Identifikasi Tumbuhan Famili Solanaceae Yang Terdapat Di Kecamatan Tugumulyo

Authors

  • yuli febrianti STKIP PGRI LUUKLINGGAU

DOI:

https://doi.org/10.23969/biosfer.v4i2.2021

Keywords:

Identifikasi, Solanaceae, Tugumulyo.

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan famili Solanaceae di Kecamatan Tugumulyo. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif eksplorasi. Teknik pengambilan data dengan observasi dan wawancara. Cara kerja yang dilakukan yaitu observasi lapangan dan observasi laboratorium. Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu dengan mencocokkan ciri-ciri sampel yang telah ditemukan dengan buku acuan yaitu buku karangan Gembong Tjitrosoepomo tahun 2010 dan Van Steenis., et al tahun 2008. Hasil penelitian didapat 5 genus dan 11 species yaitu Genus Solanum diperoleh 6 species: Solanum indicum (Terung peuheur), Solanum lycopersicum (Tomat), Solanum melongena (Terung), Solanum nigrum (Leunca) dan Solanum torvum (Takokak), Solanum tuberosum (Kentang). Kemudian genus Capsicum diperoleh 2 species: Capsicum annum (Cabe merah) dan Capsicum frutescens (Cabe rawit), genus Datura diperoleh 1 species: Datura metel (Kecubung), genus Brugmansia diperoleh 1 species: Cestrum nocturnum (Harum Dalu), dan genus Physalis diperoleh 1 species: Physalis angulata (Ceplukan).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Faiha, A. (2015). Apotek Hidup. Jakarta: Genis Publisher.

Hariana, A. (2008). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3. Jakarta: Penebar Swadaya.

Knapp, S., dkk. (2004). Solanaceae — a model for linking genomics with biodiversity. (Online). http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/cfg.393/full (Diakses tanggal 15 April 2016).

Kurniawan, F. (2017). Manfaat Besar Kentang bagi Kesehatan dan Kecantikan Alami. (Online). http://fredikurniawan.com/manfaat-besar-kentang/ (Diakses tanggal 27 Desember 2017).

Latifah, N., dkk. (2014). Ciplukan (Physalis angulata L.). (Online). http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=193 (Diakses tanggal 15 April 2016).

Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Pemkab Mura). (2010). Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Musi Rawas Tahun 2005-2025. (Online), (http://bappeda.musirawaskab.go.id), diakses 07 Desember 2016.

Permadi, A. (2006). Tanaman Obat Pelancar Air Seni. Jakarta. Penebar Swadaya.

Purwanigsih, D. (2016). Manfaat Leunca untuk Kesehatan. (Online). http://www.1000macammanfaat.com/2016/02/manfaat-leunca-untuk-kesehatan.html (Diakses tanggal 27 Desember 2017).

Putra, W.S. (2016). Kitab Herbal Nusantara: Aneka Resep dan Ramuan Tanaman Obat untuk Berbagai Gangguan Kesehatan. Yogyakarta: Katahati.

Rediana, A. (2016). Kandungan dan Manfaat Terong Untuk Kesehatan Tubuh. (Online). https://www.aryanto.id/artikel/id/315/kandungan-dan-manfaat-terong-untuk-kesehatan-tubuh (Diakses tanggal 27 Desember 2017).

Santos, M.M., Vieira-da-Motta, O., Vieira, I.J., Braz-Filho, R., Gonçalves, P.S., Maria, E.J., Terra, W.S., Rodrigues, R., Souza, C.L. (2007). Antibacterial activity of Capsicum annum extract and synthetic capsaisinoids derivates against S treptococcus mutans. J Nat Mes, 66(2), 354-356.

Setshogo, M.P. (2015). A Review of Some Medicinal and or Hallucinogenic Solanaceous Plants of Botswana: The Genus Datura L. International Journal of Medicinal Plants and Natural Products (IJMPNP), 1(2), 15-23.

Sirait, N. (2009). Terong Cepokak (Solanum torvum) Herba yang berkhasiat sebagai Obat. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. 15(3), 10-12.

Sotyati. (2016). Arum Dalu, “Ratu Malam” yang Masih Dianggap Gulma. (Online). http://www.satuharapan.com/read-detail/read/arum-dalu-ratu-malam-yang-masih-dianggap-gulma (Diakses tanggal 27 Desember 2017).

Soumya, S.L and Bindu, R Nair. (2012). Antifungal efficacy of Capsicum frutescens L. extract against some prevalent fungal strain associates with graoundnut storeage. Journal of Agricultural Technology, 8(2), 739–750.

Steenis, V., et al. (2008). Flora. Jakarta: Pradnya Paramita.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (pp. 219). Bandung: Alfabeta.

Sumpena, U. (2013). Penetapan kadar Capsaicin Beberapa Jenis Cabe (Capsicum sp) di Indonesia. Jurnal Ilmu Pertanian, 9(2), 9-16.

Sunarjono, H. (2007). Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.

Suyoga., dkk. (2016). Preferensi Makan Kumbang Koksi (Epilachna admirabilis) pada beberapa Tanaman Sayuran Famili Solanaceae. Jurnal Simbiosis IV (1): 19-21.

Tjitrosoepomo, G. (2010). Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tjitrosoepomo, G. (2009). Taksonomi umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tjitrosoepomo, G. (2007). Taksonomi tumbuhan (Spermatophyta). (pp. 353). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tundis, R., Loizzo, M.R., Menichini, F., Bonesi, M., Conforti, F., Statti, G., De Luca, D., De Cindio, B., Menichini, F. (2011). Comparative study on the chemical composition, antioxidant properties and hypoglycaemic activities of two Capsicum annum I. cultivars (Acuminatum small and Cerasiferum). J Plant Foods for Human Nutrition, 66(3), 261 -269.

Yadav, R., Rathi, M., Pednekar, A., and Rewachandani, Y. (2016). A Detailed Review on Solanaceae Family. European Journal of Pharmaceutical and Medical Research, 3(1), 369-378.

Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. (pp. 377). Jakarta: Kencana Praneda Media Group

Downloads

Published

2019-12-27