Potensi Tumbuhan Berkhasiat Obat di Desa Pekawai Kabupaten Melawi sebagai Sumber Belajar Biologi
DOI:
https://doi.org/10.23969/biosfer.v8i2.7197Keywords:
Biologi, Desa Pekawai, Melawi, Sumber Belajar, Tumbuhan Berkhasiat ObatAbstract
Pengalaman belajar yang konkrit dengan mengamati objek secara langsung dapat dilakukan dengan memanfaatkan jenis tumbuhan berkhasiat obat yang ada di lingkungan sekitar sebagai sumber belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan masyarakat Desa Pekawai dan potensinya sebagai sumber belajar biologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan terdapat 23 jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan masyarakat Desa Pekawai yaitu Jeruk Nipis, Nangka , Kelapa, Pare, Seledri, Kemangi ,Insulin, Rambutan, Pepaya, Kumis Kucing, Sirih, Cucur Bebek, Terong pipit, Alang-Alang, Jahe, Kencur, Kunyit, Temulawak, Srikaya, Sirsak, Jambu Biji, Pinang, Belimbing Wuluh. Potensi tumbuhan berkhasiat obat berdasarkan mata pelajaran kelas X, yaitu ruang lingkup Biologi, Keanekaragaman Hayati, dan Klasifikasi Makhluk Hidup dan Tumbuhan. Tumbuhan obat sangat cocok sebagai sumber pembelajaran biologi SMA. Potensi tumbuhan berkhasiat obat sebagai sumber belajar biologi sangat layak berdasarkan indikator kejelasan potensi (85%), kejelasan sasaran (84%), kesesuaian tujuan (88%), kejelasan informasi (82%), kejelasan eksplorasi (84%), dan kejelasan hasil (82%).Downloads
References
Apriana, E. (2012). Pengintegrasian Konsep Bio-Konservasi dalam Pembelajaran Biologi sebagai Upaya Menumbuhkan Literasi dan Kesadaran Lingkungan di Kalangan Siswa. Jurnal Serambi Ilmu, 13(1), 1–10.
Irwandi, & Hery, P. (2019). Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa SMA di Kawasan Pesisir, Kalimantan Selatan. Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan, 1(2), 66–73.
Khanifah, S. (2012). Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Unnes Journal of Biology Education, 1(1), 66–73.
Lase, N. K. (2016). Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Potensi Lokal pada Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas XII. Jurnal Pendidikan Biologi, 5(2), 99–107.
Mumpuni. (2013). Potensi Pendidikan Keunggulan Lokal Berbasis Karakter dalam Pembelajaran Biologi di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 10(2), 1–6.
Oktaviano, E. (2017). Analisis Vegetasi Strata Semak di Zona Inti Gumuk Pasir Desa Parangtritis Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul Yogyakarta sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Kelas X. Jurnal Riset Daerah, 37–54.
Sitanggang, N. D. H. (2015). Peningkatan Hasil Belajar Ekosistem melalui Penggunaan Laboratorium Alam. Jurnal Formatif, 5(2), 156–167.
Situmorang, R. P. (2016). Analisis Potensi Lokal untuk Mengembangkan Bahan Ajar Biologi di SMA Negeri 2 Wonosari. Jurnal Pendidikan Sains, 4(1), 51–57.
Suryaningsih, Y. (2018). Ekowisata sebagai Sumber Belajar Biologi dan Strategi untuk Meningkatkan Kepedulian Siswa terhadap Lingkungan. Jurnal Bio Educatio, 3(2), 59–72.
Susilo, M. J. (2015). Identifikasi Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) sebagai Materi Pembelajaran IPA-Biologi SMP Berbasis Potensi Lokal di Kawasan Pasir Pantai Depok Kabupaten Bantul. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi, 483–495.
Titin. (2016). Penyusunan Perangkat Pembelajaran pada Materi Ruang Lingkup Biologi Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA, 7(1), 45–56.
Usman, H. (2013). Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Bumi Aksara.
Wahyudi. (2015). Pengaruh Problem Based Learning tehradap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negerii Jumapolo Tahun Pelajaran 2013/2014. Harlitabio-Pedagogi, 4(1), 5–11.

Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.