Analisis Rantai Pasok Komoditas Kopi pada IKM /UKM di Kabupaten Subang

Authors

  • Toto Ramadhan universitas pasundan
  • Muhamad Rizkia Rivaldo Universitas Pasundan

DOI:

https://doi.org/10.23969/infomatek.v24i2.6130

Keywords:

Kopi, SCM, Business Model Canvas, IDEF0

Abstract

Kopi merupakan produk perkebunan yang memiliki peluang pasar, baik pasar domestic maupun mancanegara. Kabupaten Subang merupakan wilayah penghasil kopi di Jawa Barat, kopi asli yang terdapat di Kabupaten Subang ialah kopi Cupumanik, kopi Cupumanik merupakan kopi jenis Arabika dan menjadi salah satu jenis kopi asli dari Kabupaten Subang. Para petani kopi di Desa Cupunagara selama ini menjual biji kopi gelondongan ke tengkulak secara murah, sehingga keuntungan yang didapat petani pada saat itu hanya berkisar Rp. 3000 – 5000 /kg. Namun sejak 2017 masyarakat mulai membuat kelompok tani yang dinamakan kelompok tani gunung geulis, dari kelompok tani tersebut masyarakat mulai paham tentang mengembangkan variates kopi, belajar mengolah kopi, dan juga membuat brand kopi sendiri yang dinamakan kopi Cupumanik. Rantai pasok sangat berperan dalam meningkatkan daya saing, dalam sebuah rantai pasok memerlukan tiga macam aliran yang harus dikelola, pertama adalah aliran barang yang mengalir dari hulu ke hilir, kedua adalah aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hulu ke hilir, dan yang ketiga adalah aliran informasi yang biasa terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya. Ketiga aliran tersebut memiliki peran dalam mengembangkan maupun meningkatkan daya saing dari produk kopi itu sendiri. Penelitian ini menggunakan beberapa metode, diantaranya ialah metode Business Model Canvas (BMC) Business model canvas adalah template yang membahas “bagaimana” dan “mengapa” kegiatan dan pilihan yang dibuat oleh perusahaan dalam rangka mencapai posisi yang berkelanjutan dalam industri mereka. Lalu terdapat IDEF0, IDEF0 adalah metode yang dirancang untuk keputusan, tindakan, dan kegiatan organisasi atau sistem. IDEF0 membantu seorang sistem analis untuk mempromosikan komunikasi yang baik dengan pelanggan. Kemudian analisis SWOT, Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan Peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Downloads

Download data is not yet available.

References

________ (2019). Statistika Kopi Dalam Angka. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

________ (2020). Kabupaten Subang Dalam Angka 2020. Subang: BPS Kabupaten Subang.

________ (2020). Provinsi Jawa Barat Dalam Angka. Bandung: BPS Provinsi Jawa Barat.

Afuah, A. 2004. Business Models : A Strategic Management Approach. New York : Mc Graw-Hill.

Indrajit, R.E. & Djokopranoto, B. (2004). Konsep Manajemen Supply Chain: Strategi Mengelola Manajemen Rantai Pasokan Bagi Perusahaan Modern. Jakarta: Penerbit Grasindo.

Christianti, M. J. & Riani. (2012). Pemodelan Menggunakan IDEF0 Dengan Studi Kasus di Daytrans Executive Shuttle Cabang Utama Bandung. Jurnal Sistem Informasi, 7(2).

Mardhiyah, N. (2008). Kinerja Penyampaian Suku Cadang PT Toyota-Astra Motor Dengan Model Supply Chain Operations Reference. Fakultas Ekonomi dan Manajemen : Institut Pertanian Bogor.

Noviantari, K, Hasyim, A.I. & Rosanti, N. (2015). Analisis Rantai Pasok dan Nilai Tambah Agroindustri Kopi Luwak di Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu Agribisnis, 3(1).

Osterwalder, A. & Pigneur, Y. (2009). Business Model Generation. USA.

Paul, J. (2014). Transformasi Rantai Supply dengan Model SCOR. Jakarta Pusat: Penerbit PPM.

Pujawan, N., & Mahendrawati. (2017). Supply Chain Management. Surabaya: Penerbit Andi.

Sun Tzu, 1992, Seni Berperang, PT Elex Media dan PT Gramedia Group.

Timmers, P. (1998). Business Models for Electronic Markets. Electronic Markets, 8(2), 3–8.

Downloads

Published

2022-12-30