Titi Stiawati Pascasarjana Magister Administrasi Publik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kota Serang, Banten, Indonesia
  • Arenawati Pascasarjana Magister Administrasi Publik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kota Serang, Banten, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23969/kebijakan.v15i1.8127

Keywords:

Inovasi Urban Farming, Ketahanan Pangan, dan Program Hidroponik 1000 Lubang Tanam.

Abstract

Lahan pertanian di Kota Tangerang semakin berkurang karena pengurangan area pertanian aktif atau alih fungsi lahan pertanian. Oleh karena itu, maka pengembangan pertanian di daerah Kota Tangerang dengan istilah urban farming atau lebih dikenal dengan sebutan pertanian perkotaan. Fokus penelitian ini adalah inovasi program urban farming dalam memperkuat ketahanan pangan dimasyarakat perkotaan dengan memanfaatkan pekarangan lahan melalui program bantuan hidroponik 1000 lubang tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi program urban farming melalui program bantuan hidroponik 1000 lubang tanam yang telah dilakukan Pemerintah Kota Tangerang dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga di Kota Tangerang. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang menggunakan teori atribut inovasi dari Rogers (2003) sebagai pedoman wawancara yang digunakan untuk mengetahui inovasi program urban farming melalui program bantuan hidroponik 1000 lubang tanam. Hasil penelitian dari inovasi urban farming 1000 lubang tanam hidroponik menunjukkan bahwa indikator keuntungan relatif yaitu keuntungan secara langsung dapat menambah nilai ekonomis dan keuntungan tidak langsung mendapatkan kepuasan batin. Indikator kesesuaian telah disesuaikan dengan inovasi sebelumnya, telah disesuaikan dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat dan telah disesuaikan kebutuhan akan pangan. Indikator kerumitan terdapat kerumitan mulai dari aspek objek atau tempat, aspek subyek atau kelompok sasaran, aspek eksternal atau masyarakat di luar, dan aspek teknis. Indikator uji coba dilakukan dengan sosialisasi kegiatan, pendampingan sekaligus uji coba dan penerapannya kepada kelompok sasaran, dan rapat evaluasi kegiatan inovasi. Indikator kemudahan diamati yaitu mudah diamati oleh kelompok sasaran, mudah diamati dari segi cara inovasi ini dilaksanakan, dan mudah diamati dari segi keuntungannya. Kesimpulannya, inovasi ini sudah cukup berhasil, namun terdapat satu indikator yang belum maksimal yaitu indikator kerumitan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI. (2021). Indeks Ketahanan Pangan Indonesia 2021.

Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. (2022). Indikator Makro Provinsi Banten 2022. Serang. Retrieved from https://banten.bps.go.id/publication.html

Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. (2023). Provinsi Banten Dalam Angka 2023. Serang. Retrieved from https://banten.bps.go.id/publication.html

Creswell, J. W. (2014). Penelitian & Desian Riset. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Firdausijah, R. T., & Priatna, A. (2020). Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi, 11(2), 113–119.

Islah, K. (2022). Proses Kaderisasi Pembentukan Generasi Milenial Cendekia yang Berjiwa Agile Leadership pada Organisasi Di Era 4.0. Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi, 13(2), 118–128.

Kusnadi, I. H. (2020). Implikasi, Urusan dan Prospek Otonomi Daerah. Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi, 11(1), 33–43.

Makmur, & Thahir, R. (2015). Inovasi & Kreativitas Manusia dalam Administrasi dan Manajemen. Bandung: Refika Aditama.

Rahayu, A. (2013). Manajemen Perubahan dan Inovasi. Jakarta: UI-Press.

Rogers, E. M. (2003). Diffusion Of Innovations Fifth Edition. New York: Free Press.

Sangkala. (2014). Inovative Governance Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Capiya Publising.

Sebastian, Y. (2014). Biang Inovasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabet.

Sutrisno, A. D. (2022). Kebijakan Sistem Ketahanan Pangan Daerah. Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi, 13(1), 28–42.

Suwarno, Y. (2008). Inovasi di Sektor Publik. Jakarta: STIALAN Press.

Wattimena, Z., Septiyanti, M., & Mutiarin, D. (2021). Inovasi Kebijakan Pemerintah Daerah DIY dalam Membangun Ketahanan Pangan di Era Pandemi Covid-19. Matra Pembaruan, 5(2), 127–139. doi:10.21787/mp.5.2.2021.127-139

Widyastuti, Y., & Listyaningsih. (2019). Integrated Interpersonal Strategy Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kelurahan Curug, Kota Serang. Jurnal Administrasi Publik, 10(1), 9–31. doi:dx.doi.org/10.31506/jap.v10i1.5983

Yulinda, E., Aripin, S., Waskitoaji, W., Heryadi, H., & Kurniawan, E. (2022). Evaluasi Kebijakan Tentang Manajemen Inovasi Perguruan Tinggi (Mipt) di Perguruan Tinggi Negeri. Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi, 13(2), 95–102. Retrieved from https://simanis.ristekbrin.go.id

Downloads

Published

2024-01-31