KONTRUKSI KONTRUKSI SARKASME MEDIA MASSA ONLINE DI INDONESIA: JUDUL PEMBERITAAN KASUS PELECEHAN SEKSUAL REYNHARD SINAGA
DOI:
https://doi.org/10.23969/literasi.v10i2.2227Abstract
ABSTRAK Awal tahun 2020, warga Indonesia dihebohkan atas sebuah pemberitaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu warga negara Indonesia yang berdomisili di kota Manchester, Inggris. Kasus tersebut semakin menyita perhatian khalayak karena tindakan asusilanya dilakukan terhadap sesama jenis dengan jumlah korban yang sangat fantastis. Pada kasus ini, media massa sangat berpengaruh menambah semarak berita ini hingga viral, bahkan menggiring berbagai macam sudut pandang, baik secara psikologis, akademis, maupun sikap sosial masyarakat Indonesia. Proses pemberitaan yang dilakukan oleh media massa online di Indonesia menimbulkan banyak kesimpangsiuran, terkait jumlah korban, motif, proses, dan latar belakang pelaku pelecehan tersebut. Terlebih masalah pemilihan diksi pada judul berita pun mempunyai daya yang paling kuat untuk melakukan penggiringan publik terhadap kesimpangsiuran pemberitaan kasus tersebut. Seperti yang diketahui, hal ini didasari oleh hipotesis kebiasaan masyarakat Indonesia yang akan antusias membaca isi berita ketika judul berita itu menarik dan menimbulkan multitafsir. Sehubungan dengan ilustrasi tersebut, penelitian ini mencoba mendeskripsikan konstruksi sarkasme yang dibangun oleh media massa online di Indonesia melalui pemilihan diksi pada judul pemberitaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deksriptif kualitatif dengan menggunakan teori Critical Discourse Analysis (CDA) Norman Fairclough dan teori ideologi Raymond William. Teori CDA Norman Fairclogh dalam penelitian ini digunakan untuk menginterpretasikan bentuk-bentuk sarkasme yang terdapat pada judul pemberitaan, sedangkan teori Raymond William berupaya mengaitkan realisasi kasus kontekstual yang terjadi dengan bentuk-bentuk kesimpangsiuran proses pemberitaan di media massa online di Indonesia. Penelitian ini menggunakan sebanyak dua puluh data judul pemberitaan dari berbagai situs online yang memberitakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Reynhard Sinaga. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat bentuk –bentuk sarkasme dalam pemilihan diksi judul pemberitaan kasus yang dilakukan oleh Reynhard Sinaga. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan nilai setigma terhadap masyarakat tentang hubungan sex sesama jenis. Selanjutnya teori hegemoni penggiringan publik dilakukan oleh penulis berita meliputi tampilan seseorang yang dikriteriakan sebagai sesuka sesama jenis, tingkat pendidikan akademis yang tinggi tidak menjamin nilai religius dan moral yang dimiliki oleh yang bersangkutan, serta stigma almamater dari pelaku pemerkosaan sesama jenis tersebut. Kata kunci: Sarkasme, media online, CDADownloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Hak cipta artikel yang diterbitkan di jurnal ilmiah dimiliki oleh penerbit, bukan penulis. Hal ini berkaitan dengan koordinasi hak akses untuk cetak ulang atau penggunaan lainnya. Dalam hal ini penerbit mempunyai keluluasaan untuk mempublikasikan artikel sesuai dengan kesepakanan Transfer Agreement (penyerahan hak cipta) antara penerbit dengan penulis.