PENENTUAN KLASIFIKASI BEBAN KERJA BARU BERDASARKAN PREDIKSI KADAR OKSIGEN DALAM DARAH DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DENYUT JANTUNG, TEMPERATUR TUBUH DAN KONSUMSI OKSIGEN PADA PEKERJA JASA KULI ANGKUT
DOI:
https://doi.org/10.23969/infomatek.v22i2.3338Keywords:
Klasifikasi Beban Kerja Fisik, HRR, Temperatur, Konsumsi Oksigen, Kadar Oksigen dalam darahAbstract
Aktifitas pengangkutan barang merupakan kegiatan yang tidak bisa dilepaskan dari sistem pemindahan barang di pasar tradisional dan dapat mempengaruhi beban kerja fisik operator/kuli angkut. Beban kerja fisik operator/kuli angkut di pasar dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya yaitu :berat dari benda/bahan yang dipindahkan, posisi pembebanan dengan mengacu pada titik berat tubuh, frekuensi pemindahan dan durasi total waktu dalam proses pemindahan bahan.. Dalam praktiknya, beban kerja fisik pekerja yang berat ditambah dengan postur tubuh yang monoton menimbulkan kinerja yang rendah dan dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja (PAK). Kinerja faal tubuh dan kenyamanan pekerja pada manual material handlingMMH sudah terbukti sangat menunjang tingkat produktivitas pekerja. Proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh manusia sebagai penghasil energi pada saat melakukan kerja fisik merupakan phase yang penting. Panas dan energi yang dihasilkan dari proses metabolisme dibutuhkan pada saat kerja fisik (mekanis) melalui system otot manusia.. Energi dalam fisiologi kerja dapat diukur secara langsung dengan mengukur konsumsi oksigen yang dihirup oleh tubuh. Pengukuran energi yang dikeluarkan pada saa kerja fisik dapat diukur dengan cara lain yaitu dengan membandingkan konsumsi oksigen dengan laju detak jantung. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan persamaan prediksi kadar oksigen dalam darah dengan mempertimbangkan 3 variabel independent, yaitu : persentase HRR (%CVL), konsumsi oksigen, dan temperatur tubuh pekerja. Dari hasil prediksi dibuat klasifikasi baru beban fisik kerja berdasarkan kadar oksigen dalam darah.Downloads
References
Al Faritsy, A. Z., & Nugroho, Y. A. (2017). Pengukuran Lingkungan Kerja Fisik dan Operator Untuk Menentukan Waktu Istirahat Kerja . 108-114.
Salsia, K., Safitri, D. M., & Anggraini, R. D. (2018). Intervensi Ergnomi Untuk Menurunkan Beban Kerja Pada Operator Lantai Produksi Bisnis Unit South Copper ROD. 34-42.
Wignjosoebroto, S. (2003). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna Widya
Soeleman, A., 2009. Kapasitas aerobik maksimum dan persamaan prediksi konsumsi oksigen pada perempuan pekerja industri. Unpublish Tesis Magister. Teknik dan Manajemen Industri, Institut Teknologi Bandung, ITB
Kepmenakertrankop No: Per-01/MEN/1978
Nurmianto, E. (2004). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya.
Mutia, M. (2014). Pengukuran Beban Kerja Fisiologis Dan Psikologis Pada Operator Pemetikan Teh. Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 13 No. 1,, 503-517.
Silalahi, R. e. (2018). Beban Kerja Fisik Pekerja Pengolah Emping Jagung. Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 7 Nomor 1, 12-22.
Benedikta, e. a. (2016). Analisa Beban Kerja dan Pengembangan Persamaan Prediksi Konsumsi Oksigen Pada Mahasiswa Pekerja Industri.
Tarwaka. (2010). Ergonomi Industri. Harapan Press.
Grandjean, E. (2000). Fitting The Task To The Human. Philadelphia: A Textbook of Occupational Ergonomics.