PELUANG DAN TANTANGAN DIPLOMASI BUDAYA TABOT BAGI PROVINSI BENGKULU

Peluang dan Tantangan Diplomasi Budaya Tabot bagi Provinsi Bengkulu

Authors

  • Muhnizar Siagian Universitas Sebelas Maret
  • Indra Kusumawardhana Universitas Pertamina

DOI:

https://doi.org/10.23969/paradigmapolistaat.v2i2.2069

Keywords:

Keywords: Tabot, Cultural Diplomacy., Multitrack Diplomacy.

Abstract

Tanggal 1 hingga 10 Muharam, di Bengkulu diadakan Festival Tabot. Sejarah mencatat Tabot merupakan upacara dan ritual yang dibawa oleh pekerja dari India di jaman kolonialisme Inggris.  Sejak tahun 1990 Tabot resmi menjadi festival tahunan Provinsi Bengkulu. Tradisi Tabot merupakan ekspresi religius dan kebudayaan Islam Syiah yang berangkat dari Tragedi Karbala yaitu dibunuhnya Imam Husein, cucu dari Nabi Muhammad. Bagi Provinsi Bengkulu, tradisi ini bisa menjadi potensi peluang bagi diplomasi kebudayaan. Kesamaan identitas dalam hal ekspresi religius dan kebudayaan untuk memperingati Tragedi Karbala bisa menjadi material yang potensial diolah bagi aktor yang menjalankan diplomasi kebudayaan untuk meningkatkan pariwisata di Bengkulu. Jurnal ini berupaya untuk meneliti mengenai peluang diplomasi budaya Tabot dengan diplomasi multi jalur antara kesatuan pemerintah Provinsi Bengkulu dan sektor warga negara dalam hal ini keluarga Tabot, pegiat seni dan kebudayaan Tabot yang ingin mendapat atensi dari penganut Islam Syiah di berbagai negara Namun tantangannya di dalam negeri, kelompok dengan pandangan agama Islam yang puritan dan fundamental semakin meningkatkan kampanye sentimen terhadap Islam Syiah dan melabeli festival Tabot sebagai praktek bid’ah dan syirik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan membangun kerangka konseptual diplomasi budaya dan multijalur diplomasi. Kata kunci: Tabot., Diplomasi Kebudayaan., Multijalur Diplomasi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Burhani, Ahmad Najib. (2013). Liberal and Conservative Discourse in the Muhammadiah: The Struggle for The Face of Reformist Islam in Indonesia. Singapura: ISEAS.,hal 133-4.

Diamond, L. & McDonald, J. (1996) “Multi Track Diplomacy: A Systems Approach to Peace, 3RD edn”. Connecticut: Kumarian Press.

Digance Justine (2006). Religious and Secular Pilgrimage. London and New York: Routledge.

Faustin Darwanto, Regina. (2016). Diplomasi Dalam Politik Global. Bandung: Unpar Press., hlm. 234.

Jessica Gienow-Hect C. E and Mark C. Donfried. (2010). “The Model of Cultural Diplomacy : Power Distance and the promise of Civil Society”. Searching for A Cultural Diplomacy. New York : Berghann Books., hlm. 18.

Kersten Carool. (2018). Berebut Wacana: Pergulatan Wacana Umat Islam Indonesia Era Reformasi. Bandung. Mizan., hlm. xii.

Kim, Hwajung. (2011). “Cultural Diplomacy as the Means of Soft Power in an Information Age.” Institute for Cultural Diplomacy. Accessed at http://www.culturaldiplomacy.org/pdf/case-studies/Hwajung_Kim_Cultural_Diplomacy_as_the_Means_of_Soft_Power_in_the_Information_Age.pdf (March 20, 2016)., hlm. 11.

Manuela Agullar. (1996). “Cultural Diplomacy and Foreign Policy: German –American Relationship 1055-1968”. New York: Peter Lang., hlm. 10

Plano C. Jack dan Olton Roy. (1999). Kamus Hubungan Internasional. Bandung: Abardin., hlm. 7

Rifai, T. (2015) Opening Speech, by Secretary-General, World Tourism Organization (UNWTO), at International Conference on Religious Tourism “Fostering sustainable socio-economic development in host communities” 15 June 2015 - Bethlehem, State of Palestine (available at: http:// dtxtq4w60xqpw. cloudfront. net/sites/all/files/pdf/ final_ sg_ religious_ tourism_bethlehem_15.pdf)

Rocmiatun, Endang. (2014). Tradisi Tabot Pada Bulan Muharam di Bengkulu : Paradigma Dekonstruksi. Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam UIN Raden Patah Palembang., hlm. 49.

The New International Webster’s Comprehensive Dictionary of The English Language, (1996) Chicago: Trident Press International., hlm. 972

Timothy, Dallen and Daniel Olsen. (2006). “Tourism, Religion and Spiritual Journeys.” London and New York: Routledge.

Sumber Online

http://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/peringatan-hari-asyura-jutaan-orang-banjiri-kota-karbala/ diakses pada hari Minggu 13 Oktober 2019 pukul 19.00 WIB

https://www.nahimunkar.org/ramai-khutbah-tentang-tabot-berbau-syiah-dan-syirik-di-bengkulu/ diakses pada hari Minggu 13 Oktober 2019 pukul 19.00 WIB

http://mui.or.id/wp-content/uploads/files/fatwa/06.-Faham-Syiah.pdf

https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4254941/tradisi-sedekah-laut-bantul-dibubarkan-warga-mereka-bilang-syirik diakses pada hari Minggu 13 Oktober 2019 pukul 19.00 WIB

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4263003/ini-alasan-fpi-tolak-festival-gandrung-sewu diakses pada hari Minggu 13 Oktober 2019 pukul 19.00 WIB

Downloads

Published

2019-12-31