ANALISIS RESIKO BENCANA KEBAKARAN DI KOTA BUKITTINGGI

Authors

  • Firmansyah Firmansyah Universitas Pasundan

DOI:

https://doi.org/10.23969/infomatek.v18i2.498

Keywords:

Resiko Bencana, Mitigasi Bencana, Bahaya (Hazard), Kota Bukittinggi

Abstract

Kota Bukittinggi merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat yang berada di kawasan rawan bencana kebakaran. Penyebab kebakaran yang terjadi di Kota Bukittinggi lebih banyak dipicu oleh bencana gempa bumi, faktor kesalahan manusia dan faktor cuaca. Gempa yang terjadi terkadang sering menimbulkan konslet listrik dan pada akhirnya menyebabkan kebakaran. Melihat potensi bencana yang dimiliki oleh Kota Bukittinggi, menjadikan hal tersebut sebagai isu permasalahan yang harus dipertimbangkan dalam setiap perencanaan pembangunan Kota Bukittinggi, karena bencana dalam bentuk apapun dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Bencana tersebut ada juga yang datang dengan didahului oleh peringatan namun ada juga yang datang secara tiba-tiba, sehingga diperlukan pengelolaan bencana yang lebih sistimatis secara bersama-sama baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Berdasarkan kondisi Kota Bukittinggi yang memiliki potensi bencana, maka diperlukan studi yang dapat dijadikan masukan dalam upaya mengurangi resiko bencana.Untuk mengurangi resiko tersebut, terlebih dahulu perlu diidentifikasi wilayah-wilayah yang beresiko tinggi kebakaran. Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya dimana ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi tingkat resiko bencana yaitu faktor bahaya, kerentanan dan ketahanan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu perhitungan nilai faktor dengan model standarisasi Davidson serta metode superimpose. Selain itu untuk memperoleh tingkat kepentingan faktor-faktor resiko bencana digunakan pembobotan dengan menggunakan metode proses hierarki analitik (Analytical Hierarchy Process/AHP).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Rahman R, Firmansyah, Oktariadi, (2010). Penentuan Tingkat Resiko Bencana Letusan Gunung Gamalama Pulau Ternate Provinsi Maluku Utara., Buletin Geologi Tata Lingkungan vol.20 No.3 Desember 2010. Pusat Lingkungan Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral.

Firmansyah, (2011). Identifikasi Tingkat Resiko Bencana Letusan Gunung Gamalama di Kota Ternate. Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi. ISSN 2086-7794 vol.2 No.3 Desember 2011. Bandung. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral.

Firmansyah (1998). Identifikasi Risiko Bencana Gempa Bumi dan Implikasinya Terhadap Penataan Ruang di Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung. Tesis: Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung.

Campanella, Thomas J. and Godschalk, David R (2012). Resilience. the Oxford Handbook of Urban Planning. Weber, Rachel and Crane, Randall. Oxfor: Oxfor University Press.

Awotona, Adenrele (1997). Reconstruction After Disaster : Issues and Practices. Aldershot : Ashgate.

Sanderson, David (1997). Building Bridges to Reduce Risk. Dalam Reconstruction After Disaster : Issues and Practices. Awotona, Adenrale (ed) (1997). Aldershot: Ashgate.

Davidson, Rachel A (1997). An Urban Earthquake Disaster Risk Index. Stanford: The John A. Blume Earthquake Engineering Center, Department of Civil Engineering Stanford University.

Downloads

Published

2017-09-28