Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi https://journal.unpas.ac.id/index.php/biosfer <p align="justify">Biosfer adalah jurnal atau terbitan berkala ilmiah yang berfungsi sebagai media publikasi gagasan, kajian dan hasil penelitian bermutu terkait biologi dan pendidikan biologi guna mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional dalam bidang biologi. Sesuai dengan arti Biosfer yaitu bagian luar dari planet bumi mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung, maka artikel yang dimuat didalam jurnal Biosfer senantiasa mencakup proses kehidupan yang ada di planet bumi. Biosfer terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Desember dan Juni.</p> Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas, en-US Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi 2549-0486 Pemberdayaan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model Pembelajaran JiRQA pada Pembelajaran Biologi https://journal.unpas.ac.id/index.php/biosfer/article/view/9964 <p>Students' critical thinking skills greatly influence the mindset of students in the 5.0 era. This research aims to determine the critical thinking skills on biology material through the JiRQA learning model. This research used a quasi-experimental method. The population is all students of SMP Nusantara and students of SMP Yosep Khatulistiwa Sintang. The samples were students in class VIII A and VIII B at SMP Nusantara and SMP Yosep Khatulistiwa Sintang, totaling 92 students. The instrument for measuring critical thinking skills is in the form was 8 essay questions. Data analysis using descriptive statistical analysis and inferential analysis. The descriptive statistical analysis results showed that there was an increase in the mean pretest and posttest scores for both the experimental class and the control class. The inferential statistical analysis results show that the significance value of critical thinking skills is 0.000 and greater than alpha 0.05 so, it can be concluded that there was a significant influence of implementing learning strategies using JiRQA learning model on students' critical thinking skills in biology material.</p> Yakobus Bustami Florentina Rahayu Esti Wahyuni Benediktus Ege Copyright (c) 2023 Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-31 2023-12-31 8 2 82 88 10.23969/biosfer.v8i2.9964 Evaluasi PCK (Pedagogical Content Knowledge) Dalam Kesiapan Mahasiswa Pendidikan Biologi Sebagai Calon Tenaga Pendidik https://journal.unpas.ac.id/index.php/biosfer/article/view/11202 <p>Knowledge of Pedagogical Content (PCK) is a concept that emerged because the teaching process not only provides knowledge to students but also gives them the ability to apply the knowledge they acquire. PCK needs to be owned by teaching staff or prospective teaching staff to determine the strategies or techniques used to convey lesson material so that it is more efficient and meaningful. Apart from that, PCK is also one of the standards for preparing teaching staff. The aim of this research is to evaluate the PCK (pedagogical content knowledge) of biology education students regarding their readiness to become teaching staff. This research applies a descriptive approach and is quantitative. A total of nine biology education students were used as research subjects. Samples were taken using purposive sampling. PCK data was obtained through a questionnaire, while data on teaching ability was taken through an assessment sheet. Data were classified based on score interpretation criteria and analysed descriptively with percentages. The results of this research show that PCK is included in the good category with a percentage of 77.72%, and basic teaching abilities are also included in the good category with a percentage of 78.92%. Teachers with good PCK can organise learning well. Because students gain a lot of experience during the learning process, teaching ability is also important for the success of the learning process. The results of this research show that biology education students have good PCK, indicating that they are ready to become educators</p> Nurhidayah Mohammad Mulyadi Prasetyo Khaidarsyah Copyright (c) 2023 Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-31 2023-12-31 8 2 89 95 10.23969/biosfer.v8i2.11202 Pengembangan Handout Keragaman Koloni Bakteri pada Rizosfer Pohon Kelapa Sawit di Lingkungan Lahan Basah https://journal.unpas.ac.id/index.php/biosfer/article/view/10837 <p>Karakteristik koloni mikroba dan sitologi mikroba merupakan salah satu materi yang ada pada mata kuliah Mikrobiologi. Pengembangan <em>handout </em>bertujuan mendeskripsikan kesesuaian dan kelayakan hasil pengembangan <em>handout</em> keragaman koloni bakteri pada rizosfer pohon kelapa sawit di lingkungan lahan basah sebagai materi penunjang pada mata kuliah Mikrobiologi. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan pada dosen dan mahasiswa masih terdapat kendala dimana mahasiswa masih susah menentukan dan membedakan bentuk koloni bakteri yang mereka amati, selain itu dosen juga berpendapat bahwa materi mengenai koloni bakteri ini sulit diajarkan karena kurang kontekstual sehingga sulit bagi mahasiswa untuk memahami materi jika tidak diberikan contoh koloni yang sesuai. Pengembangan <em>handout </em>keragamanan koloni bakteri rizosfer pohon kelapa sawit menggunakan model 4-<em>D</em> oleh Thiagarajan yang dibatasi sampai tahap <em>Development</em> (pengembangan). Subjek validitas pengembangan <em>handout </em>keragaman koloni bakteri rizosfer pohon kelapa sawit di lingkungan lahan basah menggunakan 3 validator, serta subjek uji keterbacaan 6 orang mahasiswa/i Pendidikan Biologi FKIP ULM yang sudah lulus mata kuliah Mikrobiologi. Hasil penelitian menunjukkan pada uji kesesuaian meperoleh rata-rata skor 87,4 % (sangat sesuai), uji kelayakan memperoleh rata-rata skor 81% (sangat layak), dan uji keterbacaan mahasiswa memperoleh rata-rata skor 89% (sangat baik).</p> Madinatul Munawarah Aulia Ajizah Sri Amintarti Copyright (c) 2023 Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-31 2023-12-31 8 2 96 105 10.23969/biosfer.v8i2.10837 Potensi Konsorsium Mikroba Endofit Akar Buah Naga (Hylocereus costaricensis) dalam meningkatkan Produktivitas Pertanian Buah Naga https://journal.unpas.ac.id/index.php/biosfer/article/view/11126 <p>Produktivitas buah naga (<em>Hylocereus costaricensis</em>) dapat dilakukan dengan penerapan <em>Good Agriculture Practices</em> (GAP), yang menjadikan buah naga dapat diproduksi sepanjang tahun. Tujuan penelitian ini adalah pengembangan konsorsium mikroba endofit akar buah naga sebagai biostater pupuk organik untuk meningkatkan produksi buah naga. Penelitian isolasi mikroba endofit dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas PGRI Banyuwangi, sedangkan penerapan pupuk organik di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, bulan Agustus - November 2023. Tahapan penelitian diantaranya isolasi mikroba endofit akar buah naga, identifikasi morfologi koloni, pewarnaan gram, uji biokimia, dan uji aktivitas biologis (pembentukan IAA). Pupuk organik diformulasikan dengan perbandingan 50 kg kotoran ayam ditambah 1 liter biostater mikroba. Perlakuan pupuk organik dengan dosis P1 (5 kg/tanaman), P2 (10 kg/tanaman), dan P3 (15 kg/tanaman) serta kontrol P0 (tanpa perlakuan), perlakuan sebanyak 1 kali, dan pengamatan dilakukan 30 hari setelah pemupukan, dengan parameter pengamatan jumlah tunas, bunga, buah, dan berat buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolasi bakteri menghasilkan tiga strain bakteri dari genus <em>Bacillus </em>spp. Hasil aplikasi pupuk organik dengan dosis 15 kg/tanaman menunjukkan hasil yang optimal terhadap jumlah tunas, bunga, dan buah. Pengembangan pupuk organik dengan mikroba endofit dapat meningkatkan respons tanaman buah naga terhadap pemupukan, menciptakan potensi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas buah secara berkelanjutan.</p> Tristi Indah Dwi Kurnia Fitri Nurmasari Hasyim As'ari Copyright (c) 2023 Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-31 2023-12-31 8 2 106 114 10.23969/biosfer.v8i2.11126 Potensi Tumbuhan Berkhasiat Obat di Desa Pekawai Kabupaten Melawi sebagai Sumber Belajar Biologi https://journal.unpas.ac.id/index.php/biosfer/article/view/7197 <p>Pengalaman belajar yang konkrit dengan mengamati objek secara langsung dapat dilakukan dengan memanfaatkan jenis tumbuhan berkhasiat obat yang ada di lingkungan sekitar sebagai sumber belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan masyarakat Desa Pekawai dan potensinya sebagai sumber belajar biologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan terdapat 23 jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan masyarakat Desa Pekawai yaitu Jeruk Nipis, Nangka , Kelapa, Pare, Seledri, Kemangi ,Insulin, Rambutan, Pepaya, Kumis Kucing, Sirih, Cucur Bebek, Terong pipit, Alang-Alang, Jahe, Kencur, Kunyit, Temulawak, Srikaya, Sirsak, Jambu Biji, Pinang, Belimbing Wuluh. Potensi tumbuhan berkhasiat obat berdasarkan mata pelajaran kelas X, yaitu ruang lingkup Biologi, Keanekaragaman Hayati, dan Klasifikasi Makhluk Hidup dan Tumbuhan. Tumbuhan obat sangat cocok sebagai sumber pembelajaran biologi SMA. Potensi tumbuhan berkhasiat obat sebagai sumber belajar biologi sangat layak berdasarkan indikator kejelasan potensi (85%), kejelasan sasaran (84%), kesesuaian tujuan (88%), kejelasan informasi (82%), kejelasan eksplorasi (84%), dan kejelasan hasil (82%).</p> Agustin Nursela Anandita Eka Setiadi Mahwar Qurbaniah Copyright (c) 2023 Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-31 2023-12-31 8 2 115 122 10.23969/biosfer.v8i2.7197 Keanekaragaman Jenis Capung (Ordo Odonata) di Bendungan Katulampa dan Sekitarnya, Kota Bogor, Jawa Barat https://journal.unpas.ac.id/index.php/biosfer/article/view/7623 <p>Capung merupakan serangga yang erat hubungannya dengan ekosistem perairan baik pada fase nimfa maupun dewasa.&nbsp; Bendungan Katulampa Kota Bogor merupakan bagian Sungai Ciliwung yang dibangun sejak Jaman Belanda.&nbsp; Penelitian mengenai capung belum pernah dilakukan di ekosistem ini, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragamn jenis capung di Bendungan Katulampa dan Sekitarnya.&nbsp; Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2023 di empat habitat akuatik dan delapan habitat terestrial dengan metode transek berukuran panjang 100 meter dan lebar 20 meter.&nbsp; Data dianalisis dengan indeks keanekaragaman jenis (H’) dan indeks kemerataan (E).&nbsp; Kondisi suhu udara berkisar antara 23-33 <sup>o</sup>C dan kelembaban udara berkisar antara 54-100%.&nbsp; Jenis capung yang ditemukan 15 jenis tersebar di seluruh tipe habitat.&nbsp; Jenis capung paling banyak dijumpai di Aliran Sungai Kalibaru Timur (sembilan jenis), sementara paling sedikit dijumpai di kebun pisang (satu jenis).&nbsp; Capung jarum hanya ditemukan di habitat akuatik.&nbsp; <em>Orthetrum sabina</em> dapat dijumpai di seluruh habitat. &nbsp;Tiga jenis capung dapat dijumpai pada habitat terestrial maupun habitat akuatik, yaitu <em>Orthetrum sabina, O. testaceum, </em>dan <em>Pantala flavescens</em>. Nilai H’ berkisar antara 0,00-2,05 dan nilai E berkisar antara 0,00-,93.&nbsp; Habitat Aliran Sungai Kalibaru Timur mendapatkan nilai H’ tertinggi (2,05) dan nilai E tertinggi (0,93).</p> Insan Kurnia Muhammad Ammar Gema Lantang Erik Prayogo Maulki Fahru Rijal Muhammad Habyeb Ferdian Copyright (c) 2023 Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-31 2023-12-31 8 2 123 135 10.23969/biosfer.v8i2.7623 Etnobotani Tumbuhan Pewarna Alami Kain Tenun pada Suku Baduy Luar Provinsi Banten https://journal.unpas.ac.id/index.php/biosfer/article/view/11467 <p>This research aims to identify the types, habitus, parts/organs and processing methods of plants used as natural materials for woven cloth from the Outer Baduy &nbsp;Banten tribe. Apart from that, this research also aims to identify the colors produced from plants used as natural materials for the woven cloth of the Baduy Luar tribe. The research approach uses quantitative with exploratory survey methods. Determination of the sample using purposive sampling technique. The samples chosen were deliberately determined based on certain criteria, namely someone who understands the dyeing of woven fabric in the Baduy community and someone who understands weaving techniques in the Outer Baduy tribe. The number of samples from the Outer Baduy tribe was 5 people. The results of the research show that the natural dye plants found in the Outer Baduy tribe are 9 types of plants, consisting of 8 families, 3 habituses (trees, bushes and shrubs), 5 plant organs that are used (bark, leaves, rhizomes, stems and roots), The majority of processing methods involve boiling the parts of the organs used and then soaking them, the resulting colors are yellow, blue, brown, red and black<strong>.</strong></p> Qiswatun Mukhoyyaroh L. S. Nugraheni N. Utami Copyright (c) 2023 Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-31 2023-12-31 8 2 136 144 10.23969/biosfer.v8i2.11467 Iktiofauna Sungai Perkotaan Kalilo Pengantigan Banyuwangi https://journal.unpas.ac.id/index.php/biosfer/article/view/9936 <p>Sungai Kalilo merupakan aliran sungai perkotaan dimana kualitas airnya mengalami mengalami tekanan akibat aktivitas manusia. Sampai saat ini belum pernah dilakukan kajian tentang iktiofauna pada aliran sungai Kalilo Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji komposisi ikan air tawar di sungai Kalilo Banyuwangi. Penelitian ini dilakukan di bulan Juli 2023 dengan menentukan tujuh titik sampling pengamatan. Metode yang digunakan menggunakan <em>purposive sampling </em>dengan memilih sampel secara sengaja berdasarkan karakteristik tertentu. Didapatkan tiga spesies dengan jumlah total 35 individu. Tiga spesies tersebut diantaranya <em>Barbodes binotatus, Rasbora lateristriata, </em>dan <em>Oxyeleotris urophthalmus. </em>Jumlah individu terbanyak didapatkan dari jenis <em>Barbodes binotatus </em>31 individu (88%)<em>, </em>sedangkan jumlah individu paling sedikit dari spesies <em>Rasbora lateristriata </em>3 inividu (3%) dan <em>Oxyeleotris urophthalmus </em>1 individu (3%). Di tinjau dari status IUCN (<em>International Union for Conservation of Nature</em>) tiga spesies tersebut dikelompokkan menjadi tiga kriteria LC, VU, DD. <em>Least Concern (</em>LC) dari spesies <em>Barbodes binotatus</em>, Rentan <em>Vulnerable </em>(VU) dari spesies <em>Rasbora lateristriata</em>, kurang informasi <em>Data</em> <em>Deficient </em>(DD) dari spesies <em>Oxyeleotris urophthalmus.</em></p> Fuad Ardiyansyah Tristi Indah Dwi Kurnia Siti Rohmawati Copyright (c) 2023 Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-31 2023-12-31 8 2 145 153 10.23969/biosfer.v8i2.9936 IDENTIFIKASI CIRI MORFOLOGIS TUMBUHAN TINGKAT TINGGI PADA ORDO BERBEDA DI KAMPUS II UIN SUMATERA UTARA https://journal.unpas.ac.id/index.php/biosfer/article/view/11144 <p>Identifikasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan proses mencari, menemukan, meneliti, mencatat data dan informasi mengenai seseorang atau sesuatu. Identifikasi morfologi tumbuhan tingkat tinggi adalah langkah awal yang penting dalam pemahaman dan taksonomi tumbuhan, serta memberikan landasan untuk berbagai aspek penelitian biologi dan konservasi alam. Tumbuhan tingkat tinggi adalah kelompok tumbuhan yang tingkat perkembangannya sudah tinggi karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.Tumbuhan tingkat tinggi juga disebut Phanerogamae. Penelitian ini dilakukan di area kampus II Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, yang terletak di Jl. William Iskandar Ps. V, Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20371. Waktu penelitian berlangsung mulai dari tanggal 27 September 2023 hingga 10 Oktober 2023. Sebelumnya, penelitian tentang identifikasi tumbuhan tingkat tinggi sudah pernah dilakukan. Salah satu penelitian terkait dengan identifikasi tumbuhan tingkat tinggi yang salah satunya adalah Identifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi (Phanerogamae) Di Kampus di Uinsu (Hartono et all, 2020).&nbsp; Namun penelitian sebelumnya belum sepenuhnya membahasa menganai ciri dari tumbuhan yang telah di temukan. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu dilakukan identifikasi yang lebih focus pada ciri morfologi tumbuhan Phanerogamae, agar lebih mengetahui Keanekaragaman tumbuhan tingkat tinggi di Kampus II UINSU.</p> Dadang hardiansyah Syarifah Widya Ulfa Agita Marhamah Putri Rahayu Tazdkia Nasywa Aqmarina Copyright (c) 2023 Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-31 2023-12-31 8 2 154 164 10.23969/biosfer.v8i2.11144 Efektivitas Biourine Kuda Diperkaya Dengan Pupuk Hayati Pada Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) https://journal.unpas.ac.id/index.php/biosfer/article/view/11189 <p>Tanaman pakcoy adalah salahsatu komoditas sayuran yang cukup banyak digemari oleh masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah. Selain harganya terjangkau, juga memiliki cita rasa yang lezat juga dapat diolah dalam berbagai hidangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biourin kuda diperkaya dengan pupuk hayati pada pertumbuhan tanaman pakcoy, sebagai alternatif pupuk organik cair yang dapat digunakan, terutama di lokasi sekitar tempat pemeliharaan kuda. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Juni 2023 dengan menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan lima pengulangan. Hasil penelitian pemberian perlakuan <em>biourin</em> kuda diperkaya dengan pupuk hayati pada pertumbuhan tanaman pakcoy (<em>Brassica rapa</em> L.) menunjukkan hasil yang optimal pada konsentrasi 30% untuk parameter tinggi batang serta optimal pada konsentrasi 35% bagi parameter jumlah daun dan bobot tanaman. Pupuk cair organik dari biourin kuda dapat meningkakan bobot tanaman pakcoy pada konsentrasi 30 – 35 %</p> Gurnita Abi Supandi Annisa Yuliawati Ahmad Mulyadi Yusuf Ibrahim Mimi Halimah Copyright (c) 2023 Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-31 2023-12-31 8 2 165 170 10.23969/biosfer.v8i2.11189