Keragaman Tumbuhan di dalam Kawasan Taman Wisata Alam Cimanggu, Jawa Barat
Abstract
Taman Wisata Alam (TWA) Cimanggu adalah salah satu kawasan dalam zona pemanfaatan yang merupakan bagian dari Kawasan Hutan Lindung Gunung Patuha di Jawa Barat. Keanekaragaman vegetasi pada Kawasan TWA Cimanggu dapat dijadikan indikator kerusakan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis tingkat keragaman vegetasi sebagai indikator kondisi ekosistem di Kawasan TWA Cimanggu. Metode penelitian berupa metode deskriptif dengan desain penelitian menggunakan Teknik Purposive Sampling dengan petak kuadrat berukuran 20x20 meter untuk pengambilan sampel tingkat pohon; 10x10 meter untuk tingkat tiang; 5 x 5 meter untuk tingkat pancang dan 1 x 1 meter untuk tingkat herba atau anakan. Hasil penelitian ditemukan 12 jenis tumbuhan tingkat pohon; 14 jenis tumbuhan tingkat tiang; 9 jenis tumbuhan tingkat pancang dan 40 jeni tumbuhan tingkat semai dan herba. Indeks Nilai Penting tertinggi untuk tingkat pohon, tiang dan pancang terdapat pada jenis Puspa (Schima wallichii) dengan nilai INP = 50,34% untuk pohon, 60,17% untuk tiang dan 36,09% untuk pancang. Indeks Keanekaragaman (H’) pada tingkat pohon sebesar 2,13, untuk tingkat tiang sebesar 2,18 dan untuk tingkat pancang adalah 2,04. Ketiganya termasuk dalam kategori keragaman sedang. Sementara nilai indeks keragaman untuk tingkat herba dan semai adalah 3,89 termasuk kategori tinggi. Kawasan Taman Wisata Alam Cimanggu secara umum memiliki tingkat keragaman vegetasi antara 2,04 – 2,18 dengan jenis pohon yang dominan adalah jenis Puspa.Downloads
References
Astutik, Y. (2016). Analisis Strategi Pemasaran Ekowisata Green Hill Park Taman Wisata Alam Cimanggu Kabupaten Bandung-Jawa Barat. Mukhamad Najib: Vol. VII (Issue 2).
Cahyanto, T., Ramdhan, D.M., Salsabila, S., Efendi, M., Hizqiyah, I.Y.N. (2022). Struktur dan Komposisi Tumbuhan Bawah di Zona Pegunungan Bawah Blok Malagembol, Cagar Alam gunung Tilu, Jawa Barat. BIOSFER: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi, Vol.7(2) : 108 – 115.
Fitra Alhani, T. F. (2015). Keanekaragaman Jenis Vegetasi Pohon Di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Samboja Kabupaten Kutai Kalimantan Timur. JURNAL HUTAN LESTARI , Vol. 3 (4) : 590 – 598.
Gurnita, Prasasrti, A. R., Ibrahim, Y., & Mulyadi, A. (2022). Keragaman Jenis Tumbuhan Bawah Di Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi, Cicalengka. BIOSFER : Jurnal Biologi Dan Pendidikan Biologi, Vol.7(1), 50–57. https://doi.org/10.23969/biosfer.v7i1.5716
Heriyanto, N., Sawitri, R., Subandinata, D., Penelitian, P., Hutan, P., Alam, K., Bogor, Gunung, T., Pangrango, G., & Cianjur. (2016). Kajian Ekologi Permudaan Saninten (Castanopsis argentea (Bl.) A.DC.) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Buletin Plasma Nutfah, 13. https://doi.org/10.21082/blpn.v13n1.2007.p34-42
Irianto H. (1984). Analisis Vegetasi Dan Asosiasi Antara Jenis-jenis Utama Penyusun Hutan Suaka Alam Pegunungan di Cibodas (Problema Kehutanan). Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.
Odum, P. E. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogjakarta.
Paramita, W., Yulianty, Irawan, B., & Suratman. (2019). Keanekaragaman Tanaman Herba di Blok Pemanfaatan Sumber Agung Tahura Wan Abdul Rachman Bandar Lampun. Ilmiah Biologi Dan Keanekaragaman Hayati, 6(2), 31–40.
Purnomo, D. W., Usmadi, D., & Hadiah, J. T. (2018). Dampak Keterbukaan Tajuk terhadap Kelimpahan Tumbuhan Bawah pada Tegakan Pinus oocarpa Schiede dan Agathis alba (Lam) Foxw. Jurnal Ilmu Kehutanan, 12(1), 61–73. https://doi.org/10.22146/jik.34121
Safe’i, R., Tsani, M. K. 2016. Penilaian Kesehatan Hutan Menggunakan Teknik Forest Helath Monitoring. Kesehatan Hutan. plantaxia. Edisi Pertama. Yogyakarta. 102 hlm.
Soraya, E. (2019). Seberapa Luas Hutan Yang Kita Perlukan? In Jurnal Ilmu Kehutanan (Vol. 13). https://jurnal.ugm.ac.id/jikfkt
Sosef MSM, Hong LT, Prawirohatmodjo S (eds) (1995) Plant resources of South East Asia No. 5 (3), timber trees: lesser-known timbers. Backhuys, Leiden.
Wei, X., Li, Q., Zhang, M., Giles-Hansen, K., Liu, W., Fan, H., Liu, S., 2018. Vegetation cover—another dominant factor in determining global water resources in forested regions. Global change biology 24 (2), 786–795. https://doi.org/10.1111/ gcb.13983.
Wirakusuma, S. 2003. Dasar – dasar Ekologi bagi Populasi dan Komunitas. Universitas Indonesia. Jakarta

Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.